Kabar mengejutkan datang dari Barcelona.
“Tim hebat dari Katolania itu tersingkir secara tragis dari Liga Champions,” tulis media Spanyol terkenal “marca,” Rabu dinihari WIB, 11 April.
Ya Barcelona tersingkir dari Liga Champions usai “dibantai” lewat tiga gol tanpa balas ketika mereka tandang ke Stadion Olimpico kandangnya AS Roma di leg kedua.
Tersingkirnya Barcelona dari Liga Champions merupakan kejutan besar lantaran Blaugrana sudah mengantongi kemenangan empat gol berbanding satu gol pada leg pertama.
Datang dengan membawa kemenangan besar, Barcelona ternyata tak mampu berbuat banyak. Lionel Messi dan kawan-kawan tumbang dan harus menyudahi perjalanan mereka di Liga Champions musim ini.
Kekalahan Barcelona terbilang makin mengejutkan jika menilik performa kedua tim musim ini. AS Roma tampil inkonsisten di Serie A sedangkan musim ini adalah salah satu performa terbaik Barcelona dalam satu dekade terakhir.
Setelah pertandingan berakhir, meme-meme yang menyindir kegagalan Barcelona pun bertebaran di lini masa.
Mayoritas menggambarkan kesedihan pendukung Barcelona seusai pertandingan ini.
Philippe Coutinho yang baru saja pindah dari Liverpool menuju Barcelona pada awal tahun ini juga tak lepas dari sasaran ledekan meski ia tak bermain di kompetisi ini.
Pasalnya, Liverpool yang ditinggal Coutinho justru mampu lolos ke babak semifinal Liga Champions.
Usai laga, pelatih Barca, Ernesto Valverde, mengaku bertanggung jawab tersingkir Blaugrana .
Tiga gol Roma masing-masing dari Edin Dzeko, penalti Daniele De Rossi, dan sundulan Konstantinos Manolas.
Roma lolos dengan keunggulan produktivitas gol
“Ini kekalahan yang menyakitkan, itu benar. Kami ingin memenangi Liga Champions, tapi hanya satu yang biasa menjadi juara. Kami tidak berhasil, tapi kami harus tetap melangkah. Tidak ada yang bisa kami lakukan lagi,” ujar Valverde dikutip dari Marca.
Barcelona bermain buruk melawan AS Roma meski diperkuat seluruh pemain terbaiknya. Valverde mengatakan kekalahan Barcelona dari AS Roma adalah tanggung jawabnya.
“Saya tanggung jawab sepenuhnya. Saya kepala dari tim ini dan semuanya keputusan saya. Kami tidak bisa merespons. Semuanya berjalan lancar untuk AS Roma dan kami kesulitan membangun permainan,” ucap Valverde.
“Kami tahu betapa kecewanya para pendukung. Kami ingin ke semifinal, tapi inilah sepak bola. Semuanya merasa terpukul, tapi kami harus bangkit karena kami punya dua kompetisi La Liga, Copa del Rey yang ingin kami menangi,” sambungnya.
Mantan pelatih Athletic Bilbao itu menganggap lini depan Barcelona kurang memanfaatkan ruang yang ditinggalkan AS Roma. Tekanan tuan rumah sepanjang sembilan puluh menit juga membuat Lionel Messi dan kawan-kawan frustrasi.
“Dengan tekanan yang mereka berikan, kami terpaksa melakukan umpan-umpan panjang. Kami merasa tidak nyaman dan tidak mampu memenangi bola kedua. Roma sangat kuat secara fisik, dan kami kesulitan,” ucap Valverde.
“Anda mungkin berpikir dengan Roma mengambil risiko, akan ada ruang untuk dimanfaatkan. Tapi, kami tidak bisa memanfaatkannya. Kami tidak pernah benar-benar nyaman dalam bermain,” ungkap Valverde.
Bintang Barcelona, Sergio Busquets mengakui bahwa kekalahandari AS Roma yang membuat Barcelona tersingkir dari Liga Champions merupakan kekalahan terburuk dalam kariernya.
“Ini adalah pukulan paling telak sejak saya ada di Barcelona bila melihat cara kekalahan ini terjadi,” kata Busquets seperti dikutip dari Marca.
Busquets menegaskan Barcelona sejatinya telah menyiapkan diri dengan maksimal karena tahun lalu mereka juga sempat kalah dengan tiga gol di Italia.
“Hasil yang kami dapatkan dalam dua tahun terakhir dalam partai tandang merupakan hasil yang buruk. Kami harus mengubah sesuatu bila ingin kembali memenangkan Liga Champions.”
“Saya harap kekalahan ini tidak memengaruhi kami dalam waktu yang lama karena kami masih punya dua kompetisi,” ujar Busquets.
Dengan kekalahan ini, maka Barcelona untuk tiga musim beruntun tersingkir di babak perempat final. Kini, Barcelona tinggal berharap meraih trofi La Liga dan Copa del Rey.
Di ajang La Liga, Barcelona di atas angin untuk merebut titel juara, sedangkan di Copa del Rey, Barcelona bakal menghadapi Sevilla di babak final pada pekan ketiga April mendatang.
Gelandang senior Barcelona, Andres Iniesta juga mengaku kecewa setelah menelan kekalahan di laga ini. Terlebih, laga ini mungkin akan jadi laga terakhir Iniesta bersama Barcelona di Liga Champions.
“Kemungkinan itu membuat rasa sakit ini lebih terasa. Kekalahan ini sangat menyakitkan karena tak ada seorang pun yang menduga lantaran keunggulan yang kami miliki.”
“Ketika kami bermain buruk, membuat banyak kesalahan dan tidak bisa beradaptasi pada permainan, maka inilah yang terjadi. Sungguh sebuah kekecewaan besar mengingat bagaimana kami menjalani musim ini dengan baik,” kata Iniesta.
Menyambut kemenangan ini, Presiden AS Roma James Pallotta langsung menceburkan diri ke kolam sebagai bentuk
Pallotta datang ke kolam air mancur yang ada di Piazza del Popolo selepas timnya memastikan tiket semifinal Liga Champions
Pallotta lalu duduk membelakangi kolam lalu mengempaskan dirinya ke dalam kolam. Sejumlah pendukung Roma juga turut menyiramkan air ke arah Pallotta.
Pallotta lalu melambaikan tangan dan kemudian bergabung dengan suporter Roma lainnya untuk bernyanyi merayakan kemenangan.
Pallotta sendiri tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya usai ‘Giallorossi’ berhasil memutarbalikkan prediksi yang ada dengan mengalahkan Barcelona.
“Ini adalah kemenangan terbaik. Kalah dari Barcelona ketika kami tidak beruntung dan seharusnya mendapat penalti, kami memahami bahwa kami harus menang, maka hal ini sangat luar biasa.”
“Dalam lima tahun saya di Roma, saya belum melihat tim ini bermain seperti malam ini. Kami mendominasi mereka selama sembilan puluh empat menit,” kata Pallotta seperti dikutip dari Football Italia.
Dengan keberhasilan lolos ke babak semifinal, Pallotta merasa Roma bisa bermimpi untuk melanjutkan langkah ke partai puncak.
“Mengapa kami tidak percaya bahwa kami bisa lolos ke final saat ini? Semua orang menilai Barcelona adalah tim terbaik di dunia namun keberhasilan kami bangkit setelah kalah menunjukkan karakter Roma sebagai sebuah tim,” ujar Pallotta.