Site icon nuga.co

Mou Tak Mau Terima Kekalahan dari City

Manajer Manchester United, Jose Mourinho, tak terima timnya kalah dalam derby kota Manchester yang berlangsung di Stadion Old Trafford, Sabtu malam kemarin.

Dalam laga tersebut MU kalah satu gol berbanding dua dari tim tamu Manchester City.

Dua gol Manchester City dicetak Kevin De Bruyne dan Kelechi Iheanacho. Sementara itu satu-satunya gol MU dicetak Zlatan Ibrahimovic.

“Pada babak pertama mereka lebih baik dibandingkan kami. Kami memulai pertandingan ini dengan buruk,” kata Mourinho seperti dikutip dari Sky Sports.

“Kami memulai laga ini dengan beberapa pemain di bawah level normal mereka dalam hal konsentrasi dengan kesediaan mental untuk bermain dalam laga cepat ini.”

Gol pertama City yang dicetak De Bruyne berawal dari kesalahan Daley Blind yang kurang cepat bertindak sehingga bola direbut gelandang asal Belgia tersebut. Kemudian pada gol kedua, Iheanacho tak terkawal sehingga dengan mudah merebut bola mental hasil tendangan De Bruyne.

Sementara itu gol Ibrahimovic tercipta setelah kiper Manchester City, Claudio Bravo, melakukan blunder. Bola yang ditepis Bravo langsung disambar Ibra dengan tendangan voli.

“Anda perlu untuk menjadi tajam seperti yang Anda pikirkan dan Anda mainkan. Satu atau dua pemain di bawah level tersebut, dan tim harus membayarnya,” kata Mourinho.

“Sejujurnya, saya memiliki dua atau tiga pemain pada babak pertama, yang jika saya tahu pertandingan sekarang akan seperti ini, saya tidak akan memainkan mereka. Tetapi inilah sepak bola, dan terkadang pemain mengecewakan manajer dan terkadang pemain mengejutkan kami.”

Atas dasar tersebut, mantan juru taktik Chelsea itu pun mengaku dirinya patut disalahkan sebagai seorang manajer.

Pasalnya para pemain tersebut, kata dia, berada di lapangan hijau karena dipilih dirinya sendiri.

Kesuksesan Joseph ‘Pep’ Guardiola membawa Manchester City menang  atas Manchester United membuat manajer asal Spanyol itu mencatatkan beberapa rekor pribadi.

Salah satunya adalah menyamai torehan tiga mantan pelatih Chelsea sebagai manajer yang memenangi empat pertandingan pertama di musim perdana mereka sebagai pelatih Liga Primer Inggris.

Sebelum menekuk ManUnited, ManCity juga menang melawan Sunderland, Stoke City, dan West Ham United.

Tiga pelatih yang pernah menorehkan hal itu adalah Jose Mourinho, Guus Hiddink, dan Carlo Ancelotti.

Jika memperhitungkan dua kemenangan di fase kualifikasi Liga Champions melawan Steaua Bucharest, Guardiola juga menjadi manajer pertama dalam sejarah yang mampu menang dalam enam pertandingan pertama bersama ManCity.

Hasil itu juga membuat Guardiola memperpanjang rekor kemenangannya atas Mourinho. Kini Guardiola sukses mengantongi delapan kemenangan atas The Special One dari total 17 pertemuan di berbagai ajang.

ManCity membuka keunggulan pada menit ke-15 melalui gol Kevin De Bruyne. Berawal dari umpan sundulan Kelechi Iheanacho, gelandang serang asal Belgia itu berhasil merebut bola sebelum mampu dikuasai Blind. Blind terlihat ragu-ragu ketika ingin menguasai bola.

De Bruyne kemudian menggiring bola ke dalam kotak penalti MU dan menaklukkan David de Gea dengan tenang.

The Citizens lalu menggandakan keunggulan pada menit ke-36 lewat Iheanacho.

Sementara gol Manchester United dicetak  dengan memanfaatkan kesalahan kiper baru ManCity, Claudio Bravo, yang bertabrakan dengan John Stones.

Zlatan Ibrahimovic dengan mudah menceploskan bola ke gawang dengan satu sentuhan.

Kemenangan ini membuat ManCity kini berada di puncak klasemen dengan torehan 12 poin, unggul tiga poin atas Chelsea dan MU

Manajer Manchester City, Pep Guardiola, mengeluarkan pembelaan untuk kiper Claudio Bravo yang melakukan blunder ketika timnya mengalahkan Manchester

Bravo menjalani debut yang sulit bersama ManCity. Kiper asal Chile itu melakukan blunder yang berujung pada gol Zlatan Ibrahimovic.

Bravo juga melakukan blunder di babak kedua yang nyaris membuahkan gol untuk MU.

Berbicara kepada BBC Sport usai pertandingan, Guardiola tidak menganggap blunder Bravo sebagai masalah.

Pelatih  itu justru menganggap kehadiran Bravo membuat ManCity tampil bagus di babak pertama.

“Kami tampil bagus di babak pertama karena Bravo. Saya suka kiper yang ikut membantu serangan. Setelah blunder itu, di babak kedua Bravo tampil tenang, dan itu yang saya suka dari dia. Dia salah satu alasan kenapa kami tampil bagus di babak pertama,” ujar Guardiola.

Permainan ManCity di bawah asuhan Guardiola banyak mendapat kritikan. Namun, Guardiola mengatakan akan tetap mempertahankan gaya permainan tiki-taka di ManCity.

“Ya, jika Anda mengumpan bola dari belakang bisa lebih berisiko. Jika kehilangan bola maka lawan akan mencetak gol. Tapi, Anda bisa mengontrol jalannya pertandingan,” tegas Guardiola.

“Hingga hari terakhir saya di Inggris, saya akan berusaha memainkan sebanyak mungkin. Saya tahu tidak mungkin melakukannya hingga sembilan puluh  menit, tapi maaf, saya tidak akan bernegosiasi tentang itu,” sambungnya.

Exit mobile version