Liverpool akan tampil dalam balutan kelemahan ketika harus menjamu “saudara tuanya”nya Everton di di Anfield dalam laga Liga Primer di ujung pekan ini
Laga kedua tim yang sering disebut sebagai laga merseyde bisa menjadi ancaman bagi The Red karena jadwal pertandingan padat, badai cedera dan keterbatasan pemain.
Laga ini juga membuat Klopp bakal menurunkan pemain yang itu-itu saja.
Liverpool berbekal tiga kekalahan beruntun di Liga Inggris jelang derby
Hal yang sama juga membalut The Toffees yang baru sekali menang di lima laga terakhir Liga Inggris.
Kondisi ini membuat media Inggris mengisi halamannya dengan tulisan yang tidak menarik. “Laga hambar,” tulis “mirror” tentang perftemuan kedua tim “bersaudara” ini.
“Pasukan Jurgen Klopp dihadapkan pada kelelahan yang melanda skuadnya. Hal itu sudah terlihat dari penurunan performa The Reds di musim ini,” kata legenda Jamie Carragher, dilansir dari Sky Sport.
“Kami berbicara tentang intensitas Liverpool yang mungkin turun dan terlihat sedikit lelah secara fisik,” kata Carragher.
Musim ini, Klopp beberapa kali melontarkan keluhan soal padatnya jadwal The Kop musim ini. Jadwal mepet yang setiap tiga hari sekali bertanding membuat pemain-pemain Liverpool kelelahan dan mudah cedera.
Cedera kemudian silih berganti menerpa The Anfield Gank. Mulai dari Virgil van Dijk dan Joe Gomez yang hingga kini belum juga pulih. Cedera terakhir menimpa Joel Matip, Fabinho, Naby Keita, hingga Diogo Jota.
Selain itu, Carragher juga melihat tak ada perubahan berarti pada skuad Liverpool dalam dua tiga tahun terakhir. Yang artinya, Klopp selalu mengandalkan pemain yang sama di hampir semua posisi.
“Kemudian betapa miripnya tim (final Liga Champions 2018) ini dengan skuad Liverpool saat ini,” kata Carragher.
Ada delapan pemain di skuad saat ini sejak final Liga Champions dua musim lalu bermain dengan intensitas paling tinggi dalam dua musim terakhir.
Mereka, yakni Trent Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, Andrew Robertson, Jordan Henderson, Gini Wijnaldum, Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane.
“Tiga bek itu masih sama karena Dejan Lovren sudah pindah. Dua lini tengah juga masih sama karena Milner sudah jarang mendapatkan menit bermain,” katanya.
“Dan kemudian tiga pemain di lini penyerangan juga sama. Jadi itu masih tim yang sama dalam tiga tahun terakhir,” katanya.
Terhadap laga ini, media Inggris lainnya, “mirror,” mengejek pertandingan ini akan terasa aneh dibanding musim-musim sebelumnya. Tanpa kehadiran fans di stadion akan membuat derby Merseyside berjalan hambar.
Dilansir This Anfield, mantan striker Liverpool, Djibril Cisse meyakini derby kali ini benar-benar tak sama dengan musim sebelumnya. Stadion yang kosong membuat jalannya laga terasa biasa-biasa saja.
“Saya telah bermain di stadion kosong dan itu tidak sama. Dalam derby, Anda membutuhkan ‘api’ dari para pendukung,” kata Cisse.
Pemain asal Prancis ini menyebut bahwa sebuah derby selalu menyajikan duel yang panas dan penuh intrik dari suporter kedua klub. Terasa aroma kebencian di antara pendukung dua kubu ketika klub mereka bentrok di lapangan.
Karena itu, Liverpool vs Everton kali ini terasa hambar tanpa kehadiran para pendukung di kursi tribun. Apalagi kedua klub yang punya markas sangat dekat ini kerap ‘memecah belah’ keluarga atau persahabatan.
“Derby ini istimewa karena kedua stadion sangat dekat, tetapi yang membuatnya lebih istimewa adalah karena dalam keluarga atau kerabat ada beberapa penggemar Liverpool dan beberapa penggemar Everton,” kata Cisse.
“Ketika Anda mendengar kata derby Anda berpikir tentang kebencian. Dua klub yang saling membenci, meski sebenarnya tidak demikian,” tambah pemain yang selama kariernya membela banyak klub ini.
Dalam klasemen liga, Liverpool saat ini berada di peringkat keenam klasemen Liga Inggris dengan empat puluh poin.
Bagi Klopp, kemenangan dalam derby Merseyside wajib diraih jika ingin kembali ke zona Liga Champions, sebagaimana yang ditargetkan
Liverpool akan mencoba bangkit setelah menelan hasil buruk dalam tiga laga terakhir
Setelah tiga laga buruk itu, Mohamed Salah cs mulai kembali ke jalur kemenangan.
Faktor Salah dan Sadio Mane bisa menjadi ancaman nyata Everton. Kedua pemain ini merupakan top skor Liverpool musim ini di semua ajang.
Selain itu, Salah dan Mane juga sering membobol gawang Everton. Selama kariernya, Salah membuat dua gol, sedangkan Mane melesakkan lima gol.
Everton sebetulnya juga sama dengan Liverpool. Di beberapa pertandingan terakhir, pasukan Carlo Anceloti mendapat hasil-hasil minor.