Site icon nuga.co

Madrid Sedang Berada di Tubir Jurang

Media global secara serempak “mencaci” kekalahan Real Madrid atas Schalke, pada leg kedua babak “knock-out,” enam belas besar Liga Champions, Rabu dinihari WIB, 11 Maret 2015, sebagai “aib” terbesar di Bernabue karena kemasukan empat gol.

Real Madrid lolos ke perempat final Champions lewat agregat gol, lima banding empat, tetapi klub paling kaya di dunia itu “dimaki” sedang berada di tubir jurang untuk terjun bebas bila tidak mampu menaikkan performanya di laga-laga LaLiga maupun lanjutan Piala Champions.

Harian “Marca,” terbitan Madrid, yang selama ini menjadi “sparring partner” bagi ke-elitisan Real, menjatuhkan “talak” bahwa tim yang bermarkas di Santiago Bernabue itu sedang meluncur untuk menunggu ambruk di musim ini.

“Marca” menulis tentang tergusurnya Madrid dari Piala Raja dan di”ejek” Barcelona setelah posisinya di puncak klasemen semantara LaLiga di “coup de ‘tat” akhir pekan lalu setelah berada di puncak selama tujuh belas minggu.

Cristiano Ronaldo dikabarkan sangat marah setelah Real Madrid hampir tersingkir akibat dikalahkan Schalke. Ronaldo mengaku dirinya tak mau lagi berbicara kepada media sampai akhir musim ini.

Mengawali pertandingan dengan keunggulan 2-0 hasil kemenangan di Veltins Arena, Madrid justru tampil sangat buruk. Ronaldo mencetak dua gol pertama untuk menyamakan kedudukan setelah Madrid dua kali tertinggal di paruh pertama.

Kekalahan Madrid atas Schalke ini menambah derita “klub ibu kota” ini dan menyebabkan Cristiano Ronaldo memberi respon berlebihan dengan mencanangkan “puasa” komentar hingga seluruh kompetisi musim ini usai.

Ronaldo sendiri pada laga melawan Schalke menjadi pembeda lewat dua golnya yang memperkecil kekalahan Madrid.

Dua gol ini membuat Cristiano sudah melebihi pencapaian gol dari mantan rekan setimnya Raul Gonzalez dan bintang Barcelona Lionel Messi di Liga Champions .

Namun demikian, torehan istimewa tersebut tidak bisa menghapus kekesalan pesepakbola asal Portugal ini.

Bintang sepakbola Portugal itu terlihat begitu kesal di sepanjang pertandingan.
Kamera televisi bahkan sempat merekam momen ketika Ronaldo berteriak untuk memotivasi rekan-rekan setimnya setelah mencetak gol pertama untuk menyamakan kedudukan.

Setelah pertandingan berakhir, pendukung Madrid meluapkan kekecewaannya dengan mencemooh Ronaldo bersama Carlo Ancelotti, dan kiper sekaligus kapten Iker Casillas.

“Aku tidak akan berbicara lagi sampai akhir musim,” ucap Ronaldo kepada para jurnalis seperti ditulis surat kabar London, “Daily Mai, Rabu, 11 Maret 2015.

Ronaldo diyakini tidak senang dengan pemberitaan yang menyoroti performanya yang menurun belakangan ini. Selain itu, mengingat krisis mini yang sedang dialami Madrid Ronaldo ingin fokus sepenuhnya untuk membantu timnya di sisa musim.

Real Madrid disebut bermain sangat buruk ketika dikalahkan Schalke 04. Kalau permainan Los Merengues tak kunjung membaik, mereka diprediksi tak akan melaju jauh di Liga Champions musim ini.

Madrid dikalahkan Schalke dengan skor tiga berbanding empat di Santiago Bernabeu, Rabu dinihari WIB. Madrid lolos ke perempat final karena agrerat gol.

Pada leg pertama di kandang Scahlke, Real Madrid membukukan dua gol

Di laga itu pula, jumlah peluang yang diciptakan Madrid juga lebih sedikit dibanding Schalke.

Madrid beruntung tidak kalah dengan skor lebih besar. Padahal, mereka digempur habis-habisan pada menit-menit akhir.

“Kami tidak akan melaju terlalu jauh di Liga Champions jika kami terus main seperti ini,” kata pelatih Madrid, Carlo Ancelotti, kepada Teledeporte seperti dikutip Football Espana.

“Tak banyak yang bisa dikatakan soal pertandingan ini. Pertandingan tidak berjalan sesuai rencana,” tambahnya.

“Kami mengalami penurunan di setiap pertandingan dan kami tidak akan melaju jauh kalau seperti ini,” kata Ancelotti.

Sementara itu kiper Iker Casillas mengakui, kekalahan timnya dari menjadi titik terburuk bagi Los Blancos.

“Benar bahwa kami sudah mencapai titik terburuk dengan cara yang total, tapi sisi positifnya adalah pekan depan kami ada dalam undian dan kami bisa melupakan sepuluh hari terakhir. Karena kami sudah melewati sepuluh hari yang dramatis,” sahut Casillas seperti dikutip AS.

“Kami harus bersatu dan memahami kritik dan pendukung Madrid, karena kami tidak memenuhi standar Madrid di Liga Champions.”

“Kami ada di posisi yang diuntungkan dan sekarang kami berpikir soal besok. Kami tidak boleh melihat kembali dan mengingat-ingat dua puluh dua kemenangan itu atau hal-hal lain yang sudah kami capai,” imbuhnya.

“Saya pikir kiper selalu disalahkan. Itu bukan salah satu pertandingan terbaik saya tapi ini bukan saatnya untuk berpikir soal diri saya sendiri,” kata kapten Madrid itu.

Kekalahan itu, secara keseluruhan menambah daftar hasil mengecewakan Madrid di tahun 2015 Kekalahan tersebut makin menyudutkan Los Blancos, yang juga kebingungan dengan penurunan performanya.

“Kami sampai di perempatfinal, memang bukan dengan cara yang kami inginkan. Ini adalah malam yang sulit. Kami tidak bermain seperti yang diinginkan, tapi kami lolos yang mana merupakan hal penting,” kata bek Madrid, Nacho, di situs resmi klub.

“Ini adalah laga yang sulit dan Schalke adalah sebuah tim yang bagus. Jika mereka mencetak satu gol lagi, kami tahu kami bakal tersingkir,” tambahnya.

Kekalahan ini diakuinya membuat Madrid sendiri bertanya-tanya. Di masa sulit ini, Nacho cuma berharap timnya tetap tenang dan para penggemar terus memberikan dukungan.

“Kami belum mencapai puncak level performa selama beberapa pekan ini dan kami tidak tahu alasannya. Kami bekerja hari demi hari untuk menjadi tim yang tampil seperti 2014 lalu, ketika kami berhasil memenangi segalanya,” sambung Nacho.

“Kami perlu bersikap tenang dan orang-orang harus percaya sepenuhnya terhadap kami. Kami adalah para pemain yang sama dan dengan level yang kami punya, kami akan melewati ini,” tandas bek ini.

sumber : marca, as, daily mail dan soccerway

Exit mobile version