Setelah bungkam selama tiga bulan, sejak tabloid Milan, Gazzetta della Sport, memberitakan telah terjadi negosiasi akuisisi klub Inter Milan antara Massimo Moratti dengan seorang pengusaha Indonesia, akhirnya pihak Erick Thohir, sang pengusaha itu, lewat konsultannya Anthony Macri mengakui telah melakukan “bargaining” tentang harga dan waktu pengalihan saham tim berjuluk Nerazzurri tersebut.
Anthony Macri kepada “Football-Italia,: Kamis mengungkapkan, pihaknya tidak terburu-buru untuk menyelesaikan investasi ini. Erick masih terus menunggu penyelesaian negosiasi ini dengan pemilik Inter, Massimo Moratti, agar bisa mendapatkan sepenuhnya klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut.
Sementara Moratti sendiri sudah menegaskan kesepakatan belum pasti seperti apa yang orang telah pikirkan. “Erick tidak terburu-buru,” ucap Anthony Macri, seperti dikutip dari Football-Italia..
“Dia tidak ingin Inter besok, dia belum menetapkan tanggal yang bisa menyimpulkan kesepakatan atau meninggalkan proyek ini. Tergesa-gesa itu bukan gayanya. Dia bakal menunggu selama diperlukan, apakah dalam hitungan hari atau bulan,” lanjutnya.
“Saya tidak menyarankan kepadanya untuk membeli klub seperti Inter. Namun, sekali dia telah melakukan pembelian, saya akan membantu untuk membuatnya lebih produktif,” tegasnya.
Macri sendiri pernah diminta Thohir untuk mengubah Nerazzurri, namun ada satu permintaan dari pemilik klub basket NBA, Philadelphia 76ers itu kepada Macri, yaitu jangan pernah mengubah kandang La Baneamata.
”Sebelum mengubah apapun, semuanya akan dihargai. San Siro memiliki tradisi, itu adalah bagian dari Inter, tidak mudah untuk merelakannya,” jelasnya.
Tentang Moratti sendiri, Macri mengatakan, dia tidak ingin menghancurkan masa lalu, Thohir menghormatinya. Dia sedang mencari formula yang tepat untuk tetap menjalin hubungan dengan keluarga Moratti. Dia berencana untuk melanjutkan dengan keluarga Moratti, kemudian membawa kumpulan pengusaha Indonesia, bukan dari Amerika,” tegas Macri.
Sementara itu Massimo Moratti pada saat yang sama kepada wartawan “Gazzetta dello Sport,” mengakui kemungkinan dirinya menjual semua saham Inter Milan. Namun taipan minyak asal Italia tersebut memastikan akuisisi Inter tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
“Thohir di Inter? Mungkin suatu hari. Tapi tidak sekarang,” kata Moratti. Tahun lalu Moratti juga terlibat negosiasi dengan investor Cina yang berusaha membeli sebagian saham mayoritas Moratti di Inter. Namun kesepakatan akhirnya terwujud dalam bentuk sponsor. Moratti tak mengecualikan kasus tahun lalu dengan investor Cina bisa terulang di negosiasi Thohir. Negosiasi Moratti-Thohir sampai saat ini terus berlanjut.
Massimo Moratti mengatakan dirinya tidak terlalu paham tentang Thohir secara pribadi. Alasan tersebut menyebabkan Moratti rada alot di meja perundingan karena dia merasa harus memberi saham Inter kepada orang yang tepat.
“Thohir–aku tahu dia orang yang sangat layak memiliki Inter. Dia datang dari keluarga yang sangat terhormat dari seorang industrialis,” tambah Moratti. “Tapi, secara pribadi, aku tidak tahu banyak tentang dirinya.”
“Sudah ada banyak pembicaraan dan jika kita tidak pada tahap pertama dari negosiasi, kita berada di tahap kedua,” kata Moratti. “Tujuannya adalah untuk menegosiasikan dan mencoba mencari tahu apakah ada kesepahaman antara kami.”
Moratti saat ini menguasai 90 persen saham Inter Milan. Erick Thohir kabarnya berencana mengakuisisi 40 persen saham di awal negosiasi. Namun juragan media itu dipercaya berusaha meningkatkan prosentase kepemilikan saham menjadi mayoritas dalam jangka tiga tahun ke depan