Iker Casillas membantah bahwa ia akan “pergi” dari Real Madrid jika kritik keras berulang pada dirinya kala tampil di Bernabue. “Kritik fans atas performa saya yang menurun di awal musim tidak membuat saya lari dari Santiago. Saya hanya ingin menjawabnya dengan penampilannya yang kian baik,” kata Iker kepada surat kabar “marca” edisi terbarunya, 06 November 2014..
Casillas menjadi “kambing hitam” atas kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2014 dan makin menjustifikasi kala tampil tidak oke sejak awal musim lalu, di mana Carlo Ancelotti merotasinya dengan Diego Lopez.
Di awal musim ini, ketika Real Madrid tampil kurang menggigit dan sempat kalah dua kali beruntun, Casillas kembali disalahkan dan banyak yang menilai Keylor Navas pantas dijadikan kiper nomor satu.
Tapi, perlahan dan meyakinkan Casillas mampu menjawab kritik itu dengan performa mantap di bawah mistar. Sementara itu , Madrid pun tengah dalam tren penampilan positif dengan menyapu bersih sebelas laga terakhir di seluruh kompetisi dengan kemenangan.
Gawang Casillas pun hanya kebobolan empat gol di rentang waktu itu. Maka wajar jika Casillas menilai penampilannya kini sudah membaik dan memberi klarifikasi atas berita akan hengkang ke klub Primer League..
“Sebagai kiper Anda lebih punya banyak waktu dan Anda akan lebih bisa mendengar suara dari tribun,” ujar Casillas kepada Guardian.
“Ada beberapa momen yang tak pasti karena beberapa hal yang sudah terjadi, tapi saya selalu berpikir soal kehangatan dan dukungan yang sudah orang-orang berikan,” sambungnya.
“Saya paham bahwa ada beberapa orang yang mungkin berpikir berbeda, tapi tugas saya adalah untuk bisa memacu kepercayaan diri dari performa yang oke. Dan saya yakin dengan sikap dan kemampuan saya, maka segalanya akan kembali seperti sedia kala lagi. Itulah yang kami semua inginkan – fans Madrid dan juga saya.”
Tentang pertanyaan apakah ia akan mengambil pensiun lebih cepat? Iker dengan tertawa mengatakan, kata pensiun masih jauh dari pikiran saya.
Penjaga gawang Real Madrid itu masih ingin terus bermain sampai usianya menginjak angka empat puluh tahun.
Casillas sudah memulai karier profesionalnya sejak tahun enam be;as tahun lalu. Sementara bersama tim senior Spanyol, Casillas sudah tampil sejak tahun empat belas tahun lalu.
Selama enam belas tahun memperkuat Los Blancos, Casillas sudah memenangi berbagai gelar mulai dari La Liga, Copa del Rey, hingga Liga Champions. Sementara bersama La Furia Roja, Casillas sudah mencicipi dua titel Piala Eropa dan satu gelar Piala Dunia.
Menginjak usia tiga puluh tahun, seperti sekarang, Casillas masih belum berpikir untuk gantung sepatu. Melihat banyak penjaga gawang yang punya karier panjang, dia pun juga ingin bermain hingga usianya empat puluhtahun.
“Saya akan bermain untuk Spanyol paling tidak sampai 2016, tentu. Setelah itu, kita lihat saja. Dan untuk Madrid saya pikir saya bisa bermain sampai saya berusiaempat puluh tahun. Saya merasa fit dan kuat,” sahut Casillas dalam wawancaranya dengan Guardian.
Casillas berusia enam belas tahun ketika terpilih duduk di bangku cadangan Madrid dalam pertandingan Liga Champions melawan Rosenborg pada November tujuh belas tahun lalu. Itu merupakan momen yang dia selalu ingat dengan sangat baik.
“Mereka membawaku keluar dari sekolah karena Bodo Illgner dan Santi Canizares cedera dan mereka membutuhkan diriku sebagai kiper cadangan,” ujarnya.
“Aku dibawa ke kepala sekolah, yang merupakan seorang penggemar Real Madrid, dan sebelum aku mengetahuinya, aku dalam perjalanan pulang ke rumah, di mana ibuku dengan tergesa-gesa mengepak tasku.”
“Anak-anak lain tak berpikir mengapa aku meninggalkan kelas dan waktu itu tak ada Twitter atau handphone untuk mengatakan kepada mereka apa yang terjadi.”
Pada waktu itu, Canizares fit untuk bermain dan Casillas menjadi pilihan ketiga, meskipun pelatih Jupp Heynckess memintanya untuk mengambil kesempatan dan duduk di bangku cadangan. Dia pun merasa bangga, karena sebelum pertandingan, dirinya duduk satu meja dengan Canizares dan Fernando Morientes. “Tetapi aku tak pernah mengatakan satu kata pun,” tuturnya.