Van Gaal masih mendapatkan dukungan dari klub.
Itu catatan yang dilaporkan oleh “the guardian” hari ini, Selasa, 23 Februari 2016.
Dia gagal membawa tim lolos dari fase grup Liga Champions. K klub merosot dari klasemen Liga Primer Inggris dan mengawali Liga Europa dengan buruk
Tetapi sosok asal Belanda itu masih lebih difavoritkan dari Mourinho di mata manajemen Old Trafford.
Anda akan berpikir bahwa sosok asal Portugal itu mungkin sudah mendapatkan pesan sekarang, tetapi dia tampak tetap percaya diri bahwa besarnya opini publik cepat atau lambat akan membawanya ke kursi panas Man United
Itu menjadi petunjuk terbaru yang menunjukkan Mourinho akan menggantikan Van Gaal.
Semua rumor yang beredar, semua yang mengungkapkan keinginan Mou untuk memimpin United, semua yang mengungkap hasrat Mou, datang dari berbagai pihak. Tetapi, meski demikian, masih belum ada kabar yang langsung keluar dari manajemen United.
Sir Bobby Charlton sudah lama mengkritik gaya Mourinho menjalankan bisnisnya, sementara sosok lain di hierarki klub juga tidak memandang ramah bagaimana catatannya dalam mengeluarkan komentar dan juga taktik luar lapangan yang ia jalankan.
Dia dipandang sebagai antitesis dari apa yang diperjuangkan oleh Manchester United. Sir Alex Ferguson mungkin telah bertemu dengan mantan arsitek Real Madrid itu sebelum pensiun, tetapi ia diyakini tidak pernah serius mempertimbangkan Mourinho sebagai suksesornya.
Dan meski wakil CEO Ed Woodward telah menggelar pertemuan dengan figur-figur sentral dalam finansial di klub untuk menganalisis biaya yang akan terlibat dalam pergantian manajer, dia masih ngotot untuk menolak semua masukan untuk menyingkirkan Van Gaal.
Di Herning tengah pekan kemarin, Woodward duduk tak bergerak saat United tumbang 2-1 dari Midtjylland, ia tampak mengalami tekanan berat oleh situasi timnya dan potensi konsekuensi untuk dia dan sosok pelatih yang ia percayai bisa membawa klub kembali memuncaki sepakbola.
Dia sudah memberikan segala harapannya kepada Van Gaal sejak hari pertama, ia memberitahu pelatih asal Belanda tersebut saat kedatangannya
“Secara teknis, Anda bekerja untuk saya, tetapi kenyataannya, saya bekerja untuk Anda.” Dan kata-katanya itu seolah menyerangnya dengan ganas dalam tiga bulan terakhir ketika tekanan datang bertubi-tubi kepada kedua sosok tersebut.
Van Gaal dimaksudkan untuk menjadi hal yang pasti, seorang pria yang pengalaman dan pengetahuan tentang sepakbolanya akan menjadi dasar untuk restrukturisasi yang akan memperkukuh United dalam beberapa tahun ke depan.
Kenyataannya semua berbanding terbalik, meski Woodward dan keluarga Glazer masih berharap mantan pelatih Barcelona dan Bayern Munich itu bisa membalikkan keadaan.
Pemecatan tidak hanya menunjukkan kegagalan menunjuk pelatih baru lagi setelah era David Moyes, ini juga akan membawa rumor Mourinho menjadi kenyataan.
Tetapi, tentu saja, ada alternatif lain dari sosok Ryan Giggs.
Rencana awalnya adalah memberi tempat bagi Van Gaal untuk menghabiskan tiga tahun terakhir karirnya di Old Trafford sebelum memberi jalan kepada Giggs, dan sementara skala waktu bisa disesuaikan karena masalah United saat ini, hal itu masih menjadi opsi yang paling diinginkan oleh manajemen klub.
Tetapi, jika fans United mulai gerah dengan kurangnya kejelasan dari saga manajemen, ini mungkin karena memang tidak ada rencana.
Tidak sekali klub keluar untuk mendukung Van Gaal, mengisyaratkan bahwa pelatih asal Belanda itu akan terus mempertahankan jabatannya.
Giggs akan tetap menjadi kandidat terlepas menjadi asisten dalam dua era yang kurang meyakinkan, tetapi itu sebagian berkat ketergantungan Van Gaal kepada anggota dari Belanda di staff-nya.
Bagi kebanyakan, sosok asal Wales itu belum memiliki suara kuat di United saat ini, sehingga opsi memakai Giggs sebagai pelatih interim sekali lagi bisa membantu klub keluar dari ikatan jika mereka memutuskan untuk melepas Van Gaal.
Entah mantan penyihir lapangan hijau itu akan senang atau tidak bisa kembali mendapatkan kontrak jangka pendek tanpa ada jaminan peran permanen, masih harus dilihat lagi.
Waktu pengambilan keputusan bisa datang pada dini hari nanti, dengan timing dan pentingnya laga melawan Shrewsbury – setidaknya bagi Van Gaal.
“Keinginan pribadi saya adalah memenangkan Piala FA. Saya sudah memenangkan Piala UEFA dan saya ingin menjuarai trofi di Inggris,” ungkapnya.
“Karena itulah saya datang ke negara ini, untuk menjadikan Manchester United juara atau memberi mereka gelar.”
Sementara Liga Europa akan menjadi target yang lebih diinginkan saat ini, mengingat hadiah tambahannya adalah tiket ke Liga Champions musim depan, Piala FA memberikan penghargaan yang lebih bisa diidentifikasi.
Untuk menjuarainya, Anda harus mengalahkan tim-tim terbaik di Inggris dalam skenario babak gugur, sementara persyaratan rumit di Liga Europa dan faktor motivasi yang dipertanyakan membuatnya menjadi ajang yang kurang dilirik oleh sebagian besar klub.
Dan itu yang terjadi pada Manchester United, terlebih lagi setelah tidak pernah menjadi juara selama lima belas tahun terakhir di kompetisi itu.
Ketika ditanya tentang situasinya terlepas dari rumor Mourinho, Van Gaal mengatakan: “Mungkin Anda juga bisa mengingat tahun pertama dari Sir Alex? Mungkin Anda bisa melihat statistiknya.”
Persis seperti gol Mark Robins pada ajang Piala FA di Nottingham Forest pada dua puluh enam tahun lalu, yang membalikkan situasi Ferguson usai menjalani tahun-tahun awal yang sulit, Van Gaal membutuhkan penyelamat untuk dirinya jika dia ingin mempertahankan mimpi memboyong Piala FA ke Old Trafford.
Kegagalan menghadapi lawan yang jauh lebih lemah tentu akan mengakhiri periode Van Gaal di Man United.
Tetapi, meskipun yang sulit dibayangkan terjadi di Shropshire, penunjukkan Mourinho untuk menggantikan posisi Van Gaal masih akan sulit untuk diwujudkan.
Mayoritas orang di dunia yakin Mourinho akan segera menjadi suksesor Van Gaal, tetapi manajemen United sendiri masih belum merasa yakin bahwa ada hal yang spesial dari diri The Special One.
Dan karena hal itulah, Van Gaal bisa mempertahankan posisinya sampai sekarang.