Majalah terkenal “reader’s digest,” dalam sebuah tulisan di edisi terbarunya mengingatkan mereka yang akan bepergian dengan pesawat untuk tidak minum kopi sebelum penerbangan.
Menikmati secangkir kopi saat menunggu jadwal penerbangan di lounge bandar udara memang kerap menjadi tradisi tersendiri.
Apalagi, menengguk kopi saat ini sudah menjadi semacam gaya hidup bagi sebagian besar orang.
Kopi memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Selain membuat lebih produktif, ternyata kopi pun bisa mengurangi berat badan.
Namun tetap saja, konsumsi kopi di saat yang salah, atau pun berlebihan akan mendatangkan dampak yang tidak baik, terutama bagi penderita asam lambung.
Satu lagi, dampak buruk akan muncul jika Kamu meminum kopi menjelang penerbangan.
Ya, kebiasaan minum kopi sebelum jadwal penerbangan tiba harus segera dihentikan.
Sebagian besar para ahli penerbangan menyarankan agar kopi dinikmati sesaat sebelum mencapai tujuan.
Alasannya, kopi dapat menghidrasi tubuh yang bisa menyebabkan mual dan sakit kepala saat berada di udara.
Selain itu, kabin pesawat selalu dingin dan kering yang berakibat buruk pada kulit dan sistem kekebalan tubuh.
Nah, kafein pada kopi juga menyebabkan munculnya rasa gelisah dan efek ini akan bertambah saat seseorang berada di ketinggian.
Selain itu, minum kopi sebelum penerbangan dapat menyebabkan masalah pencernaan karena kopi memiliki sifat diuretik yang ringan.
Diuretik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat atau penyebab naiknya laju urinasi.
Lalu, efek kafein akan bekerja selama lima hingga enam jam. Jadi, minum kopi sebelum penerbangan bisa membuat kondisi tubuh menjadi buruk.
Sebaiknya, minumlah sebotol air sampai Kamu tiba di tujuan.
Lebih baik gunakan cara aman daripada menyesal saat tiba di tujuan nanti.
Selain itu, pada tulisan yang sama “reader’s digest,” kembali mengingatkan bahaya minum kopi bagi mereka yang menderita sakit mag.
Bagi orang yang memiliki penyakit maag, selalu dianjurkan untuk tidak mengonsumsi minuman berkafein.
Salah satu minuman berkafein yang dilarang adalah minum kopi. Pada dasarnya, kopi bisa membuat maag Anda kambuh. Tapi, apa benar orang yang memiliki maag tidak boleh minum kopi sama sekali?
Kafein yang terdapat dalam kandungan kopi dapat meningkatkan produksi asam dan peradangan pada lambung.
Selain itu, kafein dapat membuat cincin otot kerongkongan rileks pada bagian bawah, sehingga asam lambung dapat naik sampai ke kerongkongan, seperti pada penderita refluks asam lambung
Kopi, bahkan kopi dekafein (yang kandungan kafeinnya rendah) sekalipun, telah terbukti bisa merangsang produksi asam.
Minum kopi terlebih saat perut kosong meningkatkan keasaman perut, yang kemudian akan menyebabkan mulas dan gangguan pencernaan.
Ini karena asam dari lambung bisa naik sampai ke kerongkongan. Akibatnya, dada atau tenggorokan bisa terasa panas dan terbakar. Kondisi ini dinamakan heartburn.
Menurut MedlinePlus, seperti yang dikutip dari Livestrong, orang yang sehat umumnya bisa mengonsumsi hingga 200 miligram kafein setara dengan satu sampai dua cangkir setiap hari, tanpa efek samping tertentu. Namun mereka pun bisa terkena insomnia dan sakit perut maag arena kopi.
Terlebih bagi mereka yang memiliki penyakit maag, di mana kafein bisa menjadi pendorong kambuhnya sakit itu.
Jadi, ada baiknya mengurangi asupan kopi, yakni paling banyak secangkir kecil dalam satu hari. Jika lebih dari takaran itu, dikhawatirkan asam lambung akan naik dan maag pun kambuh.
Anda juga bisa pilih kopi yang mengandung kafein sedikit, karena kandungan kafein bisa berbeda-beda menurut cara mengolahnya.
Semakin lama kopi dipanggang, semakin hitam warnanya, semakin tinggi kafeinnya.
Selain itu tidak disarankan minum kopi saat perut kosong. Artinya minumlah kopi setelah makan makanan padat.
Minum secangkir air hangat begitu bangun tidur, dan kemudian lahap sarapan Anda sebelum akhirnya bisa menyeruput kopi favorit Anda.