Site icon nuga.co

Jalan Kelam Hidup Seorang Johnny Depp

Mata dunia memandang penuh kekaguman ketika Johnny Depp memainkan peran-peran ciamik macam Edward dalam Edward Scissorhand  atau Benjamin Barker atau Sweeney Todd dalam Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street

Depp pernah menjadi aktor dengan bayaran tertinggi pada tujuh tahun lalu, dan ia terlibat dalam proyek-proyek film besar macam Pirates of the Caribbean, Charlie and the Chocolate Factory, sampai yang terbaru, Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald.

Namun Depp bukanlah bajak laut pemabuk atau penyihir jahat. Depp hanya manusia biasa. Dunia menjadi saksi bagaimana ia terpuruk, tertatih berusaha bangkit namun terus menerus dihantam berbagai permasalahan.

Tiba-tiba hidupnya sendiri menyerupai film: penuh drama.

Sejak tiga tahun lalu, ‘film’ Johnny Depp menjadi makin kelam.

Istri Depp, aktris Amber Heard, mengajukan permohonan cerai pada Mei tiga tahun silam.

Proses perceraian ini jadi berlarut-larut, dengan banyak ‘pertarungan’ dan keluh kesah yang disampaikan lewat media.

Baru-baru ini, Depp mengklaim dirinya pernah mendapat tindak kekerasan berupa sundutan rokok oleh Heard. Selain itu, sang mantan istri disebut melemparkan botol kaca ke arah Depp.

Sebelumnya, Heard terlebih dahulu mengaku dirinya sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga. Menurutnya, Depp ringan tangan. Pengakuan itu langsung memperburuk citra Depp secara umum, dan tampak amat mempengaruhinya secara pribadi.

Tak lama setelah klaim sundutan rokok itu beredar, foto-foto Depp berbaring di kasur rumah sakit juga meluas, lengkap dengan foto luka bakar di pipi kanan dan tulang-tulang jari yang tidak normal.

Masalah rumah tangga ini turut memicu lahirnya petisi penggemar yang meminta Depp tidak dilibatkan dalam Fantastic Beasts: The Crimes of Grindelwald. Saat itu, penulis JK Rowling dan pihak Warner Bros pasang badan membela sang aktor.

“Pihak pembuat film dan saya tidak hanya nyaman dengan pilihan orisinal kami, tetapi benar-benar gembira dengan keberadaan Johnny memainkan salah satu karakter utama di film,” kata Rowling dalam sebuah kesempatan, melansir The Guardian.

Tak lama setelah berita perpisahannya dengan Heard menjadi topik utama media, Depp dikabarkan mengalami kesulitan finansial. Sekali lagi, dunia terkejut. Bagaimana mungkin seorang aktor sesukses Depp kesulitan membayar tagihan?

Belakangan, Hollywood Babylon mengungkapkan sebuah fakta: Depp gemar menghambur-hamburkan uang. Dua mantan pengawalnya mengatakan sang bintang menjalani gaya hidup tak normal dan berantakan.

Pernyataan tersebut keluar dalam gugatan multi-klaim tentang upah yang tidak dibayarkan.

Pada tiga tahun lalu, Eugene Arreola dan Miguel Sanchez menuduh Depp mengalami ‘badai keuangan’ dan bahwa Depp tinggal di lingkungan ‘beracun’.

“Sering kali penggugat dipaksa melindungi Depp dari dirinya sendiri dan sifat buruknya di depan umum,” ujar gugatan tersebut.

Secara bergiliran, manajer dan pengacara Depp melayangkan gugatan serupa karena dugaan pelanggaran kontrak dan biaya yang juga tidak dibayarkan.

Kehidupan pribadi sang bajak laut semakin terekspos, seperti peti harta karun yang dibuka dan menjadi tontonan publik.

Di saat bersamaan, karier akting John Christopher Depp II mulai kehilangan kilau. Ia memilih tutup mulut rapat-rapat dan menjadi gitaris di supergrup Hollywood Vampires yang dipimpin oleh legenda Alice Cooper.

Namun tindak tanduknya berbicara lebih banyak, seperti mabuk-mabukan dan berkelahi di tempat umum, serta kerap terlambat datang ke lokasi syuting.

The Hollywood Reporter menulis, secara konstan hidup Depp kini terdiri dari ‘kisah-kisah tentang minum berlebihan, perkelahian fisik dengan Amber Heard dan keterlambatan ke lokasi yang sering membuat ratusan orang menunggu berjam-jam’.

Publik mulai kehilangan hormat terhadap sosok yang pernah dijuluki sebagai Aktor Seribu Wajah itu. Terkubur dalam masalah, Johnny Depp akan butuh lebih dari sekadar peran besar untuk kembali dicintai seperti satu dekade lalu.

Ia harus bangkit dengan hati-hati, bila tak ingin tenggelam makin dalam di pasir hisap kehidupannya

Exit mobile version