Site icon nuga.co

Barca dan Tangis Kekalahan dari PSG

Barcelona menangisi kekalahannya dari Paris Sain Germain di laga leg pertama enam belas besar Liga Champions ditengah dominasinya dalam  penguasaan bola

Dengan penguasaan bola yang lebih banyak, Barca tetap kesulitan menembus lini pertahanan PSG dan hanya menciptakan enam peluang dalam sembilan puluh menit — hanya ada satu yang tepat sasaran.

Saking ompongnya, tak ada dari Luis Suarez, Lionel Messi, atau Neymar yang mencatatkan peluang tepat sasaran di laga tersebut.

Hal ini berbanding terbaik dengan lini serang PSG yang enam belas kali mengoyak lini pertahanan Barcelona untuk menciptakan peluang.

Dari jumlah tersebut, sepuluh di antaranya mengarah ke gawang dan menjadi gol.

Kesuksesan PSG menciptakan berbagai peluang itu sebenarnya dimulai dari lini tengah.

Duet Marco Verratti dan Adrien Rabiot yang ditempatkan di jantung tim, sukses membuat Andres Iniesta dan Sergio Busquets mati kutu.

Verratti dan Rabiot juga menjadi dua pengumpan paling sukses di kubu PSG.

Verratti sendiri berfungsi sebagai pengatur alur permainan.

Meski hanya bermain enam puluh sembilan menit, ia mampu mencatatkan lima puluh  umpan dengan akurasi umpan sembilan puluh  persen. Verratti juga mengirimkan satu assist untuk gol Julian Draxler.

Sementara itu, Rabiot yang sering jadi orang pertama yang menghambat serangan Barca, tampil gahar dengan tekel dan intersepsinya.

Ia mencatatkan total tiga kali tekel sukses dan empat kali intersepsi untuk menghentikan pergerakan Iniesta dan kawan-kawan.

Salah satu aksi Rabiot yang merebut perhatian para penggemar sepak . Rabiot yang mengadang pergerakan Messi sukses merebut bola dari kaki penyerang asal Argentina itu.

Bahkan, Rabiot kemudian meloloskan bola di antara kaki Messi  dan melengkapi penderitaan penyerang asal Argentina tersebut.

Seusai pertandingan, pelatih PSG Unai Emery mengingatkan agar skor pertandingan kali ini tidak membuat terlena, karena Barcelona punya kemampuan untuk memberi balasan setimpal.

“Kami baru bermain sembilan puluh menit, seperti yang saya katakan sebelum pertandingan,” ucap Emery seperti yang dikutip dari ESPN.

“Barca sangat kuat dan mereka akan tetap kuat di Camp Nou. Kami akan membuat mereka menderita di sana. Kami mesti berpikir bahwa pertandingan leg kedua dimulai kembali dari awal, dari kosong-kosong.”

Lionel Messi bukan hanya menelan kekalahan, tapi juga tampil buruk sepanjang laga

Selain gagal menciptakan satu pun tembakan tepat sasaran, Messi juga tak pernah menyentuh bola di kotak penalti lawan.

Hal ini terlihat dari data Opta, dari lima puluh satu kali Messi menyentuh bola sepanjang pertandingan, hanya satu yang dekat dengan kotak penalti lawan.

Sementara sisanya Messi lebih sering berada di tengah lapangan dan bahkan berada di lini pertahanan sendiri.

Sepanjang pertandingan, PSG sendiri memang tampil trengginas dalam mengambat pergerakan baik lini tengah maupun penyerang Barcelona.

Selain Messi, Neymar dan Luis Suarez juga sama sekali tidak mencatatkan peluang tepat sasaran. Bahkan sepanjang pertandingan Barca hanya sukses menciptakan enam tembakan.

Penampilan Messi sendiri mendapat kritik dari mantan pemain Manchester United yang kini menjadi pengamat pertandingan, Rio Ferdinand.

“Di banyak pertandingan, Messi terlihat tidak berbuat apapun dan kemudian hanya dalam beberapa detik melakukan sesuatu yang luar biasa.

Hari ini, ia tak punya semangat juang,” kata Ferdinand soal performa pemain bernomor punggung sepuluh tersebut.

“Ia pesepak bola fantastis, tapi sepanjang malam ia sangat ceroboh. Kehilangan bola beberapa kali dan tidak mau bertahan. Neymar adalah satu-satunya pemain yang coba melakukan sesuatu.”

Pelatih Paris Saint Germain, Unai Emery, tidak ingin terlena begitu saja setelah menang telak atas Barcelona dalam leg pertama Liga Champions.

PSG tampil lebih dominan kali ini.

Tim asuhan Unai Emery tampil lebih bertenaga dan agresif ketimbang Barcelona. Barisan lini tengah yang dipimpin Marco Verratti dan Andre Rabiot tampil lebih menonjol dari tim tamu.

Emery mengatakan, laga itu berjalan baik dan memberi keuntungan bagi PSG.

Lebih lanjut, Emery berharap timnya tetap berhati-hati menghadapi serangan balasan Barca dalam leg kedua yang akan digelar pada awal Maret mendatang.

“Kami akan melanjutkan kemenangan ini dengan waspada,” kata Emery.

“Dalam pertandingan ini, kami berbicara tentang pentingnya kemenangan leg pertama ini di hadapan para penggemar kami. Kami menang dan kami tidak kebobolan satu gol pun. Kami juga menyelesaikan pertandingan ini dengan  sebelas pemain, yang mana ini sangat penting adanya,” katanya menambahkan.

Sementara itu, Angel Di Maria bertekad untuk bisa menjaga konsistensi performa Paris Saint Germain pada leg kedua mendatang

Menghadapi fakta itu, Di Maria berharap timnya tak menyia-nyiakan kesempatan emas yang ada di depan mata.

Karena itulah Di Maria berharap PSG bisa menjaga konsistensi permainan di leg kedua.

“Untuk dapat lolos, kami perlu menunjukkan performa yang sama seperti hari ini. Kami mencetak empat gol tapi mereka dapat dengan mudah melakukan hal yang sama di leg kedua,” kata Di Maria seperti yang dilansir dari ESPN.

Gol kemenangan PSG dalam pertandingan tersebut dicetak trisula maut mereka. Dua gol diborong Angel Di Maria, sisanya masing-masing dicetak Julian Draxler dan Edinson Cavani.

PSG tampil lebih dominan kali ini. Tim asuhan Unai Emery tampil lebih berenergi dan agresif ketimbang Barcelona. Barisan lini tengah yang dipimpin Blaise Matuidi dan Andre Rabiot pun tampil lebih menonjol dari tim tamu.

“Seperti yang pelatih minta, kami memproduksi penampilan yang baik. Tiap hal di PSG mengalami perkembangan yang baik sejak paruh awal musim ini,” ucap Di Maria.

Barcelona bakal bertindak sebagai tuan rumah pada 8 Maret mendatang. Blaugrana butuh kemenangan selisih lima gol untuk langsung lolos ke perempat final atau kemenangan 4-0 untuk memaksakan laga berlanjut ke perpanjangan waktu.

Lain lagi dengan pernyataan bintang Barcelona, Andres Iniesta  yang mengaku sulit untuk mencari kalimat untuk menjelaskan kekalahan telak yang dialami Barcelona di markas Paris Saint Germain.

Iniesta dan kawan-kawan tak berkutik di hadapan PSG. Barcelona bahkan kesulitan untuk sekadar menciptakan peluang dan mengancam gawang PSG.

“Sulit untuk menjelaskan apa yang terjadi di laga ini. Satu hal yang pasti, Liga Champions adalah kompetisi yang tak memberikan ruang bagi kesalahan,” ujar Iniesta seperti dikutip dari situs resmi klub.

Iniesta tetap berusaha meniupkan aura optimisme bagi rekan-rekannya untuk menyambut leg kedua di Barcelona

“Kami menjalani sebuah hari yang buruk.Setelah ini, yang harus kami pikirkan adalah leg kedua dan coba membalikkan kondisi yang ada di papan skor saat ini.”

“Hal-hal buruk seperti ini terkadang terjadi. Tetapi kami harus bangkit dan membenahi diri, sambil tetap tak melupakan laga di kompetisi lain yang kami ikuti,” kata Kapten Barcelona ini.

Senada dengan Iniesta, gelandang Barcelona, Sergio Busquets juga tetap mencoba optimistis menghadapi leg kedua.

“Mereka lebih baik dari kami. Skor yang ada mungkin lebih telak dari perkiraan tetapi inilah sepak bola.”

“Tak ada hal lain yang bisa kami lakukan selain memperbaiki diri dan mencoba bangkit di Camp Nou. Memang sulit, tetapi kami akan mencobanya,” ujar Busquets.

 

Exit mobile version