Jose Mourinho mengubah taktik retorikanya untuk “mengutuk” wasit lewat kasus dorongan terhadap Hazard ketika Chelsea dikalahkan Tottenham Hotspur di laga pekan pertama paruh kedua Premier League di White Hart Lane, Jumat dinihari WIB, 02 Januari 2015.
Ancaman Mourinho berisi kemungkinan Hazard akan meninggalkan Premier League karena tidak mendapat perlindungan dari wasit di lapangan walau pun sudah “dikadali.”
Manajer Chelsea Jose Mourinho menilai salah satu pemainnya, Eden Hazard, sudah kelewat sering dikasari pemain lawan. Ia pun meminta pengadil lapangan lebih melindungi Hazard di masa depan.
Penilaian tersebut dilontarkan Mourinho menyusul kekalahan yang dialami Chelsea ketika menyambangi markas Tottenham Hotspur di dalam pertandingan Tahun Baru Premier League.
Di laga tersebut, seperti catatan ESPN, Hazard yang menyumbang satu gol untuk Chelsea ternyata juga menjadi pemain yang paling sering dilanggar. Total empat kali ia mendapatkan pelanggaran.
“Kami akan terus melakukan apa yang sudah kami lakukan sampai sekarang, mengetahui dengan jelas bahwa dalam dua puluh laga liga kami merupakan tim paling ofensif, tim dengan pemain kreatif terbanyak di lini serang, kami punya dua penalti dalam 20 laga dan saya pikir orang yang mencintai sepakbola di negeri ini akan jatuh cinta dengan Eden Hazard,” kata Mourinho di Independent.
” Mungkin suatu hari nanti Eden Hazard sudah tidak akan ada lagi, mengingat dalam pertandingan demi pertandingan ia terus dilanggar lawan dan tidak dilindungi wasit.”
“ Ada satu, dua, tiga, empat, lima, sepuluh pelanggaran agresif terhadapnya. Mereka terus menendang dan menendang, dan anak itu masih terus berusaha menghadapinya. Dari caranya bermain ia merupakan sosok yang amat jujur, tapi itu perkara lain,” bebernya.
Awalnya, Jose Mourinho enggan untuk berkomentar soal wasit. Namun, setelah mendapatkan laporan dari Eden Hazard, manajer asal Portugal tersebut pun “muntah” juga.
“Saya tidak mau dihukum. Saya masih ingin bisa ikut pertandingan selanjutnya, jadi saya lebih memilih mengatakan bahwa kami memang kalah,” ujar Mourinho seperti dilansir oleh BBC.
Ucapan tersebut terlontar selepas Chelsea menelan kekalahan kedua musim ini.
Imbas dari kekalahan tersebut, posisi Chelsea di puncak klasemen pun tak aman. Nilai mereka kini disamai oleh Manchester City. Menurut peraturan Premier League, The Blues masih duduk di posisi teratas lantaran alfabet “C” pada “Chelsea” disebut lebih dulu daripada alfabet “M” pada “Manchester City”.
Mourinho yang tidak tahan berkomentar itu akhirnya menumpahkan keluh kesahnya. Dia menyebut, Hazard berulang kali ditekel oleh lawan, namun tidak satu pun tendangan bebas diberikan untuk Chelsea.
“Dalam tiga hari kami mendapatkan dua keputusan yang benar-benar menohok kami,” ujar Mourinho seperti dilansir Sky Sports.
“Eden Hazard bilang kepada saya bahwa tidak ada pelanggaran atau kartu merah diberikan ketika dia dilanggar di babak kedua. Itu karena Tuan Dowd terlalu lambat mengikuti bola –dia tertinggal 40 yard jauhnya.”
Ini bukan pertama kalinya Mourinho protes soal pengadil lapangan musim ini. Baru-baru ini dia juga kesal ketika Cesc Fabregas diberikan kartu kuning lantaran dinilai melakukan diving pada laga melawan Southampton.
Menurut Mourinho, Fabregas benar-benar mendapatkan tekel pada laga tersebut. Imbasnya, bukan kartu kuning yang didapat, melainkan Chelsea seharusnya mendapatkan penalti.
Lantaran kesal, Mourinho pun menuding ada konspirasi untuk menjatuhkan Chelsea. Tudingan tersebut kemudian mendapatkan respons dari pundit Sky Sports yang juga eks bek Manchester United, Gary Neville. Neville mengatakan, itu hanyalah taktik Mourinho untuk memberikan tekanan kepada para pengadil lainnya.