Site icon nuga.co

Pergerakan Emas di Awal November Lemah

Pergerakan harga emas global di pekan pertama November ini,selain memperlihatkan pelemahan, dengan melanjutkan penurunan harga, juga sangat sulit diprediksi akibat spekulasi suku bunga dari kebijakan The Federal Reserve, atau Bank Sentral Amerika Serikat.

Para analis masih belum bisa memastikan apakah suku bunga akan dinaikan di tahun ini sehingga menjadi sentimen negatif untuk emas.

Hari ini, Selasa, 03 November 2015, harga emas terpantau mengalami penurunan pada sesi awal perdagangan bursa Asia

Data yang dirilis pada hari Senin kemarin menunjukkan bahwa indeks manufaktur PMI China resmi tetap stabil pada bulan Oktober.

Ini menempatkan PMI China berada di level terlemah sejak Agustus tiga tahun lalu, sedikit lebih rendah dari perkiraan para analis.

Angka ini mengindikasikan kontraksi industri.

Perdana Menteri China Li Keqiang menegaskan bahwa ekonomi dapat bertahan di level ” pertumbuhan menengah hingga tingkat tinggi” untuk beberapa waktu, dan konsumsi China memiliki “banyak ruang untuk tumbuh.”

Sementara itu investor terlihat masih mencemaskan kenaikan suku bunga di tengah spekulasi bahwa Federal Reserve masih mungkin menaikkan suku bunga tahun ini.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga tidak berubah setelah pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu, tetapi mengejutkan pasar dengan pernyataan hawkish, termasuk referensi langsung ke pertemuan kebijakan berikutnya.

Sebelumnya investor memperkirakan kenaikan suku bunga akan ditunda hingga Maret 2016 karena melemahnya ekonomi global.

Waktu kenaikan suku bunga The Fed telah menjadi sumber perdebatan di pasar dalam beberapa bulan terakhir.

Pada seminggu ke depan, investor akan berfokus pada laporan pekerjaan AS untuk Oktober pada hari jumat, yang dapat membantu untuk memberikan kejelasan tentang kemungkinan kenaikan suku bunga jangka pendek.

Sementara itu perdagangan emas domestik yang dikendalikan PT Aneka Tambang Tbk atau Antam cenderung stagnan di tengah melemahnya harga emas global.

Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, seperti dikutip “nuga” dari “antara,” mengatakan, pergerakan harga emas batangan tak hanya mengikuti harga emas global, namun juga tergantung pada nilai tukar dollar AS dan rupiah.

Oleh karena itu, kejatuhan emas global tak banyak mempengaruhi emas Antam.

Harga emas kontrak pengiriman Desember 2015 di Commodity Exchange turun. Penurunan ini merupakan yang terendah sejak 5 Oktober lalu.

Sepekan terakhir harga emas tergerus dua koma tiga persen.

Tonny memaparkan harga emas batangan sebelum tiga tahun lalu memang cenderung naik.

Namun, setelah itu kenaikan harga sulit ditebak. Pasalnya, faktor yang mempengaruhi harga emas batangan seperti nilai tukar rupiah pun sulit diprediksi.

“Kita tidak bisa menebak apakah rupiah akan terus melemah, sampai kapan dan hingga ke level berapa,” ujar Tonny.

Lain halnya dengan emas global yang memiliki korelasi sederhana dengan pergerakan nilai tukar dollar.

Jika dollar menguat, maka emas global melemah, demikian juga sebaliknya.

Sementara untuk emas batangan, selain rupiah, harga emas global turut menentukan. Penguatan dollar dapat mendorong kejatuhan emas global sehingga menyeret harga emas Antam.

Namun perlu dicatat jika dollar melemah, maka rupiah juga bisa tertekan. Sementara tekanan rupiah justru mengangkat emas Antam.

Situasi akan lebih membingungkan jika paket kebijakan ekonomi pemerintah direspon positif oleh pasar sehingga rupiah bisa tetap menguat meski dollar sedang terangkat.

“Karena banyak faktor yang menentukan maka susah menemukan akurasi untuk prediksi emas batangan,” lanjut Tonny.

Dalam jangka panjang pun, nilai tukar rupiah sulit ditebak, apakah akan terus menguat atau justru melorot semakin dalam. Daya tarik emas investasi menurut Tonny adalah saat mendapat kenaikan harga yang cukup signifikan.

Sayangnya, emas Antam menjadi kurang menarik lantaran selisih harga jual dan beli yang terlalu tinggi

Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa, 03 November 2015, harga emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam kembali merosot Rp 1.000 per gram, hinga menjadi Rp 551 ribu per gram.

Harga emas Antam turun ini mengikuti harga emas dunia.

Harga pembalian kembali atau buyback emas Antam juga susut sekitar Rp 3.000 per gram menjadi Rp 495 ribu per gram.

Artinya, jika Anda menjual emas yang dimiliki, maka Antam akan membelinya di harga Rp 495 ribu per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Menjelang siang WIB, seluruh ukuran emas Antam masih tersedia.

Mengingat tingginya animo masyarakat, transaksi pembelian emas batangan yang datang langsung ke Antam dibatasi hingga maksimal seratus lima puluh nomor antrean per hari.

Exit mobile version