Site icon nuga.co

Wigan Bunuh Raksasa City di Etihad

Manchester City merusak target “treble winner”nya, setelah bermain buruk, dan dikalahkan Wigan Athletic dua banding satu, dalam laga perempat final Piala FA, Minggu malam WIB, 09 Maret 2014, di Etihad Stadium.

Laga ini, sebenarnya, menjadi ajang pemanasan bagi City, sebelum dua hari mendatang, Kamis dinihari WIB, 13 Maret 2014, akan menghadapi Barcelona di Nou Camp pada babak knockout leg kedua Piala Champion. Di leg pertama, dua pekan lalu, City dihempaskan Barca dua gol tanpa balas di Etihad.

‘Turnamen pembunuh para raksasa’. Begitu kira-kira Piala FA dapat julukan selama ini. Manchester City pasti akan membenarkan anggapan tersebut karena dua musim beruntun mereka dikalahkan tim yang sama: Wigan Athletic.

Buat Manchester City, langit dengan bumi sepertinya hanya berjarak tujuh hari. Baru 2 Maret lalu mereka terbang tinggi merasakan euforia usai mengalahkan Sunderland dan menjuarai Piala Liga Inggris, namun beberapa jam lalu The Citizens ditarik kembali ke bumi setelah ditundukkan Wigan di perempatfinal Piala FA.

Pertandingan melawan Wigan Athletic di Piala Asosiasi, oleh City, sudah ditargetkan sebagai bagian dari ambisi klub Manchester “Biru Langit” itu untuk menyapu gelar musim ini.

Meski Wigan hanya berasal “kasta” kedua dari Liga Inggris, berasal dari kompetisi level kedua di Inggris, mereka bermain cemerlang di Etihad. City memang tak terlihat menganggap remeh sang lawan.
Dalam laga krusial itu, seperti ditulis “Mirror,” Pellegrini telah menyiapkan pemain-pemain terbaiknya berupa tandem Sergio Aguero dan Alvaro Negredo di lini depan.

Negredo dan Aguero sendiri sudah jarang bermain bersama dalam beberapa pertandingan terakhir akibat cedera yang datang silih berganti. Duet itu terakhir kali bermain bersama dalam babak final lalu, tapi hanya di akhir pertandingan.

City di laga itu kehilangan beberapa pemain penting. Matija Nastasic masih bergulat dengan cedera paha. Adapun Stevan Jovetic dililit cedera hamstring yang tak kunjung sembuh. Akhir pekan lalu, ia bahkan hanya menjadi “fotografer” yang mengabadikan kebahagiaan Samir Nasri setelah City juara Piala Liga.

Wigan di laga Minggu malam WIB itu juga kehilangan banyak pemain pentingnya seperti Ben Watson, pencetak gol tunggal kemenangan atas City pada final Piala FA tahun lalu yang mengalami patah tulang. Begitu juga Martyn Wahgorn, Ryan Tunnicliffe, dan Rob Kiernan.

Minggu malam WIB, City menyambut laga dengan Wigan di Etihad Stadium dengan keyakinan tinggi. Bermain di kandang, City berbekal kemenangan lima nol atas Wigan saat keduanya terakhir berhadapan di putaran pertama Premier League.

Karena perbedaan besar antara kedua tim, rasanya tidak ada yang berani memprediksikan The Latics akan bisa menang dalam laga tersebut.

Namun di atas lapangan Piala FA, Wigan kembali menunjukkan tuahnya. City yang sangat diunggulkan ternyata dipaksa menelan pil pahit karena kalah satu banding dua. Dua gol yang dibuat Jordi Gomez dan James Perch hanya bisa dibalas sekali oleh Samir Nasri.

Kekalahan ini menjadi semacam ulangan buat City, karena tahun lalu mereka juga ditundukkan Wigan di ajang Piala FA. Pahit yang dirasakan City ketika itu malah bisa jadi lebih besar karena terjadi di laga final.

Dalam laga yang digelar di Wembley Stadium, Wigan menang satu gol lewat gol yang dibuat Ben Watson pada menit pertama periode injury time (90+1). Media-media Inggris menyebut pertandingan tersebut sebagai ‘kejutan terbesar di Piala FA dalam seperempat abad terakhir’.

Kekalahan City tersebut kemudian harus dibayar mahal oleh Roberto Mancini. Hanya dua hari setelah kekalahan atas Wigan, Mancini diberhentikan oleh manajemen The Citizens.

City memang tidak menurunkan kekuatan terbaiknya dalam laga tersebut. Namun tetap saja kekalahan yang didapat menjadi bekal yang buruk karena di tengah pekan ini mereka harus melawat ke Camp Nou untuk berhadapan dengan Barcelona di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.

“Kami kini berada di bagian akhir musim ini, sangat penting bagi kami untuk memberi reaksi. Kami harus pergi ke Barcelona dan mencoba memenanginya demi terus bisa berlaga di Liga Champions,” sahut Pellegrini usai laga.

“Kami akan mencoba memenangi semua pertandingan yang akan kami jalani dan kita lihat saja siapa yang mengumpulkan poin paling banyak di Premier League,” lanjut dia terkait kompetisi dengan Chelsea, Liverpool dan Arsenal di Liga Inggris.

“Untuk tim besar, sangat penting untuk bereaksi dengan cepat saat Anda dapat hasil buruk,” tegasnya lagi di BBC.

“Ini mengecewakan karena kami tidak bisa tersingkir dari Piala FA di kandang oleh Wigan. Kami mempunyai tiga atau empat peluang untuk mendapatkan hasil imbang,” ujar Pellegrini seperti dilansir BBC.

Menurut catatan Soccernet, sepanjang laga, City menguasai bola sebanyak 68 persen dan menciptakan empat peluang emas dari 13 usaha. Adapun tim tamu melepaskan tiga tembakan akurat dari lima percobaan.

“Saya tidak suka membagi pertahanan dan serangan. Kami seharusnya bisa berbuat lebih banyak dengan dua gol Wigan. Tetapi, serangan kami tidak cukup sehingga mereka bisa unggul 2-0 lebih dulu,” kata Pellegrini.

Exit mobile version