Barcelona mengancam akan mencampakkan Luis Enrique sebagai pelatih di Nou Camp bersamaan dengan buntunya kesepakatan yang sedang dinegosiasikan klub Katalan ini dengan sang pelatih.
Ancaman Barca ini, seperti ditulis “marca,” Selasa, 08 November 2016, tidak main-main.
Barca sudah mendekati Jorge Sampaoli yang saat ini membesut Sevilla sebagai pengganti Luis Enrique.
“Jika kesepakatan tak tercapai dengan Enrique kami akan mengontrak Sampaoli,” tulis “marca” mengutip seorang petinggi Barcelona.
Lucho, sapaan akrab Enrique, membesut Barca sejak dua tahun silam
Pada musim pertama, Enrique sukses mempersembahkan treble winners, gelar La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Enrique kemudian mengantarkan El Barca meraih gelar La Liga dan Copa del Real pada musim kedua.
Kendati demikian, pencapaian tersebut tak lantas membuat Enrique dengan mudah menentukan masa depannya di Camp Nou.
Menurut pemberitaan di Spanyol, pelatih tersebut menolak membahas kontrak baru hingga akhir musim.
Kontrak Enrique akan berakhir pada 30 Juni tahun depan.
Enrique pun tak mau berkomentar panjang soal pembaruan kontraknya.
“Jika tidak melatih, saya kekurangan energi,” tutur Enrique saat diminta berkomentar.
Kondisi ini membuat Barcelona memikirkan opsi alternatif.
Sampaoli dipandang sebagai sosok yang tepat sebagi pengganti Enrique.
Fakta kesuksesan membawa Cile menjuarai Copa America 2015 membuat Barca tertarik mendatangkannya
Selain tentang kontrak kepeltihannya, Luis Enrique juga enggan mengungkit memori timnya ketika menjuarai final Liga Champions musim dua puluh empat tahun silam.
Bagi Barcelona, tahun itu menjadi penting. Mereka menjuarai Liga Champions untuk kali pertama dengan mengalahkan Sampdoria pada partai puncak di Stadion Wembley.
Dalam sebuah jumpa pers Enrique pernah “dipaksa” membahas final tersebut.
Seorang wartawan menanyakan memori dan di mana Enrique menyaksikan pertandingan tersebut.
Enrique menjawab, “Saya tidak mengingatnya. Lebih baik tidak mengingatnya. Anda semua mengetahui di mana saya menjalani karier profesional ketika itu. Jadi, silakan untuk pertanyaan selanjutnya.”
Sebuah hal lumrah apabila Enrique mengelak dari pertanyaan tersebut. Sebab ia berstatus sebagai pemain Real Madrid.
Setelah pindah dengan status bebas transfer, Enrique baru mengambil hati pendukung Barcelona.
Bahkan, dia sempat didaulat sebagai kapten tim.
Perihal periodenya bersama Madrid, Enrique pun menyatakan, “Saya bahkan tidak mengenali diri sendiri, bahkan di stiker sepak bola.”
Karier kepelatihan Enrique semakin menegaskan predikat antagonis di mata pendukung Madrid.
Dia selalu menyumbang gelar La Liga sejak menduduki kursi pelatih tim berjulukan La Blaugrana.
Kekalahan ini terasa sangat mengecewakan.
Terlebih lagi, tim berjulukan La Blaugrana menurunkan sejumlah pemain
Sebelumnya Barca juga pernah kalah telah dari Liverpool.
Setelah pertandingan, Enrique berkata di situs resmi klub, “Hari ini bukan milik kami karena melakukan beberapa kesalahan. Kamu harus membayar mahal apabila membuat kesalahan saat melawan tim seperti mereka.”
Meski Barcelona kalah telak, Enrique tetap melihat sisi positif dari pertandingan melawan Liverpool.
“Kabar baiknya adalah semua pemain menyelesaikan laga tanpa cedera. Hal tersebut membuat kami lebih bersemangat berlatih untuk mempersiapkan partai selanjutnya,” ujar mantan juru taktik AS Roma itu.