Jose Mourinho membuat Liverpool tersedak di Anfield Stadion, ketika Minggu malam WIB, 27 April 2014, pada pekan ketiga puluh tujuh Premier League, menekuk “Si Merah” dengan dua gol tanpa balas. Kekalahan klub “burung besi” ini, oleh media Inggris, ditulis sebagai “keajaiban” karena Chelsea datang dengan tim lapis dua.
Chelsea tidak mencantumkan nama “besar” John Terry, Petr Cech, Obi Mikel bahkan Eden Hazard. Dia lebih suka memasang Tomas Kalas sebagai bek. Ttaktik pelatih asal Portugal memang disengaja karena ingin menyimpan tenaga untuk menghadapi Atletico Madrid di leg kedua Liga Champions Eropa, Rabu dinihari WIB 01 Juni 2014..
Dengan materi pemain lebih lemah, Mourinho mengusung pola bertahan, tackling keras, dan mengulur-ulur waktu. Mohamad Salah dan Frank Lampard kena kartu kuning akibat menjatuhkan pemain Liverpool, disambut cemoohan lebih dari empat puluh ribu “Kopites,” sebutan untuk suporter tuan rumah.
Seperti dikomentari “Bein Sport,” yang menyiarkan pertandingan ini secara “live,” Chelsea mendapat kesempatan terbaik di injury time babak pertama, ketika Steven Gerrard, playmaker Liverpool, salah mengontrol bola di lini pertahanan dan diserobot Demba Ba.
Penyerang asal Senegal itu menggiring bola ke kotak penalti dan menaklukkan kiper Simon Mignolet dengan tendangan mendatar ke tengah gawang. Sementara Ba merayakan golnya dengan sujud sukur, Gerrard mengambil bola di gawang sebagai bentuk tanggung jawab atas kesalahannya.
Mourinho menyambut berkah itu dengan memasukkan Gary Cahill di babak kedua sehingga mereka bermain dengan lima bek, yang ditopang duet Nemanja Matic dan Jon Obi Mikel sebagai gelandang bertahan.
Kelewat nafsu menyerang, serangan balik menempatkan Mignolet berhadapan dengan dua pemain Chelsea di injury time babak dua. Fernando Torres, yang one-on-one dengan kiper, mengoper ke Willian yang menceploskan bola ke gawang kosong.
Kekalahan ini membuat rekor sebelas kemenangan berturut-turut The Reds terhenti. Kekalahan Liverpool ini juga mengubah peta bursa juara Liga Primer.
Meski Liverpool, tetap di puncak klasemen, selisih poin mereka dengan Chelsea di urutan kedua menipis jadi dua poin. Padahal, keduanya hanya memiliki dua pertandingan sisa di musim 2013/2014 ini.
Sementara Manchester City mengintai di tempat ketiga dengan mengantongi satu pertandingan lebih banyak.
Usai pertandingan, seperti tidak biasanya, Jose Mourinho menolak memberi komentar saat ditanya soal blunder Steven Gerrard.
Buat Mourinho yang lebih penting adalah timnya sendiri, dan karenanya dia menganggap gol Demba Ba sebagai sesuatu yang fantastis.
“Tak ada yang senang saat ada seseorang membuat kesalahan. Saya memilih untuk melihat gol yang tercipta dan menyebut Demba Ba fantastis. Di depan kiper dengan performa bagus dan di depan gawang semuanya bisa terjadi, dia tetap tenang dan mencetak gol,” sahut Mourinho.
Selain Ba, pemain lain yang dapat sanjungan dari Mourinho adalah Mark Schwarzer. Jadi pengganti Petr Cech yang cedera, kiper senior itu berhasil menjaga gawangnya bersih dari kebobolan
“Dia sangat baik – sangat solid dan sangat berpengalaman. Saat Liverpool mulai memainkan umpan panjang ke kotak penalti, untuk Mark dan Cahill dan Ivanovic itu seperti memancing ikan di air. Sangat mudah bagi mereka.”
‘Dia tak membuat banyak, tapi beberapa penyelamatan yang berhasil dilakukan sangat penting, penyelamatan yang sulit. Itu bagus untuknya. Kami memutuskan untuk memainkannya hari ini, bukan Hilario, karena dia butuh untuk bermain.”
“Sepanjang musim ini dia hanya menjalani sedikit pertandingan. Dia butuh bermain dan ini adalah pertandingan besar untuknya dan akan bagus untuk kepercayaan dirinya,” tuntas Mourinho di situs resmi Chelsea.
Sementara itu, manajer Liverpool Brendan Rodgers tak mau menyalahkan kaptennya itu. Gerrard memang melakukan kesalahan fatal dalam terciptanya gol pembuka The Blues yang dibuat Demba Ba, menjelang babak pertama berakhir.
“Steven adalah seorang bocah yang sudah mengangkat klub ini di banyak kesempatan. Dan tadi itu hanyalah sebuah ketidak beruntungan karena dia terpeleset di momen krusial dan tepat menjelang turun minum,” sahut Rodgers di situs resmi klub.
“Tidak ada yang perlu disalahkan karena kami sekarang ada di posisi ini karena dia. Dia sudah sangat membantu kami di sepanjang musim ini. Tadi dia hanya tidak beruntung. Kejadian itu bisa saja terjadi pada siapapun. Dia adalah pria dengan mentalitas yang kuat.”
“Dia mungkin akan frustrasi tapi saya pikir dia sudah memperlihatkan keberaniannya karena setelah kejadian itu dia tetap fokus pada permainan, dia masih mencoba mengoper, terkadang dia juga menerobos, untuk mencoba mencetak gol,” imbuh Rodgers.
sumber : mirror, skysports, bbc dan daily mail