Gesekan kasus Ukraina, yang membuat harga emas global mengkilat, ternyata tidak mampu menyeret harga jual emas di pasar domestik Indonesia terangkat akibat makin perkasanya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Hingga pembukaan perdagangan Rabu pagi, 12 Maret 2014, di Logam Mulia milik PT Aneka Tambak Tbk, atau Antam, harga emas batangan yang dijual perusahaan milik negara itu mangkrak di posisi Rp 547.000 per gram, yang berarti sama dengan harga jual sehari sebelumnya.
Selama tiga hari di pekan ketiga Maret ini, harga emas yang diperdagangkan Antam mengalami naik turun yang tajam karena di pengaruhi oleh factor harga global dan penguatan nilai tukar rupiah.
Seperti dikutip “nuga.co,” dari Logammulia, Rabu pagi, Antam masih menjual emas batangannya dengan patokan harga seperti sehari sebelumnya. Untuk harga pembelian kembali atau dikenal dengan istilah “buyback” juga tetap berada di Rp 487.000 per gram.
Selain itu, Antam juga menjual emas dalam berbagai ukuran. Untuk ukuran dua gram Antam menjualnya dengan harga Rp 1.054.000 per bar dengan harga jual Rp 527 ribu per gram. Begitu juga dengan ukuran 2,5 gram dibanderol Rp 1.307.000 per bar dengan harga per gram sebesar Rp 523 ribu per gram, lalu emas 3 gram dijual Rp 1.563.000 per bar dengan harga jual Rp 521 ribu per gram, dan emas 4 gram senilai Rp2.072.000 per bar, dengan harga jual Rp 518 ribu per gram.
Adapun harga emas 5 gram ditetapkan Rp 2.590.000 dengan harga per gramnya Rp 518 ribu. Harga emas 10 gram dipatok Rp 5.130.000, dengan harga per gram Rp 518 ribu. Sementara, harga emas 25 gram dijual Rp 12.750.000 dengan harga per gram Rp 510 ribu. Harga emas 50 gram sebesar Rp 25.450.000 dengan harga per gram Rp 509 ribu.
Sedangkan harga emas 100 gram, sebesar Rp 50.850.000 dengan harga per gram Rp 508.500 dan harga 250 gram mencapai Rp 127.000.000, dengan harga per gramnya dihargai Rp 508 ribu. Harga emas 500 gram Rp 253.800.000, dengan harga per gramnya Rp 507.600 per gram.
Di pasar global, hari ini, Rabu, 12 Maret 2014, emas diperdagangkan stabil di USD1.340 per troy ons, karena kekhawatiran perlambatan ekonomi di China dan krisis geopolitik Ukraina membuat investor mencari emas sebagai aset safe haven.
Di SPDR Gold Trust, mengukur kepercayaan investor terhadap logam mulia di tengah ketidakpastian global kembali meningkat. Kepemilikannya emasnya meningkat 7,50 ton ke 812,70 ton inflow terbesar sejak 13 Februari.
Melansir Reuters, emas jenis Spot naik tipis 91 sen ke USD1.339,45 per troy ons. Sedangkan emas berjangka Comex Gold, turun USD1,9 atau 0,14 persen menjadi USD1.339,6 per troy ons.
Emas mendapat dukungan dari kisruh yang terjadi di Ukraina, setelah pasukan pro-Rusia melepaskan tembakan dalam merebut Ukraina di pangkalan militer Crimea. NATO pun mengumumkan penerbangan pengintaian di sepanjang perbatasan timur karena konfrontasi di sekitar semenanjung Laut Hitam tidak menunjukkan tanda-tanda yang berkurang.
Di sisi lain, kejutan penurunan ekspor China pada Februari telah menghapus keyakinan atas prospek perbaikan ekonomi global, bahkan analis menyalahkan drop pada liburan Tahun Baru Imlek .
Barrick Gold Corp mengatakan berencana untuk menjual sekitar 13,5 persen kepemilikan sahamnya di anak perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki Afrika Barrick Gold .