Brasil sedang “berjudi” dengan sejarah ketika tampil di laga pembuka Piala Dunia 2014, Jumat pagi WIB, 13 Juni 2014, di Arena de Sao Paulo, Sao Paulo, melawan Kroasia, di Grup A, setelah tekanan kuat dari publiknya agar “Selecao” memenangkan semua laga awalnya.
Publik Brasil masih ragu terhadap “draft” skenario yang menempatkan tim bertabur bintang itu mampu mengatasi laga psikologis di bawah “oressure” yang sangat kuat agar tim “samba” ini bisa mengatasi Kroasia, Meksiko dan Kamerun di Grup A.
Sebuah skenario awal yang oleh hampir semua media global ternama “memastikan” Brasil keluar sebagai juara grup, untuk kemudian bertemu Belanda atau Spanyol di babak lanjutan.
Surat kabar “O’Globo” terbitan Sao Paolo, mengungkapkan kecemasan yang berlebihan dari public Brasil terhadap kemampuan timnya untuk merobohkan pagar pembatas untuk meraih kembali trofi “World Cup.”
“Tak ada jalan pintas. Brasil harus memulai sebuah eksprimen baru bahwa tim Scolari harud memenangkan event besar ini. Hanya satu kata yang diinginkan public Brasil, juara,” tulis “O’Globo,” dalam edisi terbarunya, 12 Juni 2014, menjelang laga pembuka Brasil versus Kroasia.
Sekiranya skenario tidak menyimpang dari jalan sejarah yang tersedia, para pendukung Brasil tak perlu cemas dengan kemampuan Scolari meramu permainan dan merealisirnya lewat Neymar di lapangan.
“Mereka punya segala. Punya bintang dan sejarah yang apik,” tulis “Soccer” dalam pengantarnya menjelang laga Brasil berhadapan dengan Kroasia.
“Soccer,” majalah sepakbola paling “update” itu tak sepenuhnya memberi jaminan Brasil akan “melenggang” di babak-babak awal. Secara tematis “Soccer” mempersoalkan Brasil kali ini harus melakukan “gambling” dengan hilangnya fungsi pemain dengan tipikal “playmaker” seperti Kaka dan Ronaldinho.
Sudah menjadi fitrahnya, selama ini eksistensi Brasil sebagai sebuah tim tangguh selalu di topang oleh pemain pengatur serangan. “Kali ini Brasil kehilangan itu. Tapi mereka memiliki Neymar, Hulk, Alves, Fernadinho dan Thiago Silva.
“No problem,” tulis “O’Globo” tentang kekhawatiran banyak pengamat tentang ketiadaan “playmaker” ini.
Dengan tim yang padu Brasil bisa menetralisir tekanan dari publiknya sendiri di Piala Dunia 2014..
Bersama Argentina, Jerman, dan juara bertahan Spanyol, Brasil merupakan tim favorit juara. Bahkan faktor tuan rumah membuat Seleccao lebih dijagokan dari para rivalnya untuk mengangkat piala.
Brasil akan membuka turnamen dengan menghadapi Kroasia dalam laga penyisihan Grup A di Arena Corinthians, Sao Paulo pada Jumat dinihari WIB.
Sejak menjuarainya pada 2002, Brasil belum lagi tampil sebagai juara dunia. Ramires mengaku timnya berambisi mewujudkan mimpin untuk meraih titel juara keenam.
“Tentu saja, kami sangat gelisah untuk melakoni pertandingan pertama. Tentu saja, kami memilih satu lagi sesi latihan, dan sekarang Piala Dunia segera dimulai,” ungkap Ramires yang dilansir Soccer Way.
“Aku pikir ini adalah mimpi semua orang. Semua pemain, semua staf teknis dan pelatihan, semua yang terlihat dengan skuat tim nasional, ini adalah sebuah mimpi, kata gelandang Chelsea itu.
“Dan sekarang kami sudah dekat untuk membuat mimpi ini menjadi nyata, yang mana harus lolos ke final dan memenanginya.”
“Aku pikir pertanyaan tentang menang selalu ada sepanjang waktu. Setiap pertandingan yang akan dimainkan Brasil, kami punya tekanan untuk memenangi banyak laga. Jadi karena ini kami semua gelisah, semua pemain tapi mereka semua berpengalaman dan sudah melalui masa sulit dalam karier mereka,” sahut Ramires.