Siapa yang bisa mengejar Chelsea? Itulah pertanyaan pesimis yang dilontar pelatih Arsenal, Arsene Wenger, ketika diwawancarai “Sky Sports TV,” Senin malam WIB, 10 November 2014, tentang posisi timnya sebagai rival Chelsea.
Wenger, ketika itu, tidak berspekulasi. Dua belas poin keunggulan “The Blues” dengan “The Gunners” dari sebelas pertandingan yang sudah dijalani keduanya di Premier League, bukan sesuatu yang mudah untuk dikejar.
“Sulit. Mereka harus tergelincir di empat pertandingan. Itu mustahil dengan kondisi Chelsea sekarang. Meraka sedang dalam kondisi puncak. Saya yakin mereka akan juara di paruh musim,” ujar Wenger.
Sebelas pekan Premier League berlalu, Chelsea memang belum terkalahkan dan terus melaju dan meninggalkan rival-rivalnya.
“Adakah yang mampu mengejar ‘Si Biru’?”
Chelsea perlahan-lahan menjauhi tim-tim rival di papan klasemen Liga Primer Inggris. Kalau Chelsea terus konsisten, Arsene Wenger memprediksi The Blues tak akan terkejar.
Dari sebelas laga yang sudah berlangsung Chelsea kokoh di posisi teratas klasemen dengan koleksi dua puluh sembilan poin. Tim asuhan Jose Mourinho itu tujuh kali menang dan dua kali seri.
Rival terdekat Chelsea adalah Southampton, yang berada di posisi kedua dengan selisih empat poin. Sementara itu, tim-tim besar masih tercecer di bawahnya lagi. Manchester City berada di posisi ketiga, Arsenal di posisi keenam, Manchester United di posisi ketujuh), dan Liverpool di posisi sebelas.
Meski musim masih sangat panjang, Wenger menilai Chelsea punya kans untuk terus melaju kencang dan tak tertandingi sepanjang musim.
“Lihatlah musim ini dan Chelsea dalam jalur menuju seratus lima poin,” ujar Wenger di Sky Sports.
“Lihatlah jumlah poin yang mereka miliki hari ini dan kalau mereka terus mempertahankannya tak akan ada yang bisa menyentuh mereka. Itu pasti,” tambah manajer Arsenal ini.
“Pada saat ini, tampaknya tidak ada yang mampu menyaingi mereka,” kata Wenger.
“Tidak ada alasan yang pasti, tapi mereka punya awal yang bagus dan sepanjang Anda tidak kalah Anda tidak mempertanyakan diri Anda sendiri,” ujarnya.
Fakta bahwa bukan tim-tim unggulan macam City, Arsenal, Liverpool, atau Manchester United yang sedang menempel Chelsea di puncak klasemen jadi sebuah indikasi awal bahwa persaingan menuju titel barangkali cuma akan melibatkan satu tim.
Memang musim baru sepertiga jalan, namun membandingkan perjalanan Chelsea dan tim-tim rivalnya hal tersebut sangat mungkin terjadi.
Sementara Oscar dkk. menjalani start mulus, tim-tim lain macam City, Arsenal, Liverpool, dan MU tersendat-sendat. The Citizens yang digadangkan mampu jadi saingan utama malah tengah dalam periode sulit.
Lihat saja catatan enam pertandingan terakhirnya, hanya satu kemenangan dan sudah kalah tiga kali. Yang terbaru, tim besutan Manuel Pellegrini ditahan imbangoleh Queens Park Rangers, Minggu dinihari WIB.. Berbekal catatan ini saja bisa jadi City bakal mengesampingkan sejenak status rival utama Chelsea dan lebih fokus memperbaiki performanya.
Arsenal? Tak lebih baik. The Gunners juga tengah dalam tekanan menyusul kegagalan memenangi dua laga berturut-turut meski sudah unggul lebih dahulu. Tengah pekan kemarin mereka ditahan imbang oleh Anderlecht setelah unggul tiga gol dan berulang kala bertandang ke Swansea City di akhir pekan. Memimpin satu gol, tim besutan Arsene Wenger mengakhiri laga dengan kekalahan.
Bagaimana dengan Liverpool dan MU? Dua tim dengan gelar Liga Inggris terbanyak ini masih inkonsisten sejauh musim ini berjalan. Liverpool bahkan kalah di tiga partai terakhir.
MU memang sedikit lebih baik, di mana tiga dari enam partai terakhir sukses dimenangi dan hanya kalah satu kali. Tapi juga masih tertinggal jauh dari Chelsea dengan enam belas..
Meskii masih ada dua puluh pertandingan lagi di Premier League, tak sedikit yang mulai meyakini Chelsea bakal juara.
“Pada saat ini Chelsea berada dalam trek untuk 100 poin musim ini. Jika Anda melihat jumlah poin yang mereka miliki, jika mereka bisa mempertahankan lajunya maka tidak satupun bisa mengejar mereka, itu pasti. Tampaknya tidak ada satupun yang mampu menandingi mereka saat ini,” ujar Wenger dikutip The Guardian.
Jika melihat komposisi pemain, Chelsea memang penuh dengan sosok berkualitas dan punya kedalaman skuat yang baik. Ini jelas jadi salah satu aspek kunci start mulus mereka sejauh ini.
Namun begitu, Wenger tak sepenuhnya setuju komposisi pemain jadi faktor utama. Momentum disebut sebagai satu hal yang lebih krusial. Atmosfer Chelsea kian positif dari laga ke laga setiap kali berhasil menang atau menghindari kekalahan. Sebaliknya, tim-tim rival masih kesulitan meraih momentum mencapai konsistensi.
“Tidak ada alasan khusus. Mereka menjalani sebuah start bagus dan kami pernah mengalami itu di musim-musim sebelumnya. Selama Anda tidak kalah, Anda tidak meragukan diri. Ada sedikit semangat ekstra dalam tim bahwa ketika dalam situasi terjepit, Anda berhasil lolos,” tandas manajer asal Prancis ini.
Tim-tim rival Chelsea setidaknya kini bisa memoles diri dan memperkuat kembali dengan adanya jeda internasional selama dua pekan ke depan. Periode ini bisa memegang kunci, apakah mereka bisa menemukan momentum untuk menghentikan Chelsea atau justru Chelsea yang kian ngebut.