Site icon nuga.co

Pedro Memilih Manchester United

Manchester United akan menutup kran transfer musim panasnya, dengan mendatangkan winger Barcelona, Pedro Rodriguez sebagai pembelian terakhirnya di bursa transfer, untuk menggantikan Angel Di Maria yang “losses” selama satu musim dan di jual ke Paris Saint-Germain.

Pedro diprediksi bakal oleh banyak pengamat sudah akan meninggalkan Barcelona dalam pekan ini, usai memberi hadiah perpisahannya berupa trofi Piala Super UEFA bagi Barca, Rabu dini hari WIB, dengan melesakkan gol penenti timnya menaklukkan Sevilla.

Raksasa media Spanyol, “marca,” dalam edisi khusus terbitan Kamis, 13 Agustus 2015, menulis dengan bijak tentang Pedro, “Ia mengkahiri sebuah cerita sama dengan awal cerita yang buat.”

“Marca” menulis laporan itu atas peran Pedro di laga melawan Sevilla dengan menyamakan perannya ketika turun dari bangku cadangan di Piala Super UEFA enam tahun lalu dan mencetak gol di menit tambahan waktu.

Gol tersebut berhasil membawa Barca menang atas Shakhtar Donetsk, seiring mereka merengkuh gelar keenam mereka di bawah asuhan Pep Guardiola.

Kali ini,, Rabu dinihari WIB, 12 Agustus 2015, enam tahun kemudian, ia membuat gol di ujung laga, di waktu tambahan, kala menyambut bola muntah yang merupakan hasil sepakan bebas Lionel Messi dan menggetarkan jala Sevilla

“Sekali lagi ia memberikan satu gelar Eropa – sama seperti di 2009 – sembari mengincar enam gelar dalam setahun,” tulis “marca,” dengan nada sentimental.

Selebrasi yang beringas langsung terjadi di lapangan dan di pinggir, para pemain dan ofisial Barca turut merayakannya dengan sukacita setelah keunggulan empat gol berbanding satu mereka sempat menguap.
Namun tubuh Pedro yang terdiam seolah ingin menyampaikan hal lain.

Sehari sebelumnya, sekretaris klub Robert Fernandez mengatakan pada TV3 bahwa sang winger meminta untuk dijual.

Tetapi Pedro langsung membalasnya setelah laga, “Saya sepenuhnya tak senang dengan situasi ini. Robert Fernandez mengatakan sesuatu yang tidak diketahuinya.”

“Saya berbicara dengan kapten tim, presiden dan pelatih, hanya beberapa detik dengannya. Saya tak memahami mengapa ia mengatakan saya meminta pergi dengan menggunakan kata-kata itu. Ia tak tahu perasaan yang saya miliki pada tim ini.”

“Apakah saya ingin meninggalkan Barcelona?”

“Tidak, tapi ini situasi yang sulit. Bukan masalah uang, tapi lebih kepada rutinitas bermain. Saya ingin bermain. Luis Enrique memilih pemain lain dan saya sudah menunggu terlalu lama,” tandasnya.

Apa yang menjadi aksi terakhirnya di lapangan bersama Blaugrana merangkum karirnya secara keseluruhan sebagai pemain Barcelona.

Tidak jarang ia mencuat karena gol penting bagi klub Catalan tersebut, termasuk mencetak gol di semi-final Liga Champions melawan Real Madrid, serta di final melawan Manchester United.

Ia juga mencetak sepasang gol dalam di Copa del Rey tiga tahun lalu melawan Athletic Bilbao, penyama kedudukan krusial di final Piala Dunia Antarklub enam tahun sebelumnya, dan tentunya sepasang gol penentu kemenangan di Piala Super UEFA.

Hal ini tentu sangat berarti bagi para fans karena ia merupakan seorang pemain yang memulai karirnya di Barca B sebelum menembus skuat utama Guardiola. Pep memberikan satu seragam dengan nama Pedro di punggung.

“Baiklah,” ungkap sang pelatih pada Pedro. “Anda sudah dewasa sekarang.”

Sempat diragukan, Pedro langsung menjawab kritik di musim penuh pertamanya enam musim lalu dan mencetak dua puluh tiga gol dalam lima puluh dua penampilan.

Beberapa tahun setelahnya, ia selalu menjadi salah satu penyerang dalam trisula Barca. Namun di setahun lalu, ia mulai frustrasi karena sering dicadangkan dan setelah kedatangan Luis Suarez setahun setelahnya, ia lebih sering menghangatkan bangku cadangan.

Fans Barca tentu sedih kehilangan Pedro.

Bukan seorang Catalan, tapi ia merupakan simbol akademi La Masia, Pedro disanjung karena komitmen dan kemampuannya memengaruhi laga besar – seperti yang ia praktikkan barusan.

Kepergiannya juga menegaskan kalau Barca bakal kehilangan pahlawan tanah airnya, setelah Victor Valdes, Cesc Fabregas, dan Xavi.

Ketika Neymar harus absen karena virus gondok, Pedro diprediksi bakal jadi starter kontra Sevilla, tapi Luis Enrique berkata, “Ia punya masalah dengan ototnya dan Anda tahu tentang statusnya sekarang…”

Sang pelatih sempat dikabarkan berniat mempertahankan sang winger, apalagi selama Neymar absen, tapi transfer ke Manchester United bisa terjadi sebelum Barca menghadapi Athletic Bilbao di Piala Super Spanyol besok Jumat, 14 Agustus 2015.

Wajar, bahkan sekalipun ia mengaku ingin bertahan, sulit untuk membayangkan Pedro bakal bermain rutin ketika Barca punya Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez di lini depan.

Namun apapun yang terjadi, Pedro telah menegaskan betapa besarnya ia di Barcelona dan ia telah memberikan memento berharga pada para fans Catalan.

Seandainya Barca kembali merengkuh enam gelar layaknya enam tahun l;alu, tentu kita tahu bahwa Pedro telah menjadi faktor krusial di dalamnya.

Exit mobile version