Liverpool, Kamis dinihari nanti, 03 Mei, akan menguji kekuatan AS Roma di kandangnya dalam lanjutan leg kedua semifinal Liga Champions.
Kedatangan Liverpool ini bermodalkan kemenangan lima gol bernading dua di leg
Jurgen Klopp menegaskan Liverpool siap memperjuangkan mimpi mentas di final Liga Champions untuk pertama kali dalam sebelas tahun
Liverpool tinggal sembilan puluh menit lagi menuju Kiev, karena mereka mengantungi keunggulandari leg pertama semi-final dengan Roma.
Roma harus membalikkan defisit tiga gol jika ingin merasakan penampilan pertama di final dan Klopp sendiri menyadari adanya kemungkinan lawan bangkit setelah tim Eusebio Di Francesco menyingkirkan Barcelona di perempat-final meski kalah di pertemuan pertama.
“Senang berada di sini dan senang para pemain memberikan kami kesempatan untuk berada di sini dengan penampilan mereka, laga yang mereka mainkan dan sikap yang mereka tunjukkan dan semua hal yang mereka lakukan di kampanye Liga Champions.
“Saya pikir kami benar-benar pantas berada di sini. Dan jika kami mendapat hasil yang kami butuhkan, kami akan pantas berada di final. Dan jika tidak, maka Roma memiliki kampanye yang bagus. Jika mereka mendapat hasil, mereka pantas mendapatkannya. Itu bagian dari pertandingan.
“Kami di sini untuk memperjuangkan mimpi kami, dan kami ingin pergi ke final. Setelah laga di Anfield, beberapa orang setelah pertandingan itu merasa kami kalah. Tapi kami tidak. Setelah sepekan, beberapa orang berpikir Roma hanya harus menangtiga gol, namun itu hasil yang besar.”
“Ada pertandingan yang harus dimainkan. Anda ingin main untuk hal besar di panggung besar dan itulah sebabnya kami di sini.”
Mengenai comeback Roma di babak sebelumnya, Klopp mengatakan: “Saya tidak di sini untuk mengatakan apa pun tentang Barcelona.
Mereka juara Spanyol di malam berikutnya. Mereka tidak melakukan banyak kesalahan di laga itu.
“Roma lebih siap dari Barcelona. Barcelona mungkin berpikir ini sudah usai. Semua orang mengatakan ini sangat sulit, namun tak seorang pun mengatakan kepada Barcelona, ada kemungkinan mengalahkan Anda karena tidak ada yang dapat membayangkannya. Namun itu terjadi.
“Saya tidak butuh peringatan, namun jika peringatan dibutuhkan, maka ini sebuah peringatan.”
Klopp sepertinya tidak sabar menjalankan laga tandang pada pertandingan kedua di semifinal Liga Champions itu
Klopp sadar pertandingan anak asuhnya akan dibandingkan dengan laga perempat final ketika AS Roma menang atas Barcelona dan memaksa raksasa Spanyol itu tersisih dari persaingan Liga Champions karena kalah dalam urusan gol tandang.
Pelatih asal Jerman itu tidak ambil pusing dengan pertandingan perempat final di ibu kota Italia.
“Kami berada di sini untuk berjuang mewujudkan mimpi kami, dan kami ingin meuju ke final seperti yang Anda bayangkan,” ujar Klopp dilansir skysports.
Kebobolan dua gol pada menit-menit akhir babak pertama tidak membuat Klopp kehilangan kepercayaan diri jelang laga tandang.
Mantan pelatih Mainz dan Borussia Dortmund itu yakin anak asuhnya berada pada kondisi terbaik untuk menjalani laga penting yang akan membawa Liverpool ke final untuk kali pertama sejak sebelas tahun silam.
“Kami sangat positif di Anfield, kami unggul lebih dulu dan kemudian kebobolan dua gol dan setelah itu beberapa orang berpikir kami kalah, tetapi tidak. Kami masih unggul, sementara orang pikir Roma hanya butuh menang tapi itu sulit,”
“Itu berarti ada permainan sepak bola yang akan dimainkan besok dan saya sangat berharap dapat melakukannya karena itulah yang diinginkan. Anda ingin bermain di pertandingan besar yang menentukan, dan itulah mengapa kami berada di sini, ini adalah kesempatan besar.
AS Roma sendiri dikatakan pelatihnya Eusebio Di Francesco tak mau memberikan perlakuan khusus pada Mohamed Salah
Di Francesco mengakui bahwa Salah punya peran besar di balik sukses Liverpool melumat AS Roma pada pertemuan pertama di Anfield pekan lalu.
Namun dengan margin tiga gol, Di Francesco menyadari pendekatan terbaik timnya menghadapi laga ini bukanlah untuk bertahan.
“Salah membuat perbedaan di leg pertama. Namun kami tak bisa mengubah seluruh tim kami. Kami harus bisa tampil lebih baik sebagai sebuah tim.”
“Salah punya peran dalam serangan balik dan menciptakan ruang, namun kami tak bisa menempatkan tiga pemain untuk menjaganya. Hal itu tidak akan masuk akal,” ujar Di Francesco seperti dikutip dari ESPN.
Di Francecso menegaskan AS Roma tak punya pilihan selain terus berusaha bermain agresif sejak menit pertama. Dengan tekanan yang tinggi ke lini pertahanan Liverpool, Di Francesco berharap Roma bisa menemukan celah di pertahanan lawan.
“Jika berusaha memainkan sepak bola menyerang dan mencetak gol, sebuah tim juga harus waspada dalam menghadapi kemungkinan serangan balik. Hal itu yang harus kami tingkatkan jelang leg kedua ini.”
“Kami harus lebih efektif memanfaatkan kesalahan lawan dan membuat kesalahan sekecil mungkin,” tutur mantan pemain AS Roma era 90-an ini.
Di Francesco yakin timnya masih punya rasa percaya diri yang tinggi meski tertinggal 2-5 dalam agregat.
“Kami tak bisa menunggu dan bertahan di laga ini, jadi kami harus memastikan filosofi bermain kami bisa berjalan.”
“Kami harus fokus dan terus yakin bahwa kami bisa kembali bangkit di laga ini. Saya berharap tim yang punya semangat juang dan terus bertarung di lapangan. Saya mengharapkan antusiasme, hasrat, dan gairah untuk melewati rintangan yang ada,” kata Di Francesco.