Site icon nuga.co

Satu Kaki Madrid Sudah di Final Copa

Selebrasi pemain Real Madrid di Santiago Barnebue, Kamis dinihari WIB, usai Jese mencetak gol ke gawang Atletico dalam laga semi final Copa del Rey

“Masih Ada Leg Kedua, Atletico!” Itulah kalimat “headline” surat kabar terkenal Madrid, “MARCA” yang bernada pesimis, dan ditujukan untuk Diego Simeone, sang pelatih Atletico, tentang pertandingan leg kedua semifinal Copa del Rey di Vicente Calderon, sebagai pembalasan atas tiga gol tanpa balas Real Madrid di Santiago Barnebeu, Kamis, 06 Febrauri 2014, dinihari WIB.

Atletico yang datang ke Santiago Barnebeu dengan menggenggam keyakinan penuh, “ kami datang, kami berlaga dan kami pasti menang,” terjengkang lewat impresifitas permainan klub “ibukota” itu yang melesatkan tiga gol, dua diantaranya bunuh diri, dan satu lainnya dari aksi “brilliant” Jese.

Atletico memang datang dengan harapan penuh sebagai pemuncak La Liga, dan dalam dua laga terakhirnya di kompetisi BBVA mampu membungkam Madrid tidak hanya di Vicente Calderon, kandang mere, tapi juga di Barnebeu.

Simeone, pelatih asal Argentina itu, sehari sebelum laga prestise di partai “derbi” Copa del Rey itu, masih yakin Atletico bisa menjinakkan Madrid di kandangnya. “Kami datang untuk menang betapa pun impresifnya Madrid di laga-laga terakhirnya,” ujar Simeone kepada “Football Espana.”

Tapi, Kamis dinihari WIB itu, “El Real” tak membiarkan agresifitas Atletico berkembang. Cristiano Ronaldo membuat garis demarkasi yang jelas dalam peta permainan “Los Blancos.”

Serang, serang dan gebuk di blok pertahanan mereka. Itu yang ditekankan Carlo Ancelotti untuk memaksa Atletico bertahan dan kucar kacir lewat intersepsi akselerasi yang kacay dalam meredam serangan “El Real.”

Dan kalah telak di leg pertama, Atletico Madrid mengakui tak tampil dengan baik di partai derbi itu. Dan dengan sedikit sentimental Diego Simeone berujar tentang peluang lolos, ke final, “Saya masih percaya di kesempatan leg kedua nanti tim akan lebih baik.”

Skor telak tiga gol tanpa balas yang dicetak oleh Pepe, Jese Rodriguez, dan Angel Di Maria, tidak menyurut tekad klub Vicente calderon itu.

Diego Simeone mengakui anak-anak asuhnya tak tampil baik di laga ini, plus terbilang kurang beruntung. Dua dari tiga gol sang rival tercipta usai membentur pemain sendiri dan membelokkan arah bola ke gawang.

Madrid disebutnya tampil sangat bagus. Catatan statistik memang menunjukkan Real dominan di segala aspek. Mereka unggul penguasaan bola dengan tujuh puluh satu berbanding dua puluh sembilan persen, sekaligus mencetak sembilan tembakan on target yang hanya berbalas tiga dari Atletico.

“Mereka bermain dengan sangat baik dan atas itu kami harus mengucapkan selamat kepada mereka. Kami tidak bisa tampil padu, meskipun kami punya kesempatan untuk memperkecil kedudukan lewat Godin. Kami sudah mencoba, tapi tak mampu menemukan celah,” kata Simeone di situs resmi klub.

“Hari ini Madrid mencetak dua gol setelah bola membentur pemain kami, selebihnya tidak banyak kesempatan mencetak gol. Ini adalah hasil positif untuk mereka. Tapi masih akan ada banyak kesempatan di sembilan puluh menit berikutnya. Ini adalah sepakbola, Anda harus bermain dan masih punya satu laga,” tuturnya.

Dengan leg kedua digelar di Vicente Calderon, Rabu, 12 Februari 2014 dinihari WIB mendatang, Atleticos bakal mendapatkan keuntungan dengan bermain di hadapan pendukung sendiri.

Bermain di hadapan publik sendiri, El Real langsung tancap gas sejak menit awal babak pertama. Pertahanan Atletico pun langsung dikepung para pemain Madrid, sayang beberapa peluang masih bisa dimentahkan bek-bek tim tamu.

Kebuntuan para pemain Madrid, terjawab lewat dari Pepe. Umpan Di Maria yang matang dimanfaatkan Pepe dengan sepakan yang cukup keras dari luar kotak penalti.

Bola sendiri mengenai Insua, bek dari Atletico, dan mengalami perubahan arah sehingga tak mampu dihadang kiper Thibaut Courtois. Madrid pun sementara unggul satu. Gol tersebut dinilai sebagai gol bunuh diri Insua.

Tumpulnya serangan dari Los Rojiblancos, tak lepas dari absennya David Villa dan Tiago Mendes. Seperti diketahui, Villa tengah cedera hamstring.

Usai turun minum, Madrid tak menurunkan tempo permainannya dan langsung menyergap pertahanan Atletico. Pemain Atletico frustrasi dan kerap mudah terpancing emosinya.

Madrid kemblai menggandakan kemenangan dari Jese Rodriguez .Gol kedua ini berawal dari kehebatan Di Maria yang mengecoh beberapa pemainbelakang Atletico, dan memberi “tracking action ball” kepada Jese yang tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawang Atletico.

Mentoknya para pemain Atletico dalam mencetak peluang, berbeda dengan Madrid yang justru mencetak gol kembali. Kali ini Di Maria menjadi aktor di balik gol ketiga Madrid. Tendangannya kerasnya dari luar kotak penalti mengenai Miranda, sebelum akhirnya masuk ke gawang Atletico.

Ofisial pertandingan menilai gol ketiga tersebut sebagai gol bunuh diri dari Miranda. Tertinggal jauh, para pemain Atletico semakin tak memperlihatkan permainan terbaiknya dan banyak melakukan kesalahan.

Emosi pun semakin tak terbendung, hingga sang pelatih pun diberikan kartu kuning karena terlalu berlebihan dalam memprotes. Sejauh ini gawang Casillas masih cukup aman dari para pemain Atletico.

Exit mobile version