Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam hari ini, Selasa, 23 Januari, berada di posisi Rp 627 ribu per gram dan pada perdagangan kemarin, harga emas Antam di posisi Rp 628 ribu per gram.
Jadi hari nini harga emas Antam turun seribu rupiah untuk satu gramnya.
Untuk harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan buyback juga turun Rp 1.000 menjadi Rp 562 ribu per gram.
Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 562 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari ini
Sementara itu, harga emas dunia kembali menguat karena dipicu pelemahan dolar dan dampak terhentinya pemerintahan federal terhadap pasar keuangan.
Seperti ditulis laman “bloomberg,” pagi ini WIB, harga emas di pasar spot naik tipis untuk setiap ounce.
Logam mulia sempat turun nol koma lima persen pada minggu lalu, yang merupakan penurunan mingguan pertama dalam enam minggu, setelah mencapai posisi tertinggi empat bulan pada Senin.
Adapun emas berjangka Amerika Serikat untuk pengiriman Februari juga turun tipis.
Senat Amerika Serikat akhirnya bersepakat perihal anggaran untuk sementara dan memungkinkan pemerintahan federal kembali berjalan pada awal Februari.
Di sisi lain, dolar mengurangi kerugian terhadap sekeranjang mata uang dan Saham AS. melonjak pada perdagangan sore setelah senator mencapai kesepakatan.
“Emas relatif teredam hari ini. Kebanyakan orang melihat terhentinya pemerintah AS. Secara historis, Anda tidak benar-benar reaksi pasar terlampau besar terhadap ini, “kata Daniel Ghali, Ahli strategi komoditas di TD Securities, Toronto.
Dolar Amerika Serikat yang diperkirakan melemah dan ketidakpastian di Washington terkait tutupnya pemerintahan AS atau shutdown akan bayangi laju harga emas pekan ini.
Pada pekan lalu, harga emas sempat ditransaksikan di kisaran US$ 1.334 atau naik 0,57 persen. Penguatan harga emas saat itu ditopang dolar AS melemah dan jelang pemerintahan AS yang tutup.
Sementara itu, indeks dolar AS ditransaksikan
Hal itu dipengaruhi partai Republik mesti mendapatkan voting cukup untuk menyetujui anggaran.
Berdasarkan survei Kitco kepada pelaku pasar memprediksi harga emas akan naik.
Pada pekan lalu, hasil survei menunjukkan kalau harga emas akan naik.
Hingga enam puluh satu persen pelaku pasar percaya harga emas naik.
Harga emas untuk pengiriman Februari pun mendatar . Analis perkirakan, salah satu yang mendukung harga emas yaitu dolar AS yang tertekan.
“Pemerintahan AS tutup ini akan menekan dolar AS dan mendukung harga emas,” ujar Bart Melek, Kepala Analis TD Securities, seperti dikutip dari laman Kitco.
Melek menambahkan, dirinya tidak akan terkejut bila harga emas dapat sentuh US$ 1.357 pada pekan ini.
Sementara itu, Direktur Pelaksana RBC Wealth Management George Gero menuturkan, harga emas akan naik jika pemerintahan AS tutup dalam waktu laman.
“Harga emas akan naik. Drama di Washington tidak akan berakhir,” ujar dia.
Gero prediksi, harga emas akan sentuh US$ 1.400 hingga akhir tahun.
Sedangkan dalam jangka pendek, harga emas akan berada di kisaran US$ 1.325-US$ 1.350.
Senior Market Strategist RJO Futures Philip Streibel menuturkan tekanan baru terhadap bitcoin juga akan mendorong harga emas.
“Kita melihat cukup sepi transaksi bitcoin dengan meningkatnya larangan dari Korea Selatan dan China. Bitcoin sudah menarik perhatian pasar dari emas kini sudah berbalik arah kembali ke emas,” kata dia.
Ia memprediksi, harga emas akan berada di kisaran US$ 1.350. Selain itu, ia perkirakan dolar AS melemah juga jadi katalis positif untuk harga emas.”Indeks dolar AS jarang ke level 90, dan akan mulai tertekan, ini menolong harga emas,” ujar Streible.
Sedangkan Ekonom CIBC World Market Nick Exarhos memprediksi, dolar AS hanya sedikit tertekan didorong positifnya reformasi pajak dan pasar saham menguat.
Ini dapat mendorong dolar AS kembali menguat.
“Akan tetapi ini jadi sentimen negatif untuk harga emas,” ujar Nick.