Tahu apa isi Twitt Peter Schmeichel terhadap David De Gea usai Manchester United memenangkan laga “Derby of England” atas Liverpool tiga gol tanpa balas di Old Trafford, Minggu malam WIB, 14 Desember 2014? ”De Gea…..Brilliant!!
Mantas kiper legendaris asal Denmark yang menjadi penjaga gawang selama dua belas tahun di Old Trafford, tidak hanya menyebut De Gea, kiper MU sekarang, dengan “brilliant, tapi juga menegaskan bahwa De Gea adalah pemain “kedua belas” dari United.
“De Gea again, easily the best player on the pitch.”
Pada laga kemenangan Manchester United lawan Liverpool yang digelar pada Minggu malam WIB, tidak hanya Peter Schmeicehel atau Edwin van der Saar yang memmberi “salute” kepada De Gea, tapi hampir semua media di dunia menulis bahwa sang bintang dalam pertandingan itu justru sang penjaga gawang ManUtd.
De Gea berhasil menangkis beberapa serangan dari ‘The Reds’ yang di antaranya berasal dari Raheem Sterling dan Mario Balotelli.
Sang pelatih, Louis van Gaal bahkan memuji anak buahnya itu.
Saat diwawancara oleh BBC Sports, ia mengatakan kalau kemenangan tiga gol tanpa balas ManUtd –selain karena usaha Wayne Rooney, Juan Mata dan Robie van Persie– juga karena usaha halauan gol lawan dari De Gea.
Legenda ManUtd, Ole Gunnar Solskjaer, juga tidak ketinggalan memuji De Gea sebagai penjaga gawang yang penuh kontrol dan tenang.
Ia bahkan membandingkan De Gea dengan kiper legendaris, Peter Schmeichel dan Edwin Van der Saar.
“Bahkan Manuel Nuer dan Thibaut Courtois tidak mungkin bisa melakukan aksi seperti De Gea yang berhasil menghalau enam serangan bertubi-tubi,” kata Solskjaer seperti yang dikutip dari Sky Sports.
“Penampilannya tadi merupakan penampilan kiper terbaik yang pernah saya lihat.”
Sang legenda, Peter Schmeichel ternyata juga mengapresiasi penampilan De Gea.
Ia menulis dua cuitan pujian di Twitter atas keberhasilan De Gea memperkokoh gawang ManUtd dari Liverpool.
Ole Gunnar Solksjaer mengatakan selain kesolidan tim ada tiga sosok yang membuat Setan Merah menjadi lebih ganas di enam pekan terakhir. Tiga sosok itu adalah sang kiper David De Gea, penyerang Robin van Persie, dan kapten Wayne Rooney.
Dan, penampilan De Gea saat menjamu Liverpool, kata Solksjaer, adalah yang terbaik yang pernah ia lihat dari kiper Spanyol itu sejak tiba di Old Trafford.
Solksjaer pun merasa berhak menyandingkan De Gea dengan kebesaran nama Peter Schmeichel dan Edwin van der Sar di Old Trafford, termasuk juga mantan kiper rival, Arsenal, David Seaman.
“De Gea menepis semuanya. Ada enam peluang nyata (Liverpool) yang seharusnya menjadi gol,” kata Solksjaer seperti dikutip Sky Sports,” Membuat lawan kesulitan mencetak gol.”
Setelah kemenangan atas Liverpool, Van Gaal pun dengan yakin menyatakan ManUtd sudah kembali di jalur perburuan gelar Liga Inggris.
“Kami sudah memenangkan enam pertandingan berturut-turut sekarang. Itu adalah hal yang fantastis. Namun kami masih harus mengembangkan kembali gaya permainan kami. Itulah yang saya katakan hampir setiap pekan,” tutur mantan arsitek tim nasional Belanda itu.
Sebelum laga Manchester United versus Liverpool, mantan kapten di dua klub itu, Paul Ince mengeluarkan komentar yang mempertanyakan semangat juang dari skuat Setan Merah saat ini.
Menurut Ince jika diadu antara tim ManUtd di era ia memimpin, skuat yang dipimpin Wayne Rooney itu akan kalah karena tak memiliki semangat juang yang keras.
Selama enam musim bersama ManUtd, Ince berhasil memenangkan enam trofi mayor termasuk gelar Liga Inggris pertama bagi Alex Ferguson bersama klub itu.
Di ManUtd saat itu ia bermain bersama Eric Cantona, Roy Keane, hingga anak muda bernama Ryan Giggs. Sama halnya di ManUtd, Ince yang juga menjadi kapten kulit hitam pertama di timnas Inggris, menjadi kapten di Liverpool.
Tak seperti di ManUtd, Ince gagal meraih banyak gelar saat di Liverpool. Ia harus memimpin anak-anak muda ‘Spice Boys’ Liverpool seperti Jamie Redknapp, Robbie Fowler, Steve McManaman, Michael Owen dan anak kecil yang belum terlalu dikenal, Steven Gerrard.
Atas dasar itu, seperti dikutip dari Daily Mail, Paul Ince tak mengomentari terlalu berlebihan mengenai laga MU-Liverpool. Ia justru tertarik untuk membahas kelemahan di kedua tim yang pernah ia bela.
“Mereka memenangkan lima pertandingan terakhir, tetapi saya juga menonton ketika mereka melawan Souhampton dan mereka miskinkreatifitas,” kata Ince mengomentari ManUtd. ”
Ince menilai Manajer ManUtd saat ini, Louis Van Gaal adalah pelatih yang sukses. Namun, lanjut Ince, kesuksesannya di timnas Belanda dan juga tim lain masih belum dapat dibawanya ke ManUtd.
Persoalannya adalah Van Gaal tak memiliki kunci permainan yang mendukung strateginya. Di Belanda, kata Ince mencontohkan, ada Nigel de Jong yang berdiri di depan bek empat sehingga LVG bisa memainkan tiga-lima-dua.
“Saya sudah melihat United beberapa kali musim ini dan saya pikir mereka tak memiliki kekuatan di area gelandang. Saya tidak mengatakan Marouane Fellaini, Ander Herrera, dan Daley Blind adalah pemain jelek, tetapi mereka tidak bertenaga kuda,” kata Ince.
Namun, apa yang ditunjukkan Setan Merah di Old Trafford tadi malam menunjukkan hal yang berbeda. Seperti dilansir The Telegraph, permainan ManUtd tadi malam tak begitu indah, namun semangat bertarungnya telah menghempaskan Liverpool kalah tiga gol tanpa balas.
Kemenangan tadi malam pun melanjutkan tren positif ManUtd jadi enam pertandingan berturut-turut. Kini ManUtd sudah berada di peringkat tiga besar klasemen sementara Liga Inggris–di bawah Manchester City dan Chelsea.