Old Trafford menjadi “kuburan” bagi Manchester United usai nyawanya dicabut Sevilla di laga leg kedua Liga Champions, Rabu dinihari WIB, 14 Maret, lewat dua gol berbanding satu gol.
Kekalahan ini menyebabkan Manchester United tak bisa melanjutkan kiprahnya di ajang Liga Champions musim ini dan sang manajer Jose Mourinho hanya bisa menatap kegagalan timnya dengan perasaan getir.
“Setan Merah merah tersingkir dari babak Enam Belas Besar Liga Champions dan Mourinho menangis,” tulis “daily mail” dengan nada sendu Rabu pagi WIB.
Untuk kekalahan ini tak ini tak ada komentar sinis yang kembali keluar dari mulut Mourinho.
Dan sebaliknya, juru taktik asal Portugal tersebut memuji strategi pelatih Los Sevilistas, Vincenzo Montella.
Salah satu keputusan Montella yang dipuji Mourinho adalah pilihannya memasukkan Wissam Ben Yedder pada menit ketujuh puluh dua menggantikan Luis Muriel.
“Terkadang saya beruntung dengan pergantian pemain, tapi strategi yang bagus oleh Vincenco Montella dengan memasukkan Wissam Ben Yedder.”
“Ketika Sevilla mencetak gol pertama, pertandingan berubah sama sekali,” kata Mourinho kepada BT Sport.
Gol pertama yang dicetak Ben Yedder ke gawang Setan Merah pada menit ketujuh puluh empat diakui Mourinho langsung mematahkan semangat para pemainnya.
“Saya pikir gol pertama memang amat penting, bukan hanya karena hasil pada leg pertama imbang tanpa gol tapi lantaran karakter pertandingan itu sendiri,” ujar Mourinho.
“Kami berusaha untuk tampil agresif dan bermain intens sejak menit pertama. Kami tak mampu mencetak gol dan Sevilla secara positif mampu menguasai bola dan mereka mampu mengendalikan permainan dengan baik.”
Mourinho mengakui kekalahan timnya atas Sevilla pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Selasa (13/3). Namun Mourinho menegaskan bahwa dirinya tak butuh drama kesedihan dan harus siap untuk laga selanjutnya di sisa musim.
Pemain Manchester United terlihat kecewa seusai pertandingan. Pasalnya, kekalahan dari Sevilla itu baru menampakkan wujudnya di 18 menit terakhir pertandingan setelah Wissam Ben Yedder masuk.
“Saya cukup puas bahwa para pemain tidak menyembunyikan kesedihan mereka, namun kami tak punya waktu untuk drama,” ujar Mourinho dalam wawancara dengan BT Sport seusai pertandingan.
Mourinho menyebut sejatinya tak ada yang salah dengan para pemainnya di laga tersebut. Mourinho menilaikekalahan dari Sevilla adalah bagian dari sepak bola.
“Kami sempat menjalani periode yang bagus di laga tersebut. Kami tidak punya kontrol yang hebat di pertandingan ini namun saya juga tak mengatakan ada yang salah dengan pemain saya hari ini terkait cara mereka bermain hari ini.”
“Begitulah sepak bola. Kami kalah namun esok adalah hari yang lain dan Sabtu nanti ada laga yang lain,” kata Mourinho.
Mourinho mengakui bahwa gol pertama yang dicetak Sevilla jadi titik vital di laga ini.
“Saya rasa gol pertama akan selalu jadi momen penting, bukan hanya karena hasil di leg pertama namun juga bila melihat laga ini berjalan. Kami mencoba agresif sejak menit pertama. Kami tidak bisa mencetak gol dan Sevilla terus bermain baik dalam menjaga bola.”
“Kami punya kesempatan bagus untuk mencetak gol, namun kemudian mereka lebih dulu mencetak gol. Sejak itu segalanya terasa lebih emosional. Ketika mereka mencetak gol kedua, maka misi kami menjadi mustahil,” ujar Mourinho.
Di awal pertandingan, baik Manchester United maupun Sevilla sama-sama kesulitan mencetak gol.
Untuk itu kedua pelatih, Jose Mourinho dan Vincenzo Montella, melakukan strategi pergantian pemain.
Pilihan Montella memasukkan Wissam Ben Yedder terbukti tepat karena ia sukses mencabut nyawa ‘Setan Merah’ di Liga Champions musim ini.
Selepas Paul Pogba masuk dan membuat Manchester United lebih bergairah dalam menyerang, Montella akhirnya memutuskan untuk menurunkan Ben Yedder untuk menggantikan Luis Muriel.
Keputusan Montella ini langsung dibayar lunas oleh Ben Yedder dalam waktu kurang dari dua menit.
Setelah Sevilla memenangi perebutan bola di lini tengah, bola lalu jatuh di kaki Pablo Sarabia. Sarabia yang melihat pergerakan Ben Yedder yang menusuk kotak penalti kemudian mengirim umpan terobosan kepadanya.
Meski diadang oleh Eric Bailly, Ben Yedder berhasil melepaskan tendangan kaki kanan dan mengirim bola ke pojok kiri gawang.
Dikutip dari Opta, Ben Yedder mencetak gol setelah 87 detik masuk ke lapangan. Catatan itu membuat Ben Yedder jadi pemain pengganti yang mencetak gol tercepat di Liga Champions musim ini.
Dalam kondisi satu gol Manchester United butuh dua gol untuk lolos. Seolah tak mau berpuas diri, Ben Yedder benar-benar mencabut nyawa Manchester United enam menit kemudian.
Berawal dari sepak pojok Ever Banega, bola yang mengarah ke Joaquin Correa di sundul ke sisi kanan. Ben Yedder ada di posisi yang tepat untuk menyundul bola ke arah gawang.
Meski De Gea mampu mengadang bola, bola tetap bergulir masuk ke gawang sebelum kembali ditinju keluar oleh De Gea.
Dengan keunggulan dua gol dalam sisa waktu dua belas menit, Manchester United jelas tak bisa berbuat banyak. Mereka butuh tiga gol dan pada akhirnya hanya mampu menyarangkan satu gol balasan lewat Romelu Lukaku.
Bagi Ben Yedder, tambahan dua gol itu membuatnya sudah mencetak delapan gol di Liga Champions musim ini.
Satu hal yang menarik, dari delapan gol yang ia buat, lima gol dicetak ke gawang tim Liga Inggris karena sebelumnya ia sukses mencetak tiga gol dalam dua pertemuan lawan Liverpool.
Ben Yedder sendiri adalah sosok yang membawa Sevilla sukses mengimbangi Liverpool dengan skor setelah sempat tertinggal di babak pertama.