Harga emas PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, hari ini, Selasa, 12 April 2016, terus melejit bersamaan dengan makin bullish-nya emas dunia karena kejatuhan dollar.
Hari ini, emas yang dijual Antam kembali mencatat kenaikan sebesar Rp 5.000 per gram dan merupakan kelanjutan dari rally harga sehari sebelumnya.
Dengan kenaikan selama dua hari terakhir harga emas batangan Antam telah berada di posisi harga Rp 574 ribu per gram. Sebelumnya, emas Antam dibanderol Rp 569 ribu per gram.
Sementara harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buybac) emas Antam naik Rp 3.000 menjadi Rp 524 ribu per gram.
Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 524 ribu per gram.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 1 gram hingga 500 gram. Hingga siang ini semua ukuran emas Antam masih tersedia.
Di pasar global, harga emas juga bergerak kembali ke atas setelah pada sesi sebelumnya mengalami pergerakan positif. Logam emas diperdagangkan di level tertinggi tiga minggu dan berada di kisaran USD 1259.56 per troy ounce.
Harga emas didukung oleh mengikisnya spekulasi bahwa lanjutan kenaikan suku bunga AS.
Janet Yellen telah bertemu dengan Presiden Obama dan Wakil Presiden Joe Biden “untuk membahas keadaan ekonomi Amerika dan global, reformasi Wall Street, dan prospek ekonomi secara jangka panjang,” dan ini akan menjadi pertemuan tertutup.
Penurunan prospek pertumbuhan AS telah menjadi faktor yang berkontribusi terhadap nada dovish dari Yellen. Setelah model GDPNow Atlanta Fed untuk Q1 tahun 2016 dirilis turun menjadi pada minggu lalu dan beberapa bank-bank sentral besar lainnya juga ikut memotong proyeksi pertumbuhan untuk Q1 2016.
Harga emas di pasar internasional masih tetap kuat dibelakang beberapa pembelian emas fisik yang dilakukan untuk aksi lindung nilai.
Beberapa tanda-tanda dari pasar menyatakan bahwa emas cukup stabil selama beberapa hari mendatang menjelang musim pembelian emas untuk perayaan di India dan Pakistan. Para hedge fund emas juga telah membuat beberapa penawaran yang cukup hati-hati.
Emas telah menguat hampir delapan belas persen sepanjang tahun ini, karena gejolak pasar telah memicu penurunan tajam di pasar saham China dan gejolak mata uang yang di sertai kekhawatiran tentang kesehatan sektor perbankan Eropa sehingga mendukung selera investor untuk membeli emas dan aset safe haven lainnya.
Data ekonomi yang nelemah dan ketidakpastian atas kebijakan moneter AS telah memberikan kontribusi untuk risk averson dan meningkatkan selera investor untuk emas batangan dan aset lainnya yang dianggap sebagai lindung nilai.
Penguatan harga emas ditopang sejumlah sentimen antara lain kekhawatiran investor terhadap kinerja keuangan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi.
Musim laporan kinerja diawali dari laporan kinerja Alcoa Inc.
Selain itu, pendiri Altavest Michael Armbruster menuturkan kalau dolar Amerika Serikat (AS) melemah juga mengangkat harga emas.
Dengan dolar AS melemah membuat aset dalam mata uang lebih menarik bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Indeks dolar AS melemah terhadap enam mata uang lainnya pada awal pekan ini.
Yen pun menguat, dan mencatatkan penguatan selama tujuh hari berturut-turut. “Aliran dana bukan hanya investasi safe haven seperti emas tetapi juga yen,” ujar Ipek Ozkardeskaya seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa.
Namun penguatan yen juga dikhawatirkan dapat merugikan ekspor. Akan tetapi, pejabat moneter sejauh ini menahan diri dari intervensi pasar untuk menahan yen