Etihad Stadium, Rabu dinihari WIB, 27 April 2016.
Real Madrid dan Citu bermain imbang tanpa gol. Kosong berbanding kosong.
Dan Zinedine Zidane, sang pelatih “El Real,” kembali mempertontonkan event menarik, celana robek bak tokoh Hulk, dalam film fiktif yang jadi pahlawan super.
Ya, pelatih Real Madrid itu mirip-mirip makhluk hijau besar tersebut untuk urusan merobek celananya.
“Celananya robek lagi ditengah antusias dan tegang dari pinggir lapangan ketika memberikan instruksi kepada para pemainnya,” tulis “marca,” Rabu, 27 April 2016, yang sekaligus menampilkan foto menggelikan..
Celana Zidane yang robek saat timnya bermain imbang dengan Manchester City di Stadion Etihad, adalah untuk kali kedua baginya.
Sebelumnya, ia juga tak sengaja merobekkan celana di bagian belakang saat timnya mengalahkan VfL Wolfsburg pada laga kedua perempat final Liga Champions di Stadion Santiago Bernabeu.
Kali ini celananya robek cukup besar di bagian selangkangan kiri sehingga tampak menganga ketika ia jalan meninggalkan lapangan.
Jika pada laga sebelumnya tak ada yang menanyakan perihal celananya yang robek, sejumlah media mencoba menyinggungnya.
Reaksinya?
Zidane mengaku tak peduli apa yang terjadi dengan celana setelan jasnya tersebut.
“Ini bukan isu besar, jadi jangan khawatir soal itu,” ucapnya sembari tersenyum malu kepada Sport.es.
Media asal Spanyol itu pun mencoba membuat gurauan dengan robeknya celana Zidane untuk kedua kalinya.
“Jika Madrid ke Milan, Zidane harus mengunjungi penjahit terbaik di kota itu sebelum final Liga Champions,” demikian tulis dari media tersebut
Untuk jalannya pertandingan itu sendiri, Zidane menyebut ‘Los Blancos’ layak mendapat lebih dari sekadar hasil seri.
Madrid berada dalam tekanan City sepanjang babak pertama berlangsung namun Zidane sukses melakukan perubahan strategi dan membuat Madrid lebih dominan di babak kedua.
Hasilnya, Madrid mendapat tiga peluang emas untuk mencetak gol meskipun semuanya tak berhasil menggetarkan gawang Joe Hart.
Meskipun tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo, Zidane dengan berani memutuskan untuk menarik Karim Benzema yang tak mampu berbuat banyak di babak pertama dan memasukkan Jese Rodriguez.
Pergantian ini jadi salah satu alasan keberhasilan Madrid ganti menguasai permainan di babak kedua dan menciptakan banyak peluang untuk mencetak gol di dua puluh menit terakhir.
“Kami layak mendapatkan hasil yang lebih bagus malam ini. Namun di luar itu, bila kami mencetak gol di laga ini pun, hal itu tidaklah menjamin bahwa kami sudah lolos ke final.”
“Peluang kedua tim untuk lolos ke final akan tetap ada di angka 50/50,” ujar Zidane seperti dikutip dari situs resmi Liga Champions.
Di luar kegagalan timnya mencetak gol setelah mendapatkan sejumlah peluang emas di 20 menit akhir pertandingan, Zidane tak lupa memuji kemampuan Los Blancos dalam meredam serangan City.
Pada babak pertama, meski Madrid terus berada dalam tekanan City, namun ‘The Citizens’ tak pernah menghadirkan ancaman ke gawang Keylor Navas.
Serangan City sering mentah sebelum mereka masuk ke kotak penalti ataupun melakukan tendangan ke gawang.
“Saya sangat gembira dengan cara kami bertahan hari ini,” ujar Zidane.
Lantas apa komentar manajer Manchester City Manuel Pellegrini?
Ia mengaku puas dengan hasil imbang tanpa gol itu saat menjamu Real Madrid di leg pertama semifinal Liga Champions.
Bagi Pellegrini, hasil tersebut tetap membuat peluang kedua tim untuk lolos ke babak final masih sama besar.
Hasil imbang di Etihad membuat Man City harus bekerja keras di Santiago Bernabeu ketika mereka ganti bertindak sebagai tim tamu.
Namun Pellegrini menilai hal tersebut tidaklah mutlak merupakan kerugian bagi City.
“Publik belum benar-benar bisa membaca apa yang akan terjadi pada duel semifinal ini setelah leg pertama usai. Kita semua baru akan bisa melihat siapa yang lolos lewat laga di leg kedua nanti,” ujar Pellegrini seperti dikutip dari BBC Sport.
Dalam pandangan Pellegrini, ‘The Citizens’ memulai laga dengan baik di leg pertama ini sampai akhirnya David Silva terpaksa ditarik keluar lantaran cedera hamstring.
“Kami bermain sangat bagus dan juga bertahan dengan baik. Kami terus menciptakan sejumlah peluang sampai akhirnya David Silva mengalami cedera.”
“Setelah David Silva cedera, kami sulit mempertahankan aliran bola. Bila kami tak memiliki kemampuan untuk memenangkan pertandingan kali ini, maka hasilimbang tentunya bisa dianggap sebagai hasil yang bagus,” kata Pellegrini.
Pellegrini pun mengakui meski dominan di babak pertama, City gagal mengakhiri serangannya dengan manis.
“Kami tahu bahwa Madrid akan menurunkan tempo permainan karena itulah kami terus mencoba menekan mereka. Sayangnya ketika kami memegang bola, kami tak bisa membuat perbedaan dan mencetak gol.”
“Musim ini kami memiliki catatan bagus terkait laga tandang. Karena itu kami akan pergi ke Madrid dengan pendekatan seperti layaknya laga kandang,” ucap Pellegrini berjanji.