Bersamaan dengan mendekatnya Atletico Madrid menjuarai La Liga musim ini, klub-klub Spanyol memberikan aplaus bagi Diego Simeone untuk menuntaskan dua laga terakhir dengan kemenangan.
Publik La Liga, seperti ditulis dengan gaya “satire” oleh surat kabar Spanyol terbitan Madrid, “MARCA,” dalam edisi Kamisnya, 08 Mei 2014, mungkin sudah bosan melihat Real Madrid atau Barcelona yang bergantian jadi juara liga. Saat ini sudah saatnya Spanyol melihat jawara baru yakni Atletico Madrid.
Tulisan berbentuk analisis bergaya reportase itu dikaitkan dengan perburuan gelar La Liga yang sudah memasuki tahap-tahap akhir di mana musim tinggal menyisakan dua pekan lagi, dan hanya Atletico dan Barcelona yang memiliki peluang setelah Real Madrid bermain imbang, satu banding satu, di laga tandangnya melawan Real Valladolid.
Atletico memang beruntung karena Real Madrid dan Barcelona gagal memangkas jarak karena keduanya juga gagal memetik poin penuh.
Atletico masih memimpin klasemen dengan mengumpulkan delapan puluh delapan poin. Sementara Barca yang ada di urutan kedua tertinggal tiga angka, dan Madrid sudah makin menjauh di posisi tiga.
Los Rojiblancos pun tinggal butuh empat poin lagi dari dua pertandingan tersisa melawan Malaga dan Barca untuk mengunci gelar juara. Jika Madrid dan Barca gagal memetik poin penuh akhir pekan ini, bukan tidak mungkin Atletico akan memastikan gelar juara lebih cepat.
Kendati demikian, Atletico enggan terlalu bergantung pada hasil tim-tim rivalnya. Dengan posisi yang dimiliki saat ini, Atletico ingin fokus ke diri sendiri dan memaksimalkan laga yang tersisa.
“Kami ada di posisi yang diuntungkan karena bisa sepenuhnya mengandalkan diri sendiri. Kami akan mencoba untuk menang di hari Minggu melawan Malaga dan kemudian menutup musim di Barcelona, yang juga akan melakukan segalanya yang mereka bisa untuk memenangi dua laga terakhir,” ujar gelandang Atletico, Gabi, seperti dikutip Soccerway.
“Para pemain Barca sudah menunjukkan profesionalisme mereka dan mereka masih merupakan kandidat untuk memenangi La Liga saat ini, meski melihat di mana posisi kami dan kami memimpin,” lanjutnya.
“Satu-satunya cara bagi kami untuk jadi juara, selama yang kami tahu, adalah dengan memenangi pertandingan kami di hari Minggu dan mendapat paling tidak satu poin di Barcelona.”
“Kami tidak memikirkan apakah Barcelona atau Real Madrid kalah akhir pekan ini, kami hanya akan melihat apa yang terjadi setelah pertandingan,” lugas kapten Atletico itu.
Pelatih Atletico, Diego Simeone tidak menginginkan scenario selain dari memenangkan setiap laga.
“Saya sepakat dengan publik sepakbola Spanyol bahwa harus ada juara baru di luar Barca dan Madrid. Untuk itu kami harus menyelesaikan dua laga sisa dengan hasil maksimal,” katanya dengan suara bergetar.
“Tidak mudah merusak hegemoni dua tim yang sangat dominan itu dan kami pantas mendapatkan segalanya atas apa yang kami lakukan musim ini,” ujar Simeone seperti dilansir Football Espana.
“Kami coba menunjukan kepada masyarakat dan klub-klub lain bahwa Anda bisa bersaing jika Anda tampil konsisten,” sambungnya.
“Ini terbilang baru untuk mereka bahwa persaingan liga berlangsung hingga dua pekan terakhir tapi saya yakin siapapun yang jadi juara, orang-orang Levante atau Osasuna akan menjadikan Atletico sebagai contoh yang bisa menginspirasi mereka di masa depan.”
“Hari ini seluruh tim di Spanyol berharap hasil yang positif untuk kami,” demikian dia.
Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone memetik sukses sebagai pelatih di musim ini. Simeone mengaku terinspirasi dari dua pelatih top Josep Guardiola dan Jose Mourinho.
Mulai melatih Atletico pada akhir 2011, karier Simeone di ibukota Madrid terus menanjak. Usai membawa timnya finis kelima dan juara Liga Europa, dia mengantar Los Rojiblancos finis ketiga di liga dan juara Copa del Rey.
Puncak kesuksesan Simeone di Atletico bisa dibilang ada di musim 2013-14 saat timnya mampu bersaing di tiga kompetisi yang ada. Kendatipun gagal mempertahankan titelnya di Copa del Rey usai kandas di semifinal, Diego Costa dan kawan-kawan mampu mendobrak dominasi Barcelona-Real Madrid di Liga Primera dengan memuncaki klasemen Liga Primera.
Akan tetapi, sukses Simeone tidak datang berkat dirinya sendiri. Namun, juga karena Guardiola dan Mourinho yang memberi inspirasi kepada pria Argentina itu.
“Saya belajar dari dua orang itu, mengambil apa-apa saja yang penting dari keduanya,” aku Simeone kepada Cadena Sur yang dilansir Football Espana.
“Saya melihat ada yang berbeda dalam diri mereka dan saya selalu menekankan bahwa Mourinho sudah ada dalam level yang berbeda. Dia sudah memenangi banyak gelar di banyak liga yang berbeda dan itu, suka atau tidak, adalah sebuah persoalan yang harus dibahas.”
“Guardiola, di sisi lain, memiliki ide yang lain, yang mana adalah hal terbaik yang bisa terjadi terhadap kita semua di dalam sepakbola, melihat Barcelona memainkan sepakbola,” imbuh eks penggawa timnas Argentina itu.