Hari ini, Kamis, 12 November 2015, harga emas di pasar global kembali ambruk karena investor cukup yakin bahwa Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan depan.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis pagi WIB, 12 November 2015, harga emas untuk pengiriman Desember, merupakan kontrak yang paling aktif diperdagangkan, ditutup turun tipis di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Emas sedang bertarung dengan surat utang di hati investor. Imbal hasil yang diberikan keduanya saat ini sedang bersaing.
Namun kemungkinan besar akan dimenangkan oleh surat utang dengan keyakinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga acuan di Desember mendatang.
“Pelaku pasar memang sedang bergairah menunggu hasil kebijakan the Fed,” jelas Senior Vice President RBC Capital Markets Global Futures, New York, AS, George Gero.
Ia melanjutkan, emas sedikit ditinggalkan oleh investor karena meskipun saat ini harganya telah jatuh namun pelaku pasar lebih memilih untuk menunggu keputusan the Fed mengenai suku bunga.
Alasannya, meskipun harga saat ini sudah cukup rendah namun jika the Fed menaikkan suku bunga di bulan depan maka harga emas akan kembali jatuh ke level yang lebih dalam lagi.
Imbal hasil emas akan jauh tidak menarik jika dibandingkan dengan obligasi jika suku bunga the Fed naik
Pasalnya, emas yang diperdagangkan dengan dolar AS akan lebih mahal jika suku bunga naik karena nilai tukar dolar AS akan jauh lebih kuat.
Harga emas dunia jatuh dan mengalami penurunan dalam tiga bulan dan hari ini adalah penurunan mingguan yang paling besar dalam dua tahun terakhir.
Penurunan itu juga ditopang data pekerjaan Amerika Serikat menunjukkan pelonjakan pada Oktober.
Melonjaknya data pekerjaan AS ini memicu the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya pada Desember.
Pertumbuhan pekerjaan AS melonjak pada Oktober dan tingkat pengangguran mencapai level terendah sejak April.
“The Powerhouse Payrolls melaporkan emas babak belur di bawah US$ 1.100 untuk pertama kalinya sejak Agustus,” kata Tai Wong, direktur dasar dan logam mulia perdagangan untuk BMO Capital Markets di New York dilansir dari reuters.
“Emas sekarang turun dalam delapan hari berutur-turut, tapi tetap dalam tekanan, sebagaimana pasar memandang kemuungkinan kenaikan suku bunga the Fed pada Desember,” imbuhnya.
Walau pun terus merosot harganya, investasi emas sampai saat ini masih dinilai sebagai investasi paling menguntungkan dibanding dengan investasi lainnya, seperti reksadana, saham, obligasi dan deposito
Hal tersebut diakibatkan karena emas diprediksi masih memiliki potensi untuk naik dan lebih aman dibanding investasi lain.
Meskipun terkesan menguntungkan, terkadang ada beberapa kerugian yang secara tidak sengaja Anda lakukan saat berinvestasi emas. Dan untuk menghindari itu Anda bisa belajar dari dari halomoney.com
Misalnya, membeli emas tanpa fisiknya. Canggih teknologi membuat inevestasipun bisa dilakukan secara online.
Tapi untuk investasi emas, sebaiknya Anda jangan pernah coba-coba melakukannya karena sangat berisiko.
Jangan pernah Anda mau berinvestasi emas tanpa menerima fisik emas tersebut, meski diberikan tawaran keuntungan yang mengiurkan
Namun jika Anda sudah terlanjur membeli emas tanpa fisik, pastikan pihak yang menyimpan emas dapat dipercaya dan emas itu disimpan di tempat aman yang bisa diambil kapanpun.
Jika tujuan Anda untuk investasi, jangan membeli emas dalam bentuk perhiasan. Alasannya akan ada komponen biaya pembuatan saat pembelian dan saat dijual.
Biasanya toko emas tidak hanya menghitung kadar dan beratnya, tetapi juga biaya pembuatan perhiasan. Makin rumit bentuk emas itu, maka makin mahal ongkos yang Anda keluarkan
Daripada berisiko, ada baiknya Anda membeli adalah logam mulia murni standar tinggi, produksi dan bersertifikat PT Aneka Tambang atau Antam
Anda bisa membeli emas Antam di Antam langsung, Pegadaian atau toko emas tapi pastikan toko emas itu memiliki sertifikat asli dari Antam.
Perlakukan emas sebagai investasi yang perlu dijaga, sehingga Anda tidak menyimpannya sembarangan. Pilihlah tempat penyimpanan emas yang aman.
Bila jumlah emas yang Anda miliki sudah banyak, mulailah menitipkan emas ke bank atau pegadaian supaya lebih aman. Meski disimpan, Anda tetap bisa mengambil emas tersebut, kapan pun Anda butuhkan.
Ketika Anda membeli emas, Anda harus memperkirakan kapan waktu yang tepat untuk membelinya karena harga emas ini fluktuatif. Sebaiknya Anda membeli ketika harga emas sedang murah, dan menjualnya begitu harganya sedang tinggi.
Karena itu, Anda harus bersabar untuk menunggu harga jual emas yang Anda inginkan jika mau menjual atau membelinya kembali. Jangan terburu-buru.
Jangan beli emas dengan berutang untuk investasi. Belilah logam mulia ini secara tunai. Bila dilakukan secara hutang , Anda terikat untuk menjual atau membelinya.
Lagipula emas itu jenis investasi jangka panjang, sehingga akan sulit buatmu membayar utang pembelian emas yang butuh waktu cepat.
Saat ini banyak arisan yang dilakukan dalam bentuk emas. Cara ini mungkin baik untuk menabung, tetapi kurang cocok untuk dijadikan emas yang diperoleh sebagai investasi.
Sebenarnya membeli emas dalam ukuran besar lebih menguntungkan dibanding ukuran kecil karena harganya “gramnya” akan lebih murah.
Tapi untuk membeli dalam ukuran besar, Anda memang harus memiliki dana yang cukup besar. Namun Anda juga harus tahu bahwa emas dalam bentuk batangan atau ukuran besar akan lebih sulit dijual dibanding emas berukuran kecil
Karena itu, jika Anda ingin menggunakan emas untuk bisa dicairkan setiap waktu, Anda perlu investasi emas berukuran kecil.
Jadi, sesuaikan saja investasi emas dengan kebutuhan. Atau bisa saja Anda kombinasikan antara ukuran kecil dan besar.