Kepindahan Neymar, yang di sapa dengan panggilan“YouTube Players,” ke Barca, seperti di tulis oleh Koran terkenal terbitan Santos dalam edisi Kamisnya, tidak akan berpengaruh pada peranan Lionel Messi. Neymar mengungkapkan tetap akan menempatkan Messi selangkah lebih kedepan di masa keberadaannya di Barcelona.
“Peranan Lionel sangat sentra. Ia ikon dari Barca. Saya tidak tidak bisa melangkahinya,”ujar “wonderkid” Brasil itu ketika ditanyakan tentang perannya di Nou Camp dikaitkan dengan Messi.
Bagi Neymar, Messi adalah personifikasi dari Barca. Ia adalah “captain” yang tidak memiliki :ban” di lengannya. “Tapi Mesi adalah tubuh dari Barca,” ujar anak muda yang gaya rambutnya menginspirasi mode dunia.
Menurt Neymar, ia tidak mempersoalkan hubungan nanti dengan Messi. Pakem yang dianut oleh Barca di dekade ini, Leo, begitu Neymar menyapa pemain yang sudah empat kali menggenggam “Balon d”Or,” supreamsi pemain terbaik dunia, adalah sumbu pergerakan pemain di lapangan. Ia akan mengikuti arus dari pergerakan sumbu itu. “Selesai” katanya tentang pertanyaan peran yang akan dilakoninya kelak di Barca.
Peran lain yang amat penting bagi Neymar di persaingan La Liga dan Liga Champions mendatang, adalah kemantapan hatinya untuk menghadapi tantangan baru. “Untuk menghadapi event itu saya siap menjalani bersama dengan Barcelona,” ujarnya.
Lima tahun ke depan, rival terberat, menurut Neymar, adalah Real Madrid yang diperkuat Cristiano Ronaldo. Secara pribadi, Neymar menganggap Ronaldo sebagai bintang besar yang memberinya motivasi.
“Cristiano adalah pemain yang selalu menjadi motivasi bagi saya. Ia adalah seorang superstar luar biasa. Merupakan sebuah kehormatan besar bisa bermain melawannya. Saya berharap bisa mengalahkannya nanti,” jelas Neymar.
Bergabungnya Neymar ke Barcelona membuat hubungan antara Barcelona dan Real Madrid semakin memanas. Pasalnya Madrid juga sempat bernafsu mendapatkan tanda tangan striker Timnas Brazil itu.
Bagi Los Blancos, ini menjadi ketiga kali mereka gagal memboyong Neymar. Klub ibu kota Negeri Matador ini sempat meminati Neymar saat sang pemain masih berusia 13 tahun. Neymar kecil menjalani tes bersama Madrid, tepatnya pada Januari 2005.
Saat itu El Real mencoba Neymar selama 20 hari. Salah satu Direktur Madrid, Emilio Butragueno, terkesan dengan Neymar. Namun, Neymar batal bergabung dengan Madrid setelah Santos membujuk keluarganya kembali ke Brazil. Bahkan, Santos memberi keluarga Neymar sejumlah uang untuk tetap di Negeri Samba.
Lalu pada 2011, Madrid kembali gagal mendapatkan Neymar. Santos menolak tawaran 45 juta euro (setara Rp568 miliar). Penolakan terakhir terjadi akhir pekan lalu. Madrid harus gigit jari setelah Neymar memilih Barca. Padahal, klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu menawarkan gaji yang jauh lebih besar, yakni 11 juta euro atau setara Rp139 miliar per tahun.
Presiden Madrid, Florentino Perez, begitu menyesal gagal memboyong Neymar. Pasalnya, Los Blancos nyaris saja mendapatkan pemain berusia 21 tahun ini. Namun negosiasi berlangsung alot dan kesepakatan tidak tercapai.
“Kami telah bernegosiasi dengan klub, ayahnya, dana sebesar 40 persen dari hak-haknya. Kami perlu biaya lebih dari 150 juta euro (Rp1,9 triliun). Saya tak tahu berapa dana yang dikeluarkan Barca,” sambungnya.
Sikap berbeda diungkapkan oleh anggota direksi Madrid, Miguel Pardeza. Dia mencoba bersikap ‘legowo’ dengan coba menerima keputusan Neymar. Dikatakan, Neymar telah memilih Barcelona dan pihaknya harus menerima kenyataaan itu.