Celana jeans dan penis adalah dua kutub yang sering menibulkan masalah.
Pemakaian celana jeans, seperi banyak ditulis, akan membuat penis tidak sehat.
Memang, tak bisa dipungkiiri celana jeans adalah sebagai celana andalan bagi semua kalangan, terlebih bagi kaum pria.
Apalagi sekarang sudah banyak model celana jeans yang membuat pria terlihat semakin modis. Namun siapa sangka, sering pakai celana jeans, apalagi jeans yang ketat, bisa menimbulkan masalah pada penis pria.
Seperti apa bahayanya? .
Dilansir dari laman Medical News Today, sebuah survei yang dilakukan terhadap dua ribu pria Inggris menunjukkan bahwa pemakaian celana jeans ketat dapat menyebabkan berbagai masalah pada organ vital pria, di antaranya infeksi saluran kemih, torsio testis, penis bengkok, kandung kemih lemah, dan masalah kesehatan lainnya dalam jangka panjang.
Benar saja, hasil menunjukkan bahwa lima puluh persen pria yang memakai celana jeans ketat mengalami ketidaknyamanan di pangkal paha.
Sementara itu, lebih dari dua puluh lima persennya mengalami masalah kandung kemih dan satu dari lima pria mengalami penis bengkok.
Menurut seorang pakar medis Dr. Hilary Jones, pemakaian celana jeans atau celana dalam yang ketat sudah pasti menghambat aliran udara pada area organ vital pria.
Selain itu, celana yang ketat dapat memicu spermatic cord – yaitu struktur berbentuk tali yang melindungi testis – terpelintir dan menghentikan suplai darah ke testis.
Akibatnya, pria rentan terkena torsi testis.
Bila sudah terjadi, perlu segera dilakukan pembedahan untuk menghindari kerusakan permanen atau pengangkatan testis.
Keseringan pakai celana jeans ketat dalam jangka waktu yang lama lebih sering menyebabkan pria terkena infeksi saluran kemih.
Ini dikarenakan celana jeans ketat memberikan tekanan berlebihan di area selangkangan dan organ vital, sehingga kulit di area tersebut tidak mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.
Hal ini pun memicu perkembangan jamur yang bisa masuk ke organ vital dan menginfeksi saluran kemih.
Sebuah studi yang dilakukan oleh pusat penelitian kesuburan di Universities of Manchester and Sheffield menemukan bahwa kebiasaan pakai celana jeans yang ketat tidak memengaruhi jumlah sperma sehat, dibandingkan dengan memakai celana pendek yang longgar.
Walaupun tidak ada hubungannya, Anda tidak bisa langsung merasa aman dan lantas memakai celana jeans sesuka hati.
Ingat, ada bahaya lain yang mengintai kesehatan organ vital Anda seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Faktanya, lebih dari tiga puluh tiga persen laki-laki tidak mengetahui ukuran jeans mereka yang benar.
Maka tidak heran, beberapa di antaranya cenderung memakai celana jeans yang ukurannya tidak tepat dan cenderung terlalu ketat.
Bahkan hanya tujuh persen pria yang mementingkan faktor pemilihan bahan yang nyaman saat memilih celana jeans.
Ya, para pria kebanyakan lebih mementingkan penampilan ketimbang efek pada kesehatannya.
Hematnya, pakai celana jeans boleh-boleh saja, kok!
Asalkan hindari memakai celana jeans yang ketat selama beraktivitas, apalagi dalam jangka waktu yang cukup lama.
Berikan ruang udara yang cukup di sekitar area selangkangan agar organ vital Anda terasa nyaman.
Selain itu, pilihlah celana jeans yang agak longgar dengan bahan yang lembut agar tidak menimbulkan gesekan yang membahayakan organ vital Anda.
Mengenakan celana ketat dapat menyebabkan kemandulan hingga bisa menimbulkan gangguan pada organ reproduksi jika digunakan dalam jangka waktu yang panjang pada wanita.
Hal ini bisa terjadi karena jamur yang tumbuh di sekitar organ reproduksi atau organ intim bisa mempengaruhi produktivitas sel telur sehingga menyebabkan kemandulan.
Bukan hanya itu, keputihan, gatal-gatal, flek di area vagina hingga iritasi bisa juga terjadi pada wanita. Oleh karena itu, sebaiknya wanita mengenakan rok dalam berpakaian agar kemandulan tidak terjadi.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menggunakan celana ketat dalam jangka waktu yang panjang bisa membuat produksi sperma menurun secara drastis..
Hal ini dikarenakan keringat yang dihasilkan oleh suhu disekitar alat reproduksinya menjadi meningkat atau lebih tinggi.
Suhu ini tercipta akibat adanya tekanan dari celana tersebut, sehingga keringat tidak bisa keluar dan kelembabanpun terjadi pada sekitar organ intim pria.
Memakai celana ketat bisa menimbulkan penyumbatan pada sirkulasi darah karena pembuluh darah tertekan di sekitar paha, selangkangan serta pada organ intim. Pada umumnya, sirkulasi buruk ini biasa disebut varises.
Varises bukan hanya terjadi akibat menggunakan sepatu berhak tinggi saja, tapi ternyata memakai celana ketat juga dapat menjadi penyebabnya.
Akibatnya, pembuluh darah juga bisa membeku karena gangguan gerakan dibatasi oleh celana ketat. Selain varises, menggunakan celana ketat juga bisa menimbulkan pembengkakan.
Menggunakan celana ketat termasuk menggunakan celana panjang ketat, celana dalam ketat atau tidak pas di sekitar pangkal paha, akan dapat membahayakan kesehatan penggunanya.
Hal ini telah diungkapkan oleh dr. Hillary Jones dari TENA Brand Ambassador bahwa menggunakan pakaian tersebut dalam waktu lama bisa mengakibatkan infeksi saluran kemih.
Jika hal ini telah terjadi, maka kandung kemih akan mengalami kelemahan atau bisa membuat kandung kemih terlalu aktif.
Selain itu, banyak pula kasus yang terjadi bahwa testis pria akan rentan terkilir jika sering menggunakan celana ketat.