Setelah melewati proses panjang, melelahkan, dan terkadang penuh provokasi, akuisisi klub Lega Calcio, Internazionale Milan atau lebih sering dipanggil dengan Inter Milan, antara “taipan” minyak Italia Massimo Moratti dan pengusaha muda Indonesia Erick Tohir mencapai kesepakatan.
Inter Milan, yang selama tiga tahun tahun terakhir, didera tumpukan utang, sehingga sulit untuk membeli pemain baru, memang sedang dijajakan oleh Moratti ke investor. Salah satu investor yang berminat dan serius untuk mengakuisisi klub elit Italia itu adalah Erick Thohir.
Erick, adalah pengusaha media dan menjadi salah seorang pemilik Viva Tbk bersama dengan keluarga Bakrie, memang sejak lama mengincar klub Italia untuk melebarkan sayap bisnis di bidang olahraga.
Adik Garibaldi Thohir, pengusaha batubara, itu sebelumnya telah memiliki klub basket NBA, Philadelphia 76ers. Ia kini menjabat sebagai ketua asosiasi liga basket Asia Tenggara.
Kesepakatan antara Moratti dengan Erick Thohir sedang dipersiapkan di Milan. Dan kabar ini merebak setelah Massimo Moratti sendiri yang mengkonfirmasi bahwa telah dicapai kesepakatan dirinya dengan Erick Thohir tentang akuisisi Inter. Moratti setuju melepas saham mayoritas klub kepada Thohir.
“Semuanya telah ditandatangani. Dalam beberapa jam ke depan akan ada pengumuman lewat konfrensi pers,” kata Moratti seperti dilansir “Football Italia,” Selasa, 15 Oktober 2013.
Sejak pekan lalu, proses negosiasi antara Moratti dengan pengusaha asal Indonesia itu sudah ramai diprediksi bakal selesai dalam waktu dekat. Akhirnya, Moratti telah resmi melepas saham mayoritasnya kepada Thohir. Pemilik investasi di klub Philadelphia 76ers dan DC United itu dikabarkan bakal menguasai 70 persen saham La Beneamata.
“Apakah saya merasa puas? Ya, proses ini sudah sangat lama. Akhirnya kami telah sampai, dan segala sesuatu tampaknya berada dalam keseimbangan,” ujar Moratti.
Kehadiran Thohir membuat posisi Moratti sebagai presiden Inter menjadi pertanyaan. Akan tetapi, Moratti belum ingin menjelaskan secara rinci soal posisinya seiring dengan kedatangan Thohir. Moratti sendiri sudah menjabat sebagai pemimpin Inter sejak 1995.
“Tentang peran presiden, tak ada yang harus diputuskan. Namun, hal itu hanya tergantungpada saya. Ada semua cinta (ke klub), tapi saya juga lega meninggalkan klub untuk orang terhormat dari segi karakternya,” ujar pria berusia 68 tahun itu. “Sekarang saya akan mencoba untuk beradaptasi dengan irama yang baru.”