Sehari setelah bersinar lewat kenaikan harga spektakuler, hari ini, Rabu, 04 April, harga emas dunia kembali terjungkal akibat bersinarnya nilai tukar dollar terhadap segepok mata uang asing lainnya.
Selain itu, kejjatuhan harga emas juga datang dari stabilnya pasar saham Amerika Serikat, yang mengurangi kekhawatiran terjadinya aksi jual lebih lanjut.
Penguatan dolar ikut menjadi pendorong karena logam mulia ini menjadi lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
Harga emas telah melonjak pada hari Senin seiring jatuhnya harga saham AS dan kekhawatiran perang perdagangan global mendorong investor mencari investasi yang lebih aman.
Namun pasar saham Eropa terus turun, dipimpin saham teknologi, saat Wall Street rebound.
Harga emas di pasar spot turun lebih dari setengah persen atau pasnya nol koma enam persen per ounce, usai naik satu koma tiga persen pada hari Selasa
Emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup naik nol koma tujuh persen per ounce.
“Emas telah mengembalikan sebagian dari kenaikan tajamnya sejak kemarin. Serta nada sedikit positif di pasar saham, di mana Dolar telah rebound terhadap Euro dan Yen,” kata Analis Pasar Forex.com, Fawad Razaqzada, Rabu pagi WIB.
Dia mengatakan, potensi laju dolar ada pada pekan ini, dipicu Laporan pekerjaan pada hari Jumat yang menjadi peristiwa utama.
Harga emas telah berjuang untuk keluar dari level terendahnya sejak perdagangan awal tahun.
“Ini akan menjadi pemicu yang signifikan untuk mendorongnya melampaui kisaran ini, “kata Analis Danske Bank, Jens Pedersen.
Salah satu pemicu potensial harga emas adalah sengketa perdagangan antara 2 negara dengan ekonomi terbesar, yakni AS dan China.
Presiden Donald Trump diharapkan pekan ini bisa mengungkap daftar teknologi canggih yang diimpor dan ditargetkan terkena tarif AS setelah Beijing menaikkan tarif seratus dua puluh delapan produk AS.
Emas sering digunakan sebagai tempat yang aman untuk memarkir aset selama terjadinya ketidakpastian kondisi keuangan atau politik.
Ketidakstabilan pasar yang lebih tinggi dan ketegangan yang meningkat antara Washington dan Beijing kemungkinan akan menahan harga emas di atas USD 1.300 per oune sepanjang tahun ini.
Sehari sebelumnya, Selasa, 03 April, harga emas sempat mengalmi penguatan
Saat itu, harga emas dunia kembali menyeruak lewat kenaikan sebesar satu persen lebih karena di picu oleh ketegangan perdagangan Amerika serikat – China.
“Harga emas naik lebih dari satu persen pada perdagangan Senin. Pelemahan dolar Amerika Serikat menjadi penyebab kenaikan harga emas,” tulis laman “bloomberg,” pagi ini, Kamis WIB..
Selain itu, langkah China yang menaikkan tarif bea masuk produk impor AS mendorong peningkatan ketegangan perdagangan global sehingga mendorong investor mengoleksi aset safe haven.
Harga emas di pasar spot naik satu koma empat persen per ons waktu London. Harga emas sempat menyentuh level tertingginya.
Untuk emas emas berjangka AS pengiriman Juni juga ditutup naik satu setengah persen
“Peningkatan ketegangan geopolitik karena China melakukan aksi pembalasan terhadap AS mendukung harga emas,” kata Jeff Klearman, manajer portofolio di GraniteShares.
Emas sering digunakan sebagai aset pelindung selama masa ketidakpastian keuangan atau politik.
China mengumumkan tarif impor barang hingga dua puluh lima persen dari Amerika Serikat.
China mengenakan tarif baru untuk seratus dua puluh delapan produk termasuk daging, buah, dan produk dari ritel Amerika Serikat
Langkah ini sebagai respons atas AS mengenakan tarif impor baru untuk aluminium dan baja AS.
Adapun pengenaan tarif impor barang dari AS tersebut dapat mencapai tiga miliar dolar
Hal itu meningkatkan kekhawatiran potensi perang dagang antara AS dan China.
Kementerian Perdagangan China menyatakan menangguhkan kewajibannya kepada Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization untuk mengurangi tarif atas seratus dua puluh barang AS termasuk buah.
Tarif untuk produk AS akan bertambah lima belas persen.
Adapun delapan produk termasuk daging bagi, juga kena tarif hingga dua puluh lima persen.
Pengenaan tarif baru itu mulai efektif pada Senin kemarinl.
“Penangguhan China atas konsesi tarifnya adalah tindakan sah yang diadopsi di bawah aturan WTO untuk melindungi kepentingan China,” tulis Kementerian Keuangan China, seperti dikutip dari laman bloomberg.
China memberlakukan tarif tambahan di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington. Ini memicu ketegangan perdagangan antara China dan AS.