Anda “penggila” barang antik? Kalau iya, Anda pasti tahu bagaimana cara memburu barang itu, kapan pun, dimana pun dan, tentu, dengan harga “mirinu,” atau murah.
Sebagai “penggila” barang antik Anda pasti pernah berburu hingga ke pasar loak. Dan perburuan itu tentu merupakan kegiatan yang sangat menarik.
Anda pasti pernah mendapatkan barang kualitas tinggi dengan harga “miring.” Anda tentu pernah pula menemukan karya seni berkualitas yang cocok untuk dipajang di rumah.
Anda juga tentu pernah menemukan barang-barang yang semakin berharga seiring waktu. Namun ada barang lain yang semakin berkurang kualitasnya.
Situs, “huffington post” mencatat, setidaknya ada tujuh barang yang layak di beli bila Anda “penggila” barangh antik.
Barang pertama adalah karya seni. Daripada membeli poster dengan harga yang sama, Anda bisa membeli lukisan “sungguhan” di pasar loak atau toko barang antik.
Biasanya, bentuk atau lokasi toko menentukan harga barang yang dijualnya. Meski Anda dianjurkan membeli barang seni di pasar loak, bukan berarti Anda boleh sembrono. Tetap berhati-hati agar tidak mengeluarkan terlalu banyak uang.
Barang kedua adalah furnitur kayu. Percaya atau tidak, furnitur kayu yang banyak dijual saat ini tidak sepenuhnya dibuat dari kayu. Padahal, dulu furnitur yang dibuat dari kayu benar-benar tidak menggunakan kayu tekan atau hasil pabrikan.
Cari furnitur berkualitas tersebut dan usahakan cari furnitur tanpa penambahan atau perbaikan penting. Ubah cat atau kenob bila Anda berkenan.
Selanjutnya, Anda boleh juga membeli porselen-porselen berkualitas. Membeli alat makan atau piring penyajian porselen yang baru sangat mahal. Ketika banyak penjual barang antik menggelembungkan harga furnitur kayu dan melupakan barang porselen, di sanalah kesempatan Anda mendapatkan barang berharga “miring”.
Hampir sama dengan porselen, gelas-gelas kaca juga layak Anda beli. Tentu, cari yang bentuknya unik, kuat, dan masih dalam kondisi istimewa. Anda memang bisa membeli gelas kaca dengan harga murah di mana pun, termasuk di pasar swalayan. Sayangnya, barang-barang tersebut belum tentu berkarakter.
Jika Anda menemukan taplak meja, terutama taplak anyaman dan sulaman, segera beli taplak tersebut! Sama seperti gelas kaca, taplak meja memang banyak dijual di tempat lain. Namun, taplak dengan kualitas tinggi buatan tangan sudah jarang sekali tersedia.
Vas bunga juga bisa Anda beli di pasar loak. Rahasianya masih sama. Cari benda dengan karakter yang akan sulit Anda temui dalam produk-produk masa kini. Versi vintage vas bunga akan memberikan daya tarik lebih bagi rumah Anda.
Ada satu lagi barang yang bisa Anda beli dari tangan kedua, yaitu alat makan perak atau silverware. Sulit mencari satu set lengkap, namun jika menemukannya, Anda seperti sudah menemukan harta karun!
Hasil karya desainer-desainer bisa Anda dapatkan dengan harga jauh lebih murah. Perhatikan ukiran hiasan, nama desainer, dan detil lain yang mungkin tersilap oleh orang awam, termasuk penjual silverware tersebut.
Namun, hindari membeli lampu-lampu vintage yang belum diperbarui. Jika lampu tersebut sudah berkarat, akan sangat membahayakan rumah Anda. Selain lampu, hindari juga membeli barang-barang elektronik lain yang tidak bisa Anda coba sebelumnya.
Masalah keamanan harus menjadi prioritas Anda. Terakhir, hindari membeli sofa bekas. Bau tidak sedap dan serangga, bahkan kutu, bisa sangat berbahaya bagi Anda.
Desainer Lennart Van Uffelen meluncurkan furnitur baru bertema Functionality Kills the Fun atau Fungsionalitas Membunuh Kesenangan. Sesuai tajuk tersebut, sang desainer menunjukkan, bahwa ide sebuah produk jauh lebih menarik ketika produk tersebut tidak sempurna.
Bahkan, sang desainer bersikeras, furnitur lebih menarik jika jauh dari sempurna dan tak mampu digunakan sesuai fungsinya.
“Bermain dengan batas fungsionalitas membawa pada pertanyaan bagi Anda sendiri sebagai seorang desainer dan sebagai pemilik. Ini penting untuk menciptakan hubungan yang kuat antara pelanggan dan obyek, di mana humor dan citra sama-sama penting dengan fungsinya,” ujar Uffelen.
Pada situs resminya, Anda bisa melihat deretan furnitur dengan bentuk yang jauh dari sempurna.
Contohnya kursi bernama “Stoel.01 2007”. Sang desainer memotong-potong kursi dalam bentuk yang strategis dan mengaturnya seolah kursi tersebut “tenggelam” dalam lantai.
Ada juga “Kast.01 2008”. Rak buku karya Uffelen tersebut “menyatu” dengan chandelier cantik.
Awalnya, koleksi tersebut dikembangkan untuk organisasi Les Petits Riens yang berusaha memerangi kemiskinan di Belgia dengan cara menjual pakaian bekas pakai. Rak cantik itu dibuat dari kayu ek solid.
Selain itu, ada juga “Spiegel.01 2010”. Menurut Design-Milk, furnitur ini merupakan koleksi yang paling fungsional. Meskipun tampak rusak, cermin ini masih bisa digunakan dengan mudah. Tidak seperti “Stoel.01 2007”, yang tentu saja, sama sekali tidak bisa diduduki.
Pada ilustrasinya, terdapat laci yang terbelah dua bernama “Kast.02 2013”. Laci ini sebenarnya bisa juga digunakan, hanya saja perlu diakses dari pinggir karena lacinya tidak bisa digunakan.
sumber : huffingtonpost dan domaine.com