Barcelona, beberapa jam sebelum berlangsungnya laga “clasico,” kala menjamu Real Madrid, Senin dinihari WIB, 23 Maret 2015, mendesain Stadion Camp Nou untuk memberi atmosfer baru guna mendongkrak mentalitas para pemainnya memenangkan laga “dua” klub milik “dunia” ini.
Barca, seperti diungkapkan di situs resminya, Minggu, 22 Maret 2015, telah menyiapkan kartu mozaik unik untuk suporter yang akan hadir di stadion.
Mozaik tak cuma memuat warna biru merah khas Barcelona, tapi juga kuning merah yang merepresentasikan Catalan.
Bila para suporter mengangkat mozaik masing-masing, ada bentuk jersey raksasa dengan nomor dua belas di stadion.
Ada juga kata “jugadors”dan “seguidors” di samping jersey raksasa.
Guna memastikan kesuksesan mozaik, suporter akan diminta berlatih sebelum pertandingan.
Desain kreatif ini, seperti dikatakan, kiper Barcelona, Claudio Bravo, akan menandai keyaikan El Barca untuk meraih tiga gelar atau treble winners pada musim ini.
Barca berpeluang menjuarai Primera Division, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Untuk sementara, Barcelona berada sebagai pemuncak klasemen Primera Division hingga pekan kedua puluh enam. Barca pun lolos ke final Copa del Rey dengan melawan Athletic Bilbao.
Sementara di Liga Champions, La Blaugrana berpeluang besar lolos ke perempat final setelah menang dua gol berbanding satu atas Manchester City pada pertandingan putaran pertama perdelapan final.
“Ya, kami sedang membicarakan soal memenangi treble di ruang ganti. Hal itu pernah diraih klub sebelumnya dan bakal menjadi luar biasa jika hal itu terjadi lagi,” kata Bravo.
“Namun, itu satu hal yang dibicarakan dan faktor lain diperlukan agar hal itu tercapai. Kami bahagia bahwa kami masih berpeluang menjuarai tiga kompetisi. Namun, kami harus mengambil satu langkah pada saat ini,” sambungnya.
Bravo juga kemudian membicarakan krisis yang dialami Madrid. Ia menilai apa yang dialami Madrid pernah dialami Barca pada awal musim ini.
“Apa yang terjadi di Madrid saat ini juga pernah terjadi pada kami. Segalanya berjalan baik, kemudian Anda merasakan pekan yang buruk dan segalanya tiba-tiba terlihat salah. Perubahan yang cepat merupakan bagian dari sepak bola,” ujarnya.
“Anda harus merasakan dari posisi yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, khususnya dengan tim yang merupakan salah satu tim terbaik dunia dan di mana Anda dituntut harus selalu bagus. Setiap kekalahan selalu mengarah ke kerusakan,” bebernya.
Sementara itu pelatih Barcelona, Luis Enrique, menentang penempatan tim favorit dalam pertandingan “el clasico.” Namun, menurut Enrique, pertandingan ini penting bagi kedua tim.
“Secara umum, kita harus berpikir pada pertandingan semacam ini tidak ada tim favorit. Ada banyak yang dipertaruhkan dan dua tim memiliki pemain dari planet lain,” kata Enrique.
Enrique juga menyatakan El Clasico bukan pertandingan yang menentukan juara Divisi Primera pada musim ini
“Menurut saya tidak menentukan. Masih ada sepuluh pertandingan lagi dan masih ada banyak pertandingan sulit bagi kedua tim. Laga ini tidak menentukan tetapi penting,” bebernya.
Lain lagi pengungkapan, Fabio Capello, pelatih tim nasional Rusia yang pernah melatih di Bernabeu. Ia menilai, Real berada di level lain dibandingkan rival Barca.
“Seseorang dapat mengatakan tim lain tidak berada di level Madrid. Real Madrid adalah mesin yang lainnya hanya tim biasa. Tim dengan pemain berkualitas tapi tidak sama dengan mesin Madrid,” jelas Capello.
“Real Madrid dari planet lain. Mungkin salah satu tim terbaik sepanjang masa. Ancelotti memiliki tim yang percaya mereka adalah yang terbaik. Madrid sangat ingin memenangkan setiap pertandingan.”
“ Mereka memiliki semuanya. Mereka bertahan dengan baik, lini tengah luar biasa, dan bakat hebat di depan. Hal terpenting adalah mempertahankan apa yang telah mereka capai sejak awal musim,” sambungnya.
Sementara itu, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengatakan bahwa El Clasico di Camp Nou melawan Barcelona, tidak akan ditentukan oleh otot, tetapi otak.
Karena itu, Ancelotti berharap timnya bermain lebih cerdas sehingga pulang membawa tiga poin, sekaligus mengambil alih lagi tampuk pimpinan Primera Division.
Madrid saat ini menempati peringkat kedua klasemen sementara. Mereka baru saja dilengserkan oleh rival abadinya tersebut, yang bermain sangat impresif sejak tahun baru.
Meskipun demikian, Ancelotti tetap percaya diri menghadapi El Clasico. Pelatih asal Italia ini merasa yakin bisa meraih kemenangan, terlepas dari grafik permainan timnya yang sedang buruk.
“Tim terlihat bagus secara fisik. Memiliki Modric dan Ramos akan sangat membantu kami. Tim sudah mengalami peningkatan dalam hal fisik. Tetapi besok kebugaran tidak akan memenangi pertandingan. Otak yang akan menentukan pemenangnya,” ujar Ancelotti dalam jumpa pers menjelang laga krusial ini.
“Saya tak pernah menghadapi sebuah pertandingan untuk meraih hasil imbang dalam karierku. Besok tidak akan berbeda. Kami memiliki kualitas untuk meraih kemenangan, begitu juga dengan mereka. Tak ada tim yang menginginkan hasil imbang.”
Mantan manajer Chelsea ini menambahkan, kunci bagi Madrid adalah memberikan permainan yang terbaik dalam bertahan dan menyerang, serta bermain dengan kepribadian dan karakter dan memaksakan lawan mengikuti permainan Madrid. Jika itu sesuai skenario, Ancelotti optimistis Madrid akan menjadi pemenang.
sumber : marca, as dan football espana