FATIN Sidqhia Lubis. Remaja berjilbab, berbaju gombor serta masih dengan rok sekolah abu-abu, malam itu, di bawah siraman benderang “lighting” panggung “The X-Factor,” menyihir penonton dengan suaranya yang gembur, serak dan bukan main uniknya, persis seperti karakater suara Cindy Lauper, dalam lagu “Grenade” milik penyanyi keturunan Latin asal Los Angeles, Bruno Mars.
Hari itu, Fatin, begitu ia di sapa, datang bersama sang ibu dari sekolahnya di SMA Jagakarsa, Jakarta Selatan, dengan alasan “cuti” ke Ajang Audisi “The X-Factor” yang digawangi musikus kontroversial Ahmad Dani, penyanyi kondang Rossa dan pencipta lagu Bebby Romeo.
Ia tak punya target. ‘Coba-coba,” katanya menarik ujung jilbab agar lebih menutup perasaan rikuhnya. Kerikuhan yang sama ditampilkannya, ketika dikepung rebutan pertanyaan oleh para juri. Keroyokan usil tentang kehebatan suaranya yang menyebabkan para pesohor itu tergagap kagum.
Fatin, 16 tahun, remaja yang malam itu, awalnya, disapa dengan sepele oleh Dani, mengakui tak memakai lipstik ketika digoda tentang bibirnya yang polos. Dengan menggelang, masih dengan menunduk, sembari menggenggam mikrofon, ia mengatakan tak memakai apa-apa. Sehingga di penampilan ketiganya, di babak “booth camp” ia memoles bibirnya dengan warna “soft” dan Dani kembali usil dengan pertanyaan,”pakai lipstik? Fatin menjawab, ya. Yang kemudian dicocor lagi dengan Dani,”warna apa.” Dengan masih malu-malu di jawabnya, “pink.”
Dan ketika ia menyelesaikan lagu “Grenade” dengan memukau, Mulan Jameela berteriak, “celaka suaranya.” Bahkan Rossa dengan sedikit menggoda berkata, dengan rikuh begini saja sudah ,”woouu…” dan melanjutkan dengan satu pertanyaan, “apakah kawan-kawanmu tahu tahu kamu punya suara bagus?” Fatin dengan polos menjawab ringkas,”nggak lah tuh.”
Dani, yang sejak awal Fatin melantunkan “Grenade” terhenyak dengan suaranya yang menggoda itu, cepat-cepat mengatakan ingin membimbingnya menjadi penyanyi benaran. Rosa yang kalah terpesonanya dengan cepat memotong,”dengan aku aja!” Fatin dengan enteng masih dengan kepala tertekuk mengiyakan.”Kak Rosa.”
Itulah dialog panggung pertama Fatin dengan pemusik dan penyanyi berjam terbang selangit itu. Dan itulah hari penobatan Fatin sebagai calon “ikon” baru di belantara musik tanah air, padahal malam itu ia belum menjadi penyanyi “beneran.”
Calon ikon yang menggoda komunitas penyanyi, termasuk vokalis Wali, Faank, yang kesengsem hingga mengoleksi unduhan videonya. “Bukan main, Suaranya itu. Memukau. Dan saya setiap hari memutar “youtube” bersama istri mendengar “Grenade”nya Fatin,” kata Faank dengan jujur.
Tidak hanya Faank, Dani, Rosa, Bebby dan Mulan yang terkesima dengan suara emas Fatin. Pemilik lagu “Grenade,” Bruno Mars, sehari setelah Fatin melantun lagu ciptaannya itu menempatkan remaja polos Jakarta pada blognya. Dan sampai kemarin, blog itu sudah di “klik” hampir satu juta kali.
Bahkan Bruno Mars dalam kicauan twitter menggoda Fatin dengan ajakan ingin membimbingnya. Fatin menjawab ajakan itu dengan kalimat sederhana,”nggaklah. Saya bukan tandingan bagi Bruno. Ia idola saya dan saya hanya ingin menyanyikan lagi miliknya.”
Fatin memang remaja sangat-sangat sederhana. Ketika ditampilan “grouping” keduanya di “The X-Factot” dan ia lupa lirik lagu Agnes Monica, ia menangis tersedak. Ia mengaku dengan jujur,”lupa” Untuk ia sudah bersiap-siap untuk di depak dari audisi. Tapi, juri yang sudah jatuh hati dengannya masih memberikan kesempatan kedua sembari menyuruhnya meenari “acapale,” dan Fatin di loloskan dengan syarat ia tak boleh lagi lupa.
Pada penampilan ketiga, Fatin tampil lebih seronok. Tidak lagi dengan rok abu-abu sekolah dan baju kaus gobyor. Ia lebih modis dengan rok kembang yang dipadu dengan celana ketat serta baju kaus. Tetap dengan jilbab merah yang tetap menekuk wajahnya dengan menggenggam mikrofon. Ada suatu yang sangat khas di malam itu, ketika ia menyanyikan lagu “pumped up kick” yang dipopulerkan oleh Foster The People. Ia pamer kepada Rosa yang memberikan apresiasi perubahan gayanya, tentang sepatu jaringya yang sedikit tinggi dan bergerak lincah ketika musik mulai mengalun.
Gerakannya, sedikit lucu. Patah-patah.”Tapi bolehlah,” kata Rosa yang terus menggoyang kepala ketika Fatin mengalunkan lagu “punped up kick” dan Dani serta Bebby mengangagguk-anguk menikmati suaranya yang dengan lincah menseoronok antara alunan musik dengan suaranya yang wah.
Babak ini, yang menyisakan 22 penyanyi, menempatkan Fatin sebagai salah satu pesertanya. “Peserta yang cengengesan. Peserta yang dua kali lupa lirik,”serang para penggemarnya menghujaninya dengan kritik. Yang dijawabnya dengan sangat ringan,” ya lupa lagi.”
Kelupaan ini tidak memengaruhi juri karena Fatin dengan cerdikk menutupnya terus bergerak ber eeu…eeuuu dengan lenggokan mencari lrikk yang hilang dan meneruskannya dengan suara mautnya.
Fenomena Fatin, remaja berwajah imut dengan tubuh sedikit pendek it, memang mengheboh jagat dunia maya. Pengunjungnya pertemanannya sudah mencapai 60 ribu. Dan yang mengunduh “youtube” Grenade-nya sudah melebihi satu juta. Kita tinggu Fatin Jumat malam nanti dengan kesederhanaan penampilan dan keluguan tingkahnya. Fatin yang bersuara memukau.