Kegembiraan “holligans” Anfield atas kemenangan Liverpool ketika menjamu Arsenal di Premier League, kelihatan di luar stadion ketika mereka memasang foto Luis Suraez
Jejak pemberitaan kekalahan Arsenal dari Liverpool di Anfield Stadion, Sabtu malam WIB, menyisakan perdebatan panas dan bertele-tele tentang strategi Arsene Wenger di media Inggris. Kekalahan besar, lima gol berbanding satu ini merupakan yang terburuk dialami Arsenal usai mereka dipreteli City di Etihad pada laga putaran pertama Premier League.
Arsene Wenger sendiri tak peduli dengan kekalahan itu. Dia menghindar dari perdebatan dan menuntut reaksi positif dari timnya saat laga melawan Manchester United di Emirates pada laga pertengahan pekan, Rabu, 12 Februari 2014.
Arsenal meraih hasil buruk saat melawat ke markas Liverpool. dengan kekalahan telak.. Hasil ini membuat Arsenal diragukan sebagai kandidat juara Premier League musim ini.
Beberapa jam usai kekalahan itu, Arsenal kehilangan posisinya di puncak klasemen setelah digeser Chelsea yang memetik kemenangan atas Newcastle.
Wenger mengakui bahwa timnya tampil buruk saat kalah dari Liverpool. Namun dia ingin Arsenal menunjukkan performa yang berbeda saat MU bertamu ke Emirates..
“Yang penting adalah kami merespons hasil itu dan khususnya kami merespons dengan penampilan yang berbeda karena performa kami tadi buruk,” ujar Wenger seperti dikutip Soccerway.
“Seluruh tim gagal menampilkan performa yang tepat,” lanjut manajer asal Prancis itu.
“Ini merupakan hari yang amat buruk,” ucap Wenger kepada BT Sport yang dikutip Reuters.
“Kami buruk secara defensif dan ofensif, dan Liverpool bermain amat bagus dan kami mesti segera bangkit dari hasil ini sesegera mungkin.”
“Tentu saja itu mencuatkan sejumlah pertanyaan pada hari ini karena kami acapkali kecolongan dan amat naif,” sesalnya.
“Ini bukan soal apa yang orang katakan, ini soal bagaimana kami merespons. Saya bisa mengerti sepenuhnya bahwa orang-orang akan bertanya, tapi satu-satunya cara untuk menjawabnya adalah di hari Rabu malam.”
“Ini selalu soal apa yang Anda dapatkan dari kekalahan yang memutuskan masa depan dan kami punya banyak jawaban untuk dicari,” katanya menambahkan.
Tentang adanya isu penjualan Olivier Giroud dan rencana pembelian Luis Suarez manajer Arsene Wenger bungkam mengomentarinya.
Giroud juga tak peduli dengan pemberitaan media itu danfokus untuk selalu tampil oke bersama The Gunners.
Musim panas lalu Arsenal kencang diisukan akan menggaet Suarez terkait keinginan si pemain untuk main di klub yang tampil di Liga Champions. Tapi berbagai upaya yang dilakukan Arsenal gagal karena Suarez tetap bertahan di Liverpool.
Lalu isu itu kembali muncul di bursa transfer Januari ini dan juga menjelang pertemuan Liverpool dengan Arsenal – yang kemudian dimenangi The Reds.
Beberapa hari sebelum laga itu Arsene Wenger selaku manajer ditanyakan apakah ia masih menginginkan Suarez atau tidak.
Hal ini boleh jadi mengganggu pikiran Giroud dan striker-striker Arsenal lainnya macam Lukas Podolski atau Nicklas Bendtner.
Ketika masih mempunyai tiga striker, mengapa Arsenal malah ngotot mengejar Suarez?
Terkait isu ini, Giroud tak ambil pusing karena merasa wajar saja kalau fans menginginkan adanya nama besar di posisi pemain depan. Giroud mengaku bahwa ia memang bukanlah pemain seperti Suarez, meski ia bertekad untuk terus tampil baik selama berseragam Arsenal.
“Saya mengerti bahwa Arsenal ingin pemain bintang, tapi saya selalu mencoba tenang, tak ambil pusing, dan fokus pada tugas saya, berlatih dengan baik, dan membayar kepercayaan manajer,” ujar Giroud seperti dikutip Soccernet.
“Dia selalu bicara pada saya, mempercayai saya – itulah mengapa dia tidak membeli striker lain musim panas lalu dan Januari ini. Saya masih di sini karena manajer puas dengan performa saya, dengan apa yang saya bawa untuk tim,” lanjut pesepakbola berpaspor Prancis itu
Sementara itu Jose Mourinho mengatakan, walaupun Chelsea sudah berada di puncak Premier League ia tetap menyimpan ketidakpuasan. Ada apa?
The Special One rupanya tidak puas dengan performa timnya di babak pertama. Dia menyebut bahwa The Blues bisa unggul dua gol atas Newcastle United di babak pertama karena kecemerlangan Eden Hazard.
“Saya tidak menyukai permainan kami di babak pertama. Saya pikir kami tidak layak unggul.. Kami unggul karena aksi individu Eden dan kombinasi bagus dengan Eto’o, tapi tim saya tidak bermain dengan bagus di babak pertama,” ujarnya kepada Sky Sports.
“Kami tidak menekan lawan dengan baik. Kami memberikan mereka kebebasan. Mereka tidak punya peluang yang benar-benar bagus, kecuali ketika (Moussa) Sissoko hanya tinggal berhadapan dengan Petr Cech. Tapi, mereka bergerak terlalu dekat dengan kotak penalti kami.”
Peluang Sissoko yang dimaksud Cech adalah ketika pemain The Magpies itu menusuk masuk ke dalam kotak penalti dari sisi kiri. Peluang itu gagal setelah Cech meninggalkan gawangnya untuk memotong laju bola.
“Tapi kami unggul di babak pertama dan setelahnya di babak kedua kami benar-benar mendominasi jalannya laga, mendominasi ruang, dan waktu. Kami unggul 3-0, tapi sebenarnya bisa mencetak empat atau lima gol,” kata manajer asal Portugal ini.
Mourinho juga mengaku belum memikirkan peluang jadi juara, meski kini timnya duduk di puncak klasemen.
“Saya tahu hari ini kami memuncaki liga tapi saya masih melihat ke posisi lima. Saya tahu besok ada Tottenham lawan Everton dan Manchester United versus Fulham dan saya ingin jauh-jauh dari posisi lima,” ucapnya.