Benar saja prediksi para analisis komoditi logam mulia. Harga jual emas dunia baru bisa melonjak kalau ada perang. Dan konflik Rusia- Ukraina, yang sedang di ambang perang, menyebabkan harga global melonjak. Investor mulai beralih ke aset yang lebih aman, karena konflik itu akan memicu kekhawatiran macetnya pasokan dari ekspor komoditi.
Mengutip kantor berita “Reuters, Rabu pagi WIB, 05 Maret 2014, yang memberitakan tentang kenaikan harga emas jenis Spot ke USD1.354,80 per troy ons. Sedangkan emas berjangka AS, Comex Gold, untuk pengiriman April ditutup naik USD28,70 menjadi USD1,350.30 per troy ons, dengan volume perdagangan sekitar 10 persen di atas rata-rata 30 hari perdagangan.
CRB Index CoreCommodity naik 1,1 persen ke level tertinggi sejak Oktober 2012, dengan 12 dari 19 aset meningkat pada hari itu. Namun, industri logam malah bergerak ke arah yang berlawanan dengan logam mulia .
“Sanksi Perdagangan dan ketegangan global juga bisa membahayakan pemulihan ekonomi global yang rapuh, yang saat ini sedang berjalan. Ketegangan ini akan memberikan tekanan pada harga komoditas,” kata analis INTL FCStone, Edward Meir.
Tembaga di London Metal Exchange turun 0,53 persen menjadi USD6,968 per ton pada penutupan, setelah sebelumnya mencapai level terendah USD6,944 per ton, terlemah sejak 3 Desember. Tembaga turun lebih dari 5 persen tahun ini, sementara aluminium berakhir turun 1,88 persen menjadi USD1,721 per ton.
Ketegangan di Ukraina membebani euro, dan membuat logam yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi investor non-AS.