Site icon nuga.co

Tak Ada Kontestan XFactor Yang Pulang

Ayu Ting Ting, yang menjadi juri pada malam “joget” XFactor Indonesia, Jumat malam WIB, 14 Agustus 2015, menyelamatkan Dessy dari eliminasi yang menyebabkan tidak ada yang harus dipulang.

Dessy Natalia, sebelumnya, mendapatkan voting terendah dari lima peserta tersisa. Ia dikalahkan oleh empat kontestan lainnya, Aldy Saputra.,. Jebe N Petty, Clarisa dan . Ramli
Sebenarnya berdasar hasil polling Desy Natalia harus pulang.

Hanya saja, Ayu Ting Ting yang mendapat kehormatan untuk menyelamatkan salah satu kontestan memilih Dessy. Sehingga tidak ada finalis yang

X Factor Indonesia Jumat malam, 14 Agustus 2015 tampil dengan tema joget.

Kontestan ditantang melantunkan lagu dangdut atau Bolly Wood agar tidak tereliminasi.

Pastinya dukungan Voting Online via Google sangat menentukan siapa yang tereliminasi pada malam X Factor spesial tadi malam.

Pada akhirnya tidak ada tereliminasi.

Dewan juri tamu juga menghadirkan artis dangdut Ayu Ting Ting.

Ayu Ting Ting mendapat kesempatan menyelamatkan satu kontestan.

Tampil pertama adalah Desy Natalia dengan tembang berjudul “Jaiho”. Semua juri pun memberikan penilaian bagua untuk Desy. “Bagus seperti malam sebelumnya,”kata Ahmad Dhani.

Seakan tak mau kalah, kontestan kedua yang tampil malam ini Clarisa, melantunkan lagu Goyang Dumang.
Lagu yang dipopulerkan Cita-citata itu diaransemen jadi jazz. “Malam ini kamu enjoy banget,”kata Afgan.

Selanjutnya duo bule cantik Jebe and Petty (JP) tampil lewat lagu raja Dangdut “Kata Pujangga”. Ramli juga hadir menambah kemeriahan malam Joget Factor dengan lagu India “Koil Mil Gaya”. Penampilan peserta terakhir oleh Aldy lewat single yang dipopulerkan Matta “Ketahuan”.

“Hayoo sesuai tema malam ini yaitu “Joget Factor”.

Berikan voting melakui akun google agar tidak tereliminasi,”tulis akun XFactorID di Google Indonesia. Sebelum pollung ditutup, peserta kembali melantunkan masing-masing lagu andalan di atas panggung.

Malam itu ada lima kontestan yang bertarung setelah pada pekan sebelumnya Ajeng harus angkat koper.

Mereka yang bertarung adalah Aldy Saputra, Clarisa Dewi, Desy Natalia, Jebe and Petty dan terakhir Ramli Nurhappi.
Jumat malam itu juga voting SMS dan Google sudah diberlakukan sehari sebelumnya.

Kelima mereka yang tersisa adalah Aldy Saputra atau yang lebih sering dipanggil dengan nama Aldy,yang masih berumur dua puluh dua tahun.

Saat di tahap audisi, Aldy berhasil membuat para Juri terpukau dengan kelihaian nya bermain gitar sambil membawakan lagu yang di mash up.

Kala itu, yang paling senang melihat aksi nya di atas panggung adalah Rossa

Selain itu ada Clarisa. Anak pertama dari dua bersaudara ini datang dari latar belakang keluarga yang bukan seorang musisi.

Namun kecintaan nya terhadap musik membuat orang tua nya sangat mendukung keputusan Clarisa untuk mengejar mimpi nya menjadi seorang penyanyi profesional.

Wanita yang lahir 10 Juni 1996 ini, mulai menyanyi sejak berumur lima tahun diajarkan oleh sang Ayah. Semakin dewasa, Clarisa pada akhirnya mulai mengambil les vokal dan juga les gitar serta keyboard.

Masih ada juga Desy Natalia. Ia kerap dipanggil dengan Desy. Ia adalah seorang Ibu Rumah tangga yang berusia tiga puluh lima tahun.

Saat tampil pada audisi X Factor Indonesia, ia mampu memikat hati para Juri karena tidak ada yang menyangka suaranya bisa sangat “powerful”.

Bahkan Rossa dan Afgan bahkan memiliki keinginan untuk bisa mementori wanita dengan dua anak ini.

Kecintaan nya terhadap musik sudah tertanam sejak kecil. Musik telah menjadi bagian dari dirinya karena dilatarbelakangi juga dari keluarga besarnya.

Walau di keluarga tidak ada yang menjadi penyanyi profesional, tidak membuat wanita ini ragu untuk menggeluti profesi menjadi seorang penyanyi.

Kegiatan sehari-hari wanita penyuka musik dengan genre POP, RnB, Blues ini antara lain sebagai Wedding Singer dan mengisi acara dibeberapa tempat serta acara-acara khusus.

Juga masih ada Jebe dan Petty. Group yang berhasil masuk TOP 12 untuk kategori ini terdiri dari dua bule cantik yang bernama Jessica Bennett dan Patrecia Sarah.

Saat audisi mereka berdua masing-masing mencoba untuk kategori solo, namun berdasarkan hasil keputusan para Juri, akhirnya mereka berdua kemudian digabung menjadi duo untuk kategori Group.

Siapa sajakah mereka? Dan seperti apa kepribadian keduanya?

Personil Jebe N Patrecia yang pertama bernama Jessica Bennett atau yang lebih familiar dengan sapaan Jessica. Ini adalah seorang pelajar yang mempunyai darah keturunan Amerika. Ayahnya adalah warga negara Amerika sedangkan Ibu nya adalah orang Kupang.

Wanita cantik kelahiran 18 December 1997 ini tinggal di Bali bersama dengan Keluarga nya.

Selain pandai bernyanyi, wanita yang senang mendengarkan aliran musik rock, hip hop/r&b ini juga bisa memainkan beberapa alat musik seperti gitar, drum dan juga piano. Cita-citanya mengikuti X Factor Indonesia ini adalah bisa menjadi seorang performer/songwriter serta Music Producer.

Personil berikutnya adalah Patrecia Sarah. Yang sering disapa dengan panggilan Petty. Wanita kelahiran 4 Agustus 1999 juga merupakan seorang anak keturunan warga negara asing.

Ayahnya adalah seorang pria asal Australia sedangkan Ibunya adalah orang Kalimantan. Petty yang merupakan anak tunggal ini tidak memiliki darah musisi dari keluarga nya, namun ia bisa bernyanyi karena telah mempelajarinya sendiri dan karena bakat terpendam yang ada dalam dirinya.

Selain belajar bernyanyi sendiri, wanita cantik yang gemar mendengarkan musik beraliran blues dan jazz ini ternyata juga menguasai alat musik piano dan gitar.

Terakhir ada Ramli. Ia merupakan anak pertama dari lima bersaudara.

Ramli sudah mengenal musik dengan baik sejak umur enam tahun.

Pria ini pertama kali mulai memainkan alat musik berupa suling bambu yang dibelikan oleh sang Ayah.

Memasuki SMP, Ramli kemudian mulai bernyanyi, dan akhirnya ia kembangkan dengan mengikuti les vokal dan akhirnya memutuskan untuk serius dalam bermusik.

Tidak hanya suling bambu saja yang Ramli bisa mainkan, ia juga mahir ternyata dalam memainkan alat musik lainnya seperti gitar dan juga piano.

Exit mobile version