Site icon nuga.co

Usai Penguatan Dollar Emas Berkibar Lagi

Usai dihantam penguatan dollar, selama dua hari, di pembukaan perdagangan pekan ketiga Maret 2016 ini, Senin dan Selasa, hari ini, Rabu, 23 Maret, harga emas kembali bersinar dengan ditandai melonjaknya harga dan bersinarnya permintaan terhadap logam mulia ini.

Di dalam negeri, emas batangan yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, Rabu pagi WIB, naik Rp 2.000 per gram dan bertengger di angka Rp 567.000 per gram.

Sedangkan untuk harga pembelian kembali atau dikenal dengan sebutan “buyback” emas Antam juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 519.000 per gram.

Harga pembelian kembali ini artinya jika Anda menjual emas yang dimiliki, Antam akan membelinya di harga Rp 519 ribu per gram.

Kenaikan harga emas domestik ini merupakan pengaruh langsung dari penguatan emas pada hari Selasa waktu New York, karena didukung oleh pembelian investasi safe-haven.

Pembelian save haven ini juga berasal dari dampak serangan teroris terbaru di Eropa.

Brussels Belgia mendapatkan pemboman di Bandara Zaventem dan stasiun metro Maelbeek.

Saham Eropa jatuh dan investor bergegas membeli obligasi pemerintah setelah ledakan di Brussels.

Euro tergelincir dan yen, Swiss franc dan dolar naik tipis setelah serangan tersebut.

Aksi beli emas yang dipicu oleh berita serangan bom, akhirnya mampu mengimbangi komentar dari Presiden Federal Reserve Atlanta Dennis Lockhart yang mengatakan bahwa the Fed akan menaikan suku bunga pada bulan depan.

Pergerakan emas masih tetap berada dalam fase positif.

Driver utama untuk rally emas yang telah mendominasi pada tahun ini adalah kebijakan moneter yang selalu lebih mudah, meskipun the Fed menaikan suku bunga pertama kalinya dalam hampir satu dekade.

Anggota Dewan Eksekutif ECB Benoît Coeure mengatakan bahwa langkah-langkah pelonggaran moneter “menunjukkan bahwa ECB masih memiliki alat untuk menahan terjangan ekonomi.”

Anggota ECB Governing Council Liikanen mengatakan bahwa suku bunga tidak akan naik walaupun pembelian aset terus dilakukan.

Implikasi suku bunga akan tetap negatif untuk jangka waktu yang lama semakin terlihat dan ECB masih memiliki amunisi lebih jika diperlukan.

Yang menarik adalah nada bicara ECB yang bersifat dovish sehingga membuat Euro mencapai level lima mingguan tertinggi terhadap dolar.

Bank sentral Jerman tampaknya khawatir bahwa ECB semakin putus asa dengan menyatakan bahwa akomodasi lanjutan berupa uang bukan jatuh dari surga dan itu akan benar-benar merobek neraca bank sentral.

Dan pada akhirnya pembayar pajak harus menanggung biaya karena tidak ada keuntungan pada bank sentral untuk waktu yang lama, ujar Presiden Bundesbank Jens Weidmann.

Exit mobile version