“Tottenham Hotspur Goyah,” judul “MARCA,” tabloid olahraga terkenal Madrid, di laman web-nya, Rabu pagi, 31 Juli 2013, tentang transfer Gareth Bale. Gelembung hasyrat Real Madrid untuk memboyong winger asal Wales itu makin mendekati kenyataan, lanjut ulasan “MARCA.”
Koran terbitan Madrid lainnya AS, dengan nada setengah mengejek memberitahu Spurs bahwa harga transfer sebesar 120 juta euro yang ditawarkan dalam proposal Madrid yang terakhir bukan pepesan kosong.
Kegaduhan berita tentang perburuan Gareth Bale, dua hari terakhir, bak air bah di media Spanyol maupun media Inggris. Media di dua negara itu secara beruntun menurunkan laporan “terhangat”nya tentang tekad Madrid mendapatkan Bale. “Spur Jebol,” sambut “The Sun” dengan satire tentang cairnya negosiasi antara Madrid dan Tottenham tentang nasib Bale.
Semula klub asal London tersebut tetap bertahan untuk tidak menjual Gareth Bale. Bahkan ketika tawaran terakhir Madrid muncul di media Inggris, sebesar 120 juta euro atau sekitar Rp 1,6 triliun, Spur masih belum tergoyah untuk tetap mengatakan, tidak.
Tapi begitu tim Madrid datang ke London dan bertemu dengan tim manajemen Spur, serta membentangkan rincian harga transfer, yang kelak kalau terwujud akan memecahkan rekor Cristiano Ronaldo ketika di boyong dari Old Trafford ke Bernabeu, Tottenham melunak.
Madrid akan membayar secara tunai harga transfer Bale dengan jumlah 98 juta euro atau sekitar Rp 1,340 triliun, plus 20 juta euro atau sekitar Rp 273,647 miliar dalam diri Fabio Coentrao, yang memang menjadi incaran Manajer Spurs Andre Villas-Boas.
Laporan sebelumnya menyebutkan, Madrid mengajukan tawaran senilai 98,5 juta euro atau sekitar Rp 1,343 triliun, tetapi ditolak. Bahkan, Marca mengatakan bahwa Spurs memasang harga “tak masuk akal” untuk memagari Bale, yakni 145 juta euro atau sekitar Rp 1,978 triliun.
Jika akhirnya Madrid memenuhi permintaan Spurs, Bale akan memecahkan rekor transfer pemain termahal yang saat ini masih dipegang Cristiano Ronaldo ketika Madrid memboyongnya dari MU dengan harga 96 juta euro atau sekitar Rp 1,308 triliun pada musim panas 2009.
Dengan posisi tawar yang begitu tinggi, Gareth Bale kabarnya sedang mengalami dilema antara bertahan di Tottenham Hotspur atau hijrah ke Real Madrid. Seperti ingin mengipasi, Zinedine Zidane menyarankan Bale mengambil kesempatan yang mungkin cuma satu kali ini datang.
Bale tentu saja dapat mengubah kebuntuan itu dengan mengajukan permintaan resmi untuk dijual. Tetapi pemain Wales itu tahu jika ia melakukannya maka hubungannya dengan suporter Spurs bakal rusak.
Zidane, yang kini menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti di Madrid, sepertinya tak mau kehilangan momentum tersebut. Ia pun berusaha meyakinkan Bale bahwa Madrid akan menjadi opsi tepat buatnya.
“Sudah lazim jika seorang pemain mengetahui bahwa Real Madrid tertarik padanya kemudian ia menjadi bersemangat. Tidak ada yang lebih prestisius bagi seorang pemain untuk mengenakan seragam putih Real Madrid,” kata Zidane seperti dikutip Daily Mail.
“Jika dia telah mengungkapkan hasratnya untuk bergabung dengan Madrid maka Tottenham seharusnya mengizinkannya untuk berbicara dengan kami.”
“Kesempatan untuk bermain di Real Madrid mungkin hanya datang sekali dalam seumur hidup seorang pemain, dan cukup dimengerti bahwa Bale takkan mau melewatkannnya,” paparnya.
“Ini adalah sepakbola modern, Anda harus membayar untuk mendapatkan pemain-pemain terbaik di Eropa. Musim lalu Bale berada di level yang sama dengan Ronaldo dan Messi.”
“Para pemain terbaik bisa saja tak selalu menjalani pertandingan hebat, tapi mereka mengubah sebuah laga dengan cemerlang. Pemain-pemain ini yang membawa Anda memenangi Liga Champions dan titel liga.”
“Dia sudah menjadi salah satu pemain terbaik di Eropa dan dia punya segalanya yang dibutuhkan untuk menjadi pemain yang terbaik di dunia. Ini sedikit klise tapi ini benar, Anda akan menjadi pemain yang lebih baik jika bermain dengan para pemain yang lebih baik,” beber pria 41 tahun itu.