Tenggelam dalam bayang-bayang Lionel Messi, dan pernah mengumpatkan kekesalannya sebagai “pembantu” di Barcelona, Neymar tampil sebagai “messiah,” di laga krusial leg pertama perempat final Champions League, Rabu dinihari WIB, 02 April 2014, di Nou Camp, untuk menetralisir gol Diego Costa.
Barcelona, yang harus saling membunuh dengan sesama Spanyol di babak “knock-out” Liga Champions, gagal mendapatkan hasil maksimal ketika harus berhadapan dengan tamunya Atletico Madrid.
Barcelona harus puas bermain imbang satu –satu lewat gol masing-masing gol spektakuler yang diciptakan Diego dan Neymar Da Silva.
Bertanding di Nou Camp, Rabu 02 April dini hari WIB, kedua tim mampu bermain impresif. Beberapa peluang juga tercipta, tapi baik Barca maupun Atletico hanya mampu mencetak satu gol.
Memulai pertandingan, kedua tim seperti biasa memainkan tempo tinggi. Apalagi kubu tuan rumah, Barcelona yang tetap konsisten dengan umpan-umpan pendek, Tapi, sampai di menit kesepuluh belum terjadi gol.
Barca yang dalam laga itu kehilangan bek tangguh, Gerard Pique karena jatuh dengan tidak benar saat menghalau bola. Peran Pique sendiri harus digantikan oleh Marc Bartra.
Barca juga mampu menciptakan peluang melalui sundulan Neymar setelah memanfaatkan umpan Xavi, sayang bola hasil sundulannya masih diamankan Courtois.
Tidak hanya Neymar, Andres Iniesta pun nyaris mencetak gol, tapi sepakannya masih dihalau oleh bek Atletico. Sementara Barca terus menggempur pertahanan Atletico, Los Rojiblancos harus kehilangan Diego Costa. Striker haus gol itu harus ditarik keluar karena mengalami masalah pada kakinya.
Lionel Messi juga menciptakan peluang emas lewat sundulan, tapi masih belum bisa menggetarkan gawang Atletico. Hingga babak pertama usai, Barca masih main imbang kontra Atletico.
Memasuki interval kedua, Atletico langsung mengancam pertahanan Barca lewat pergerakkan para pemain Atletico. Publik Nou Camp terdiam melihat aksi Diego. Ya, pengganti Costa itu mampu melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti dan memperdayai Pinto. Atletico unggul satu gol!
Barca pun tak ingin kehilangan muka di depan pendukungnya sendiri. Beberapa serangan pun langsung dijalankan demi mendapatkan gol penyeimbang, tapi karena rapatnya barisan pertahanan Altetico, Barca masih kesulitan untuk mencetak gol.
Dan akhirnya gol yang ditunggu-tunggu Barca datang lewat sepakan Neymar. Berawal dari umpan terobosan Iniesta, Neymar yang melakukan sprint sebelum melepaskan tendangan mampu mengecoh Courtois dengan mengarahkan bola ke pojok gawang. .
Gerrado Martino usai laga menyatakan, bangga dengan reaksi yang ditunjukkan oleh BBarca di pertandingan itu. Dia berharap timnya bisa meneruskan performanya saat melakoni leg kedua di Vicente Calderon pada 09 April mendatang.
“Saya bangga dengan cara kami bermain. Jika kami terus seperti ini, ada peluang untuk sukses,” sahut Martino di situs resmi UEFA.
“Tekad kami di setiap pertandinagn adalah untuk menang, jadi kami harus ke Madrid dan melakukan apa yang selalu coba kami lakukan,” lanjut pelatih asal Argentina itu.
“Setelah gol Atletico, Anda melihat yang terbaik dari Barcelona. Di babak kedua, kami menggerakkan bola dengan baik dan bermain dengan kedalaman. Juga ada beberapa pergerakan bagus di sepertiga akhir lapangan dan beberapa tembakan ke gawang,” katanya.
Hasil ini membuat kedua tim masih memiliki peluang terbuka untuk lolos ke babak semifinal. Dan di leg kedua di Vicente Calderon akan menjadi laga penentuan bagi kedua tim.
Atletico Madrid sendiri boleh dibilang mampu menjalankan tugasnya dengan baik setelah menahan imbang Barcelona..
Hasil itu juga menjadi modal berharga bagi Los Rojiblancos. Pasalnya, Atletico mampu menciptakan gol tandang yang akan menguntungkan tim arahan Diego Simeone di leg kedua.
Sementara itu, Simeone juga memberikan sanjungan kepada Diego Ribas yang mampu menciptakan gol spektakuler dari luar kotak penalti, menurutnya Diego sudah melakukan apa yang harus dilakukan.
“Saya sangat senang dengan performa Diego dan dia juga mampu mencetak gol. Dia membutuhkan hal itu. Dia datang di saat yang tepat. Dia akan menjadi pemain penting bagi kami hingga akhir musim,”ujar Simeone seperti dilansir UEFA..
“Kami menghadapi rival terbesar. Kami memiliki tim dengan hati yang besar dan itu yang membuat saya senang untuk bersaing dengan rival kami. Dari sudut pandang taktis, itu adalah permainan yang indah. Kedua tim bermain dengan kekuatan mereka dan tetap setia dengan gaya mereka,”papar pelatih asal Argentina tersebut