Hari ini, Senin, 30 November 2015, pasar global mencatatkan harga emas sebagai paling murah sejak enam tahun terakhir bersamaan dengan penguatan dollar dan rumor kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve.
Seperti dukitip “nuga” dari “bloomberg,” Senin pagi WIB, harga emas berjangka kembali ditutup pada level terendah dalam hampir enam tahun pada hari Jumat, dan merupakan penurunan mingguan beruntun keenam ketika dolar AS yang lebih kuat terus menekan harga komoditas dunia.
Emas turun ke level terendah dipicu spekulasi bahwa AS akan menaikkan suku bunga pada bulan depan sehingga membatasi daya tarik emas sebagai investasi.
Probabilitas Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak sembilan tahun terakhir terus naik menjadi tujuh puluh empat persen pada hari Jumat.
Mmenurut data Fed fund futures, dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik terhadap mata sepuluh mata uang global dunia.
Emas diperdagangkan pada level terendah karena investor mempertimbangkan prospek suku bunga AS yang akan dinaikkan dan membuat emas yang biasanya terlihat sebagai aset haven telah terpukul dan menekan permintaan logam emas karena prospek keuntungan yang lebih tinggi di investasi saham pada bursa AS.
Rencana tambahan stimulus moneter dari Bank Sentral Eropa telah memompa mata uang euro masuk ke dalam keuangan global, sementara itu the Fed secara bertahap telah mulai menarik diri dengan melakukan kebijakan pengetatan moneter ketika transaksi risiko politik kembali meningkat pada akhir – akhir ini.
Ketersediaan dolar pada sebagian besar pasar negara berkembang telah sangat berkurang selama delapan belas bulan terakhir ketika the Fed mulai mendengungkan keputusan untuk menaikkan suku bunga.
Walaupun demikian, emas merupakan bentuk asuransi moneter ketika sesuatu yang buruk terjadi pada mata uang.
Sekarang, Anda mungkin bertanya-tanya … apakah mungkin sesuatu yang buruk akan terjadi pada dolar?
Jawabannya cepat atau lambat kemungkinan itu akan terjadi.
Pada hari Kamis nanti, Bank Sentral Eropa diperkirakan memangkas suku bunga deposito dan memperluas program pembelian aset untuk membantu pemulihan daerah.
“Fokus tetap pada Fed,” tulis Australia & Selandia Baru Banking Group Ltd dalam catatannya, seperti dikutip bloomberg, Senin, 30 November 2015.
Gubernur Fed Janet Yellen dijadwalkan untuk tampil di depan Kongres pekan ini, komentarnya akan menjadi petunjuk tentang prospek kebijakan bank sentral AS
Suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan dolar dan mengurangi daya tarik emas karena tidak membayar bunga.
Seperti diketahui The Bloomberg Indeks Dollar Spot diperdagangkan pada hari Senin di dekat level tertinggi dalam lebih dari satu dekade.
Emas jatuh ke level terendah dalam periode perdagangan enam tahun menjelang rilis kebijakan moneter AS dan Eropa.