Site icon nuga.co

Ingin Hidup Lama? Jadilah Orang Pintar

Anda menginginkan hidup lebih lama? Panjang umur?

Jawabannya, seperti dirangkum “nuga” dari beberapa penlitian, jadilah orang pintar.

Lantas kenapa orang pintar memiliki usia yang panjang.

Para ilmuwan mengungkapkan, kecenderungan orang-orang pintar memiliki umur panjang disebabkan oleh gen mereka.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, para peneliti yang menganalisis data orang-orang kembar menemukan, sembilan puluh lima persen hubungan antara kecerdasan dan harapan hidup adalah karean faktor genetik.

Mereka menemukan, orang-orang kembar yang lebih cerdas cenderung hidup lebih lama.

Studi ini juga mencatat bahwa pola tersebut jauh lebih jelas pada kembar non-identik, daripada kembar identik.

Melihat kembar fraternal, yang hanya berbagi setengah dari DNA kembar mereka, dan kembar identik membantu para peneliti untuk membedakan efek genetik dan faktor lingkungan. Termasuk perumahan, sekolah, dan gizi pada masa kanak-kanak.

Sebuah penelitian lain di Inggris membenarkan juga rahasia umur panjang orang yang cerdas dipengaruhi posisi gen mereka.

Dikutip dari Live Science, Jumat 14 Agustus 2015, hasil studi peneliti yang dilaporkan dalam International Journal Epidemiology mengatakan sekitar sembilan puluh lima persen hubungan antara kecerdasan dan umur panjang dipengaruhi oleh keadaan gen.

Kesimpulan peneliti para orang pintar punya umur panjang bukan hanya dipengaruhi oleh pilihan kehidupan dan perawatan yang lebih sehat saja.

Tapi yang lebih menonjol, yaitu genetik yang membuat mereka lebih menikmati hidup.

“Kami menemukan hubungan kecil antara kecerdasan dan masa hidup yang panjang hampir semua genetik,” kata Rosalind Arden, pembantu peneliti London School of Econnomics and Political Science.

Dalam studinya, tim peneliti menganalisa ribuan responden yang diukur tingkat IQ-nya pada saat usia pertengahan mereka. Hasil IQ kemudian dihubungkan dengan panjangnya usia mereka.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, Arden dan timnya berangkat dari sebuah studi manusia kembar.

Mengapa? sebab ada keyakinan orang yang kembar identik akan berbagi seratus persen DNA mereka, sementara orang kembar fraternal hanya berbagi setengah DNA mereka.

Hipotesanya yaitu jika umur panjang sebagian besar dipengaruhi oleh faktor lingkungan, maka orang akan menduga orang pintar dari kembar identik akan hidup lebih lama dibanding kembar fraternal.

Hal ini dikarenakan kembar identik kemungkinan memiliki pilihan yang lebih baik atas hidup mereka, misalnya pilihan pekerjaan dan faktor eksternal lainnya.

Hipotesa kedua, jika umur panjang sebagain besar dipengaruhi genetik, maka kembar yang pintar berumur tidak jauh berbeda dengan saudara identiknya. Sebab kembar yang lebih pintar akan membawa mereka pada masa hidup yang sama.

Dan hipotesa terakhir, jika gen memang yang menentukan umur panjang, maka kembar fraternal diharapkan hidup lebih lama dari saudaranya. Sebab kembar fraternal yang lebih pintar mungkin akan diberikan gen yang memberi kecerdasan dan umur panjang.

Hasil analisa data menunjukkan kembar yang lebih pintar masing-masing punya masa hidup yang lebih lama, tak peduli apakah itu kembar identik atau fraternal.

Tapi uniknya, pada kembar fraternal menunjukkan umur panjang lebih dipengaruhi gen. Unsur biologi itu menjadi penggerak utama perbadaan rentang hidup.

“Saya dan rekan-rekan semua merasa ini adalah studi yang benar-benar menarik pada temuan pertama, tapi kami ingin melihatnya direplikasi dengan lebih banyak data,” ujar Arden.

Hasil studi ini makin menguatkan ide gen menjadi pendorong masa hidup yang lebih lama pada orang pintar.

Sebelumnya studi di Skotlandia pada empat belas tahun lalu yang dipublikasikan di British Medical Journal menunjukkan orang yang memiliki skor IQ lebih tinggi alias orang yang cerdas menjalani tes IQ

Sedangkan studi pada delapan tahun lalu dalam makalah Journal of Health Economics menemukan pemenang Nobel punya masa hidup lama bukan karena uang yang mereka dapatkan, tapi karena stastus sosial yang mereka dapatkan atas peraihan nobel tersebut

Rosalind Arden, peneliti dari London School of Economics, mengatakan, “Kami menemukan bahwa anak-anak yang mendapatkan skor IQ lebih tinggi cenderung hidup lebih lama.” Termasuk orang-orang yang berada di level atas hierarki kerja cenderung berumur panjang.

“Tapi, untuk kedua kasus tersebut, kami belum mengerti mengapa,” kata Arden. Dia mengatakan bahwa penelitian mereka menunjukkan, hubungan antara kecerdasan dan umur panjang sebagian besar adalah genetik.

“Jadi, hubungan antara jabatan tinggi dan rentang hidup yang lebih lama merupakan hasil dari gen.”

Namun, Arden menambahkan, penting untuk dicatat bahwa antara IQ dan panjangnya umur memiliki hubungan yang kecil.

“Kami menemukan bahwa anak-anak yang mendapatkan skor IQ lebih tinggi cenderung hidup lebih lama.” tutur Rosalind Arden, peneliti dari London School of Economics.

Kemudian orang-orang yang berada di level atas hierarki kerja juga tersmasuk berkecenderung berumur panjang. Tapi, kata Arden, untuk kedua kasus tersebut, belum mengerti mengapa.

“Jadi, hubungan antara jabatan tinggi dan rentang hidup yang lebih lama merupakan hasil dari gen.” ujarnya.

Arden menambahkan, penting untuk dicatat bahwa antara IQ dan panjangnya umur memiliki hubungan yang kecil.

“Anda tidak bisa menyimpulkan kemungkinan umur anak Anda dari hasil ujiannya pada musim panas ini,” kata Arden.

Sehingga, untuk sampai pada kesimpulan, Arden dan timnya menganalisis tiga penelitian berbeda tentang orang-orang kembar di Swedia, Amerika Serikat, dan Denmark.

Penelitiannya selalu mencatat baik kecerdasan dan usia kematian.

Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology ini hanya mengikutsertakan kembar berjenis kelamin sama.

Arden mengatakan, ada kemungkinan orang-orang yang memiliki gen cerdas, juga dapat mengambil manfaat yang baik, yakni meningkatkan kesehatan, dari DNA. Sehingga lanjut dia, tim penelitiannya perlu menguji ide-ide tersebut untuk memahami prosesnya.

“Anda tidak bisa menyimpulkan kemungkinan umur anak Anda dari hasil ujianya pada musim panas ini,” ujar Arden menjelaskan.

Baik kecerdasan dan usia kematian dicatat dalam setiap penelitian. Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology ini hanya mengikutsertakan kembar berjenis kelamin sama.

Arden mengatakan, ada kemungkinan orang-orang yang memiliki gen cerdas, juga dapat mengambil manfaat yang baik, yakni meningkatkan kesehatan, dari DNA.

“Mungkin orang-orang dengan gen yang membuat mereka pintar juga memiliki gen yang membuat tubuh sehat,” ujarnya.

Arden mengatakan, tim penelitiannya perlu menguji ide-ide tersebut untuk memahami proses yang bermain.

Exit mobile version