Anda tahu dampak dari berhentinya aktifitas seks terhadap tubuh?
Nah, laman situs “lifestyle,” hari ini, Kamis, 04 Mei, mengungkapkan, bersamaan dengan berhentinya Anda melakukan seks, tubuh secara perlahan berhenti mengahasilkan hormon dan senyawa kimia saat Anda mengalami orgasme.
Seperti juga ditulis laman Elite Daily, ada sejumlah hal yang dapat terjadi pada tubuh saat kita berhenti melakukan seks.
Pertama, kurangnya tenaga dalam otak
Kehidupan seks meningkatkan kecerdasan Anda.
Sebuah penelitian, menyebutkan, aktivitas seksual menambah perkembangan sel neuron pada bagian hippocampus dalam otak.
Sehingga reaksi ini dapat meningkatkan ingatan dan menambah kemampuan menyelesaikan masalah.
Sbuah penelitian juga menyebutkan pria yang jarang melakukan seks berisiko mengalami disfungsi ereksi.
Walaupun studi tersebut lebih memfokuskan pada pria tua, tapi penelitian menyimpulkan kegiatan seksual punya efek positif.
Tidak hanya baik untuk mendorong ereksi pada pria, kegiatan seks juga mencegah kanker prostat.
Akibat jarang berhubungan seks bisa menurunkan harga diri seseorang. Anda akan lebih merasa kurang menarik bakan merasa sering sedih.
Hal ini disebabkan karena penurunan level oksitosin atau hormon cinta dapat menciptakan perasaan bersalah pada otak.
Dr. Cory Honickman, Edducator Sex, juga menyebutkan bahwa seks dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Bedasarkan jurnal Stuard Bordy dari University of the West of Scotland menjelaskan adanya kenaikan tekanan darah akibat strees, karena jarang melakukan hubungan seksual.
Kehidupan seksual sebenarnya juga seringkali dihubungkan dengan kesehatan kardiovaskular yang juga baik untuk jantung.
Kehidupan seksual yang rutin dilakukan dapat dengan mudah merangsang organ intim.
Beberapa ahli kesehatan seksual menyebutkan, menurunya rutinitas kehidupan seksual dapat membuat vagina atau bagian vulva menjadi lebih sulit untuk basah.
Gangguan hasrat seksual hipoaktif merupakan salah satu gangguan seksual yang terjadi pada wanita. Di Amerika Serikat, diperkirakan empat juta wanita mengalami gangguan ini, menurut sebuah studi.
Penelitian lain dari Harris Poll Survey wanita premenopause mengatakan, gairah seks mereka sekarang lebih rendah dibanding di masa dulu.
Gangguan hasrat seksual terbilang parah, yang berlangsung lebih dari enam bulan.
Penyebab gangguan ini tidak berhubungan dengan obat-obatan, masalah hubungan asmara, atau kondisi kesehatan.
Ketidakseimbangan tingkat hormon di otak menjadi penyebab utama, kata Dr Millheiser, seorang dewan penasihat Valeant Pharmaceuticals, Amerika Utara.
Bagi beberapa wanita, neurotransmitter atau juga senyawa membawa pesan sinyal ke otak yang mengatur gairah seksual menjadi terganggu. Akibatnya, dopamin dan norepinefrin atau senyawa pada otak mengalami penurunan.
Serotonin, hormon pemberi rasa nyaman yang muncul menyebabkan libido rendah, sesuai ditulis Self.
“Gangguan hasrat seksual dapat menjadi penyebab yang membunuh gairah seks wanita. Apalagi wanita yang memiliki disfungsi seksual seringkali berhubungan soal masalah percaya diri, hubungan asmara, dan kualitas hidup,” kata Dr Millheiser.
Ada obat khusus mengatasi gangguan hasrat seksual hipoaktif, yang telah disetujui Food and Drug Administration AS. Flibanserin, obat berupa pil merah muda ini bisa menghidupkan kembali gairah seks wanita.
Penggunaan flibanserin juga diperhatikan.
Hindari mengonsumsinya bersamaan dengan alkohol atau obat-obatan tertentu.
Hal ini dikarenakan dapat menyebabkan tekanan darah berubah sangat rendah dan kehilangan kesadaran.
Di sisi lain, jika Anda mengalami gairah seks yang turun akibat gangguan hasrat seksual selama beberapa minggu bahkan berbulan-bulan, Anda memerlukan bantuan dokter atau terapis seks.
Namun, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi penyebabnya, agar pengobatan yang dijalankan sesuai dengan penyebab yang Anda rasakan.