Manchester United memberikan “hadiah” juara Liga Primer yang lebih cepat untuk Manchester City usai kekalahan mereka satu gol tanpa balas oleh West Bromwich Albion di Old Trafford, Minggu malam WIB, 17 April.
Kekalahan ini menyebabkan merenggangnya selisih poin antara “duo” Manchaster itu. Dan selisih poin ini tak akan mampu terkejar oleh United.
Dengan kekalahan pada laga melawan West Brom, Man United kini mengoleksi tujuh puluh satu poin dari tiga puluh tiga laga.
Artinya, poin maksimal skuad asuhan Jose Mourinho ini hanya delapan puluh enam angka hingga akhir musim.
Menurut pelatih Man United, Jose Mourinho, Man City pantas menjadi juara karena penampilan yang selalu konsisten mengumpulkan tiga poin.
“Man City tim terbaik di liga, cepat atau lambat pasti mereka akan juara. Tidak ada yang harus diperdebatkan ketika tim terbaik menjadi juara,” kata Mourinho seperti dikutip dari BBC.
Manchester City memang sangat mendominasi Liga Inggris musim ini.
Hingga pekan ketiga puluh empat The Citizens berhasil meraih dua puluh delapan kemenangan, tiga hasil seri dan hanya pernah kalah dua kali. Tidak hanya itu, Sergio Aguerro dkk juga menampilkan sepak bola menyerang yang efektif.
Hingga saat ini, mereka sudah mencetak sembilan puluh tiga gol dan hanya kemasukan dua puluh lima kali.
Gelar ini menjadi piala kedua Pep Guardiola selama berkarier di Inggris setelah Piala Liga pada Februari lalu.
Hebatnya lagi, mantan pelatih Barcelona ini menjadi pelatih asal Spanyol pertama yang berhasil menjuarai Liga Inggris.
Tak hanya membiarkan Manchester City jadi juara, Manchester United juga merelakan ‘sang tetangga’ untuk menyamai rekor mereka sebagai klub tercepat yang memastikan gelar di era Liga Primer Inggris.
Manchester City, dikutip dari Opta, kini jadi juara Liga Primer Inggris dengan lima laga tersisa di akhir musim, menyamai catatan Manchester United di tujuh belas musim lalu
Manchester City sejatinya bisa memecahkan rekor tersebut pada pekan lalu. Namun mereka malah tumbang saat berhadapan dengan Manchester United di Stadion Etihad.
Kepastian Manchester City jadi juara Liga Primer Inggris pekan ini bisa jadi pelipur lara yang pas usai mereka tersingkir dari perempat final Liga Champions di tengah pekan lalu.
Manchester City kembali berhasil jadi juara Liga Primer Inggris setelah gagal di tiga musim sebelumnya.
Ada beberapa faktor kunci di balik keberhasilan Manchester City juara Liga Inggris
Salah satu kuncinya, Pep Guardiola mengawali musim debutnya di Liga Inggris dengan catatan hampa gelar.
Meski tak mendapat gelar, ada banyak pelajaran berharga yang didapat Guardiola dari musim tahun lalu
Guardiola belajar tentang ketatnya jadwal Liga Inggris plus persaingan yang lebih sengit karena tim favorit juara tak hanya ada dua hingga tiga tim saja.
Pengalaman dari musim pertama itu yang kemudian diaplikasikan dengan baik oleh Guardiola di musim keduanya. Mengarungi musim yang panjang, Guardiola tak lagi melakukan kesalahan seperti sebelumnya.
Manchester City berhasil jadi juara karena mereka mencatat start yang sangat impresif musim ini.
Hal itu tak akan terbantahkan. Manchester City menorehkan sembilan belas kemenangan dan satu hasil imbang dalam dua puluh laga awal mereka di Liga Inggris musim ini.
selain itu, kekalahan perdana Manchester City sendiri baru datang di bulan Januari saat mereka tumbang melawan Liverpool di Anfield.
Kekalahan itu tak membuat Manchester City goyah karena mereka sudah punya pondasi yang kuat berupa poin yang mereka kumpulkan dengan sangat baik sejak awal musim.
Saat Manchester United menaklukkan ‘The Citizens’ pekan lalu, hal itu juga tak berdampak besar karena selisih poin hanya mengecil jadi tiga belas poin.
Kekalahan Manchester City saat itu hanya berupa penundaan gelar liga, dan tim-tim lawan pun sadar benar akan hal itu.
Manchester City musim ini bisa menampilkan dua tim yang sama baiknya. The Citizens punya skuat yang sangat dalam sehingga Pep Guardiola tak akan dipusingkan oleh cedera pemain dalam perjalanan musim ini.
Dari lini belakang ke depan, setiap posisi pasti memiliki pengganti yang sepadan. Guardiola bisa dengan mudah melakukan pertukaran komposisi sebelas pemain terbaik di tiap laga yang akan dijalani.
Manchester City musim lalu dikenal sebagai tim yang ganas di depan tetapi keropos di lini belakang. Pada tahun ini, Guardiola sukses membenahi masalah tersebut. Kini, Manchester City punya performa sama baiknya di kedua lini.
Sampai pekan ini, Manchester City tercatat sebagai tim paling produktif dengan sembilan puluh tiga gol, unggul lima belas gol dari Liverpool yang ada di posisi kedua.
Namun yang jauh lebih pentig adalah Manchester City juga jadi tim yang paling minim kebobolan dengan catatan dua puluh lima gol dalam tiga puluh tiga pertandingan.