Akhirnya Céline Dion mau bicara tenang kematian suaminya René Angélil.
Itupun dilakukan penyanyi bersuara emas asal Kanada tersebut setelah berbulan-bulan memendam duka
René sendiri meninggal dunia pada medio Januari 2016, pas setelah dua hari sebelum berulang tahun ketujuh puluh empat
Buka mulutnya Dion ini adalah untuk kali pertama.
Sang penyanyi asal Kanada itu menceritakan tentang mendiang suaminya dalam wawancara eksklusif dengan Deborah Roberts, presenter televisi ABC News.
Céline mengenang saat-saat terakhirnya dengan René.
Menurut penyanyi berusia empat pulouh delapan tahun ini, René sangat mengkhawatirkan kariernya, juga ketiga anak laki-laki mereka.
“Saya katakan kepada René, saya hanya ingin kamu pergi dengan tenang. Kamu tidak perlu mengkhawatirkan apa pun.’
“Percayalah pada saya. Anak-anak baik-baik saja, saya baik-baik saja. Saya berjanji padamu, kami akan baik-baik saja,” kenang Céline.
Céline dan René memiliki tiga anak, René-Charles Angelil dan putra kembarnya Nelson Angélil dan Eddy Angélil.
Sebagaimana dikabarkan E Online, Céline menggunakan film animasi Up untuk menjelaskan kematian René kepada anak kembarnya.
“Hari ini, papa ada di atas sana. Lalu, mereka bertanya, apakah papa ada di ruang tengah? “
“Atau papa ada di dapur? Saya pun menjawab, papa sudah tidak ada di rumah ini lagi, papa tidak akan kembali,” ujar Céline.
Ia juga berkata kepada anak kembarnya, bahwa mereka akan merayakan kepergian ayahnya karena sang ayah sudah tidak sakit lagi.
“Kita akan berkata pada papa, kami mencintaimu, semoga hidup tenang di atas sana,” tuturnya.
Céline dan René menikah pada dua puluh dua tahun silam.
René tertarik pada Céline setelah melihatnya tampil di sebuah panggung.
Usia pasangan ini terpaut sangat jauh, dua puluh enam tahun. Namun perkawinan mereka langgeng.
Rene Angelil meninggal dunia di rumahnya di Las Vegas setelah sekian lama berjuang melawan penyakit kanker
Saat itu pihak keluarga memohon privasi mereka tak diusik selama masa berkabung; detail lebih lanjut akan diberitahukan pada waktu mendatang.
Sejak lama, Angelil bertindak sebagai manajer bagi sang istri.
Namun dua tahun sebelum kematiannya, ia mengundurkan diri karena menderita kanker.
Setahun kemudian Dion pun cuti nyanyi demi mengurus suami.
Angelil meninggal secara alami. Tidak ada investigasi lanjutan terhadap kematiannya.
Angelil bertemu Dion sejak masih belia, usia dua belas tahun.
Ketika itu, Dio bersama saudara laki-lakinya mengirimkan demo kepada Angelil yang sudah dikenal sebagai produser andal.
Tak beroleh respon cepat, Dion pun menelepon Angelil dan langsung menyanyi saat itu juga.
Saat mengaudisi Dion, Angelil langsung jatuh hati pada suara indah Dion.
Album debut La Voix du Bon Dieu pun digarap, dan dalam waktu singkat, pamor Dion makin mengilap.
Terlebih setelah menjuarai kontes Eurovision di Dublin, Irlandia.
Saat menjadi bintang tamu acara bincang-bincang Larry King Live, Angelil mengaku pada saat itu, sebelum era sembilan puluhan, dirinya dan Dion sama-sama jatuh cinta dan menjalin romansa.
Semula banyak orang menyangsikan keutuhan rumah tangga pasangan yang bertaut usia dua puluh enam tahun ini
Namun keduanya membuktikan bisa langgeng.
Sekalipun dipandang sebagai pasangan yang tak serasi bagi Dion, eksistensi Angelil tak bisa dianggap sepele.
Dialah si “tangan dingin” yang berjasa memoles karier Dion.
Puncaknya, Dion yang kala itu berusia dua puluh empat tahun berduet dengan Peabo Bryson menyanyikan lagu Beauty and the Beast untuk film berjudul sama produksi Disney. Lagu itu meraih piala Oscar dan Grammy.
“Itulah kunci sukses kami menuju Amerika, pada poin itu, Beauty and the Beast adalah lagu pertama yang nge-hit di Amerika,” kata Vito Luprano, petinggi Sony Music Canada, ketika itu.
Dion makin populer saat menyanyikan lagu tema film Titanic, My Heart Will Go On.
Sejak itu, ia dan Angelil berdomisili di Las Vegas. Dion tak surut kebanjiran tawaran nyanyi.