Site icon nuga.co

Indah Nevertari Nyaris Tergelincir

Indah Nevertari, kontestan, yang sebelumnya di nilai paling potensial menjuarai Rising Star Indonesia “part one,” Jumat malam, 05 Desember 2015, nyaris tergelincir di “Great Six” setelah gagal melewati batas aman, karena tak mampu mengangkat layar raksasa, dan masuk ke zona gawat bersama empat peserta lainnya, Bluesmates, Reyna dan Evony.

Dua kontestan lainnya, Hanin Dhiya dan Ghaitsa Kenang, bisa langsung bertengger di posisi aman karena mendapat vote di batas aman sembilan puluh persen lebih.

Sebelumnya, dalam empat kali penampilannya di pentas “Lucky,” Indah terus menjadi nomor satu dengan langsung menyambar vote aman.

Malam tadi, Indah membawakan lagu Ariel kala masih di Peterpen, “Di Belakang Ku” dan membuat kejutan ketika untuk kali pertama gagal mengangkat layar raksasa.

Membawakan Di Belakangku milik Peterpan, Indah hanya meraih vote tujuh puluh tiga persen. Itu membuat dara asal Medan itu harus berada di posisi rendah bergabung dengan Bluesmates, Evony Arty, dan Reyna Qotrunnada.

Expert Bebi Romeo untuk kali pertama juga memberikan vote no. Padahal sebelumnya, Bebi selalu memberi vote yes.

“Mestinya Indah memberi pamungkas yang bagus. Tapi malah kamu sepertinya tidak nyaman. Kamu memberikan not yang akhirnya tidak. Malam ini pertama kali saya lihat, setelah pernah saya tegur dengan value-nya. “
Karena apa?

“Indah, saya kemarin bilang sama kamu semakin ke sini saya semakin sayang sama kamu. Saya berharap nanti ditanding ulang. Saya harap kamu bisa memberi lagi dengan value yang dikembangin.”

“ Boleh kamu coba sesuatu yang lain, karena ini semifinal. Kalau kamu enggak comfort, jangan. Seperti saya bilang, dengan apa adanya kamu sudah luar biasa,” jelas Bebi.

Senada dengan Bebi, Judika juga tidak memberikan vote yes untuk Indah. Judika pun menjelaskan alasannya.

“Maaf, aku harus vote no. Karena malam ini terus terang kamu tidak bagus, dulu pernah seperti ini, tapi sudah lewat kamu enggak seperti ini. Pas bawain lagu Nirmala, kamu bagus banget. Tapi sekarang di reff-nya kamu fals, tidak comfort, jadi kurang maksimal,” ungkapnya.

Berlainan dengan Indah, Hanin Dhiya, yang sebelumnya menjadi saingan utamanya, menjadi peserta Rising Star Indonesia pertama yang berhasil menaikkan layar raksasa, setelah Evony dan Bluesmates gagal menggapainya.

Ada yang beda pada penampilan Hanin malam ini. Apa itu?

Ya, Hanin pertama kalinya bermain keyboard pada penampilannya di ajang Rising Star. Lantas mengapa Hanin memilih bermain keyboard?

“Ada satu lawan yang berat, yaitu kak Reyna karena dia bisa main alat musik,” ungkap Hanin.
Usaha Hanin pun tidak sia-sia, ia menjadi peserta pertama yang berhasil mengangkat layar raksasa, dan dipastikan masuk babak lima besar dengan perolehan sembilan puluh dua persen.

Bermain keyboard pun menjadi tantangan bagi peserta asal Bogor tersebut.

“Ini tantangan banget,” tandasnya.

Selain Hanin Dhiya, Ghaitsa Kenang, yang tampil sebagai kontestan penutup malam itu, sukses membawakan laguDewa 19, Cemburu.

Meraih vote sembilan puluh satu persen, Ghaitsa menemani Hanin Dhiya lolos semi final best of 5. Ghaitsa pun tuai banyak pujian.

“Actually this is original. Jadi sebenarnya ini adalah versinya dari lagu tersebut. Karena waktu Once pertama kali bikin temponya country. Tapi karena saya produser rock, makanya saya ubah,” kata Dhani.
Bebi Romeo memuji Ghaitsa karena sukses membawakan lagu Cemburu versi asli Dewa 19.

“Seperti saya bilang kemarin-kemarin bahwa setiap penampilan kamu sesungguhnya yang utama kalau bicara kalung, kamu ini diamond-nya, musik itu rantainya. Dengan kamu bisa sukses membawa lagu ini,” jelas Bebi.

Sampai saat ini, Rising Star Indonesia masih berlangsung. Berbeda dari babak sebelumnya, peserta harus mendapatkan vote minimal delapan puluh tujuh persen demi mengangkat layar raksasa.

laporan wartawan “nuga” di jakarta, gerry haryanto

Exit mobile version