Manchester United membuat kesepakatan “baru” dengan Luis van Gaal berupa, “menghilangkan” kata pecat dan menggantinya dengan “mengundurkan” diri hingga di akhir musim nanti.
Kesepakatan itu dihasilkan usai van Gaal kembali ke Inggris dari Belanda Selasa siang waktu setempat, yang sebelumnya dihebohkan oleh media Inggris sebagai sinyal pemecatan pelatih asal Belanda itu.
“Tidak ada pemecatan,” tulis “mirror,” Selasa siang WIB, 26 Januari 2016, tentang heboh itu mengutip blog “Manchester united.”
Manajer Manchester United, Louis Van Gaal, memang telah kembali ke Inggris setelah menghabiskan libur akhir pekannya di Belanda.
Si Tulip Besi pulang kampung untuk merayakan ulang tahun putrinya.
Van Gaal tiba di bandara Manchester, dan seperti dilansir dari Manchester Evening, sesaat setelah mendarat,seorang petugas melihat, Van Gaal langsung dibawa menuju ke mobil yang telah menunggunya.
Menurutnya, Si Tulip Besi sama sekali tidak berkomentar.
Van Gaal memang kembali jadi sorotan.
Nasib matan pelatih Timnas Belanda itu di Old Trafford berada di ujung tanduk lagi setelah MU menderita kekalahan dari Southampton akhir pekan lalu.
Dalam duel ini, Van Gaal bahkan sempat disoraki oleh pada pendukung MU saat turun minum dan laga usai.
Manajemen MU juga sudah habis kesabaran.
Van Gaal menemui petinggi MU, Ed Woodward, waktu setempat atau tiga hari sebelum MU tampil di babak keempat FA Cup.
Pertemuan ini bakal membahas kelanjutan kontrak Van Gaal bersama skuat Setan Merah.
Selain Van Gaal, Marouane Fellaini, juga sudah tiba di Inggris usai menghabiskan libur akhir pekannya di Brussels, Belgia.
Dua pemain MU lainnya yang juga pulang kampung adalah Memphis Depay dan Daley Blind. Di Belanda, Depay bahkan sempat mendapat sambutan hangat dari saat menyaksikan mantan klubnya PSV Eindhoven bertarung melawan tim tamu, Twente.
Sementara itu media Inggris sebelumnya menunggu kapan Louis van Gaal mengumumkan pengunduran diri
Ia merasa gagal sejak dipercaya melatih MU musim panas dua tahun lalu.
The Sun mengklaim Van Gaal tidak rela harus mengalami pemecatan oleh MU.
Sebelum manajemen klub mengeluarkan surat pemecatan, Van Gaal lebih memilih mundur.
Mantan arsitek Barcelona itu diklaim rela kehilangan pesangon asal tidak menanggung malu dipecat MU.
Van Gaal siap mundur menyusul kegagalannya membangkitkan prestasi MU. Meski sudah menghabiskan uang yang sangat banyak di bursa transfer, Van Gaal tak mampu meloloskan MU ke enam belas besar Liga Champions.
Prestasi Setan Merah di Liga Premier juga mengecewakan. Mereka terpuruk di posisi lima. MU tertinggal sepuluh poin dari pemuncak klasemen Leicester City.
Posisi Van Gaal di Old Trafford terus digoyang, terutama di bulan Desember 2015.
Sebab ketika itu MU puasa kemenangan dalam sembilan pertandingan termasuk beberapa kekalahan beruntun.
Media-media Inggris ketika itu ramai-ramai memberitakan Van Gaal akan segera dipecat.
Namun pada akhirnya MU tidak juga memecat Van Gaal.
Walau akhirnya bertahan, Van Gaal merasa tidak nyaman. Dia sangat tertekan. Pria berusia 64 tahun itu tidak berniat menghabiskan kontraknya bersama MU yang berakhir 2018.
Jika Van Gaal mundur atau dipecat, MU sudah punya beberapa kandidat untuk menggantikannya.
Ada dua nama yang paling dijagokan yakni Jose Mourinho atau asisten manajer saat ini, Ryan Giggs.
Mourinho saat ini sedang menganggur pasca dipecat Chelsea awal Desember 2015. Sedangkan bila Giggs yang berkuasa, MU akan meminta Sir Alex Ferguson turun gunung sebagai penasehat.
Bila Van Gaal tidak mau melanjutkan pada musim mendatang, MU sudah menemukan sosok yang tepat.
Mereka konon akan langsung menunjuk Mourinho sebagai pengganti.
MU tidak berniat mempromosikan Ryan Giggs sebagai manajer.
Hingga saat ini, ada dua nama yang diprediksi bakal menjadi suksesor manajer asal Belanda tersebut, yakni Jose Mourinho dan Pep Guardiola.
Mourinho menjadi kandidat terkuat setelah dirinya dipecat sebagai manajer Chelsea, beberapa waktu lalu.
Ketimbang dua pelatih yang disebutkan, para bintang MU rupanya tidak mau dilatih oleh Guardiola atau Mourinho.
Wayne Rooney dan kawan-kawan ingin merasakan sentuhan tangan dingin pelatih Atletico Madrid, Diego Simeone.
“Semua bertaruh pada Mourinho atau Pep, tapi para pemain selalu membicarakan Simeone,” ucap seorang sumber, seperti diberitakan media Inggris, The Sun.
Van Gaal melatih Setan Merah sejak 16 Juli 2014 setelah ditunjuk manajemen untuk menggantikan David Moyes. Pria berusia 64 tahun tersebut menyepakati kotrak di Old Trafford selama tiga tahun.
Mantan pelatih Bayern Muenchen itu mengklaim kalau dirinya sudah membangkitkan performa MU selepas era Moyes.
Bahkan Van Gaal menyebut penampilan Setan Merah semakin oke meski belum meraih kemenangan dalam delapan pertandingan terakhir.
“Kami sudah banyak melakukan permainan seperti itu. Kurang lebih, cara kami bermain pada musim ini sangat dominan. Bahkan cara kami bermain di bawah tekanan juga sangat fantastis,” papar Van Gaal.
“Anda tidak boleh menilai kami di bulan Desember saja. Sebab, pada Oktober dan November kami menjadi tim pertama di Liga Premier Inggris yang berhasil menciptakan keseimbangan. 2015 adalah tahun yang baik,” dia menegaskan.