Tiga pentolan “Rising Star” Indonesia edisi pertama, Indah Nevertari, Hanin Dhiya dan Ghaitsa Kenang, mengalami perubahan luar biasa usai audisi “franchais” musik itu di helat.
Ketiganya, kini berkecimpung di belantara kerasnya persaingan penyanyi di Indonesia, sedang menghadapi kondisi nyata realitas kehidupan penyanyi.
Ketiganya, kepada Gerry Haryanto, wartawan “nuga” di Jakarta, Rabu malam, 28 Januari 2015, di sebuah kesempatan, merasakan banyak perubahan yang terjadi di dalam kehidupannya setelah berhasil lolos dari ajang yang membesarkan nama mereka.
Seiring berjalannya waktu, mereka berusaha untuk terus beradaptasi dengan perubahan yang mereka rasakan. Namun hampir semua finalis merasakan pengalaman yang sama, kerasnya persaingan.
“Gimana ya, beda aja rasanya. Kalau dulu kan belum dikenal, terus sekarang setiap jalan sama mama, terus kadang anak temennya mama tuh langsung minta foto gitu,” kata Ghaitsa Kenang tentang arti ketenaran.
Bahkan Indah Nevertari mengungkapkan, sering dipanggil-panggil untuk di ajak salaman atau apa pun.”Terus ada yang manggil-manggil gitu, Jadi seru banget lah,” ujar Indah Nevefrtari, gadis asal medan itu.
Berlainan dengan Ghaitsa, gadis berhijab asal Medan yang berhasil mencetak sejarah sebagai peserta Rising Star dengan vote sembilan puluh tiga masih sering diminta menyanyikan lagu Kat Dahlia – Gangsta kala juma dengan fans.
Ya, Indah dengan gaya yang unik dan apik pernah membawakan “Gangsta” dan l menempati trending topic di jagat sosial media Twitter.
Bahkan, kala itu, Ahmad Dhani dibuat terpana oleh penampilan unik Indah.
Sebelum mengikuti Rising Star Indonesia, Indah sebenarnya sempat mendapat golden tiket di audisi Indonesian Idol. Namun sayang langkahnya terhenti dan tidak memiliki kesempatan tampil di babak spektakuler.
Wanita kelahiran Medan, 11 Mei 1992 itu memiliki nama yang cukup unik, yaitu Nevertari. Nama itu banyak mengingatkan orang pada Ratu Mesir di zaman Firaun, Nevertari.
Tapi, menurut Indah, Nevertari tersebut berarti matahari yang terbit dari laut, atau bisa juga berarti yang paling cantik.
Kini, kehadiran Indah di blantika music tanah air selalu ditunggu oleh penonton setianya.
Indah yang pernah mengenyam pendidikan di Jurusan Ekonomi Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara tersebut sedang disibukkan job nyanyi di banyak kota.
Salah satu yang menjadi ciri khas Indah selain suaranya yang merdu, adalah hijabnya.
Style hijab yang dikenakan selalu unik namun tetap elegan dilihat. Diakui Indah, dia senang mix and match hijab dengan busana yang akan digunakan untuk perform.
Wardrobe yang menjadi favorit Indah adalah zoya, karena selain modelnya casual and chic juga ada Swarovski yang menyempurnakan penampilan hijabnya.
Terlihat makin cantik, kualitas vokal Indah pun makin berkembang.
Senada dengan Ghaitsa dan Indah, Hanin Dhiya juga mengungkapkan hal yang sama. Mereka pun berusaha untuk membuat orang-orang tetap nyaman.
“Iya beda banget, sekarang jadi lebih dikenal, ada yang minta foto juga, seru sih,” timpal Hanin.
“Sama sih sebenarnya dengan dua teman aku tadi, beda banget. Sekarang lebih dikenal terus serunya kalau jalan ada yang minta foto gitu deh,” lanjut Indah.
Hanin Dhiya menambahkan, ia sangat senang dapat merilis single perdananya, “Yang Terbaik,” usai dinobatkan sebagai runner up di ajang Rising Star Indonesia.
Lantas, apakah Yang Terbaik pengalaman pribadi Hanin?
“Iya, ini single terbaru aku judulnya Yang Terbaik. Ya, aku senang banget lah. Ceritanya tentang first love, dan seputaran cinta-cintaan gitu deh,” ujar Hanin.
Lebih lanjut, dara berusia tigabelasan tahun ini membantah single perdananya diambil dari pengalaman pribadinya.
“Enggak lah, aku kan masih kecil, jadi bukan pengalaman pribadi aku juga,” tandasnya