Ketika Anda kehilangan nafsu seks pada pasangan, hal itu memang akan membuat Anda bertanya-tanya: “Apakah ini artinya saya sudah tak cinta lagi?”
Pasangan pun mungkin akan mulai mempertanyakan diri, “Apakah saya sudah tak menarik lagi di matanya?”
Hanya karena Anda tidak tertarik berhubungan seks dengan pasangan sendiri, bukan berarti Anda mengalami disfungsi seksual.
Banyak yang mengira, khususnya laki-laki, jika kehilangan nafsu seks menandakan bahwa ia mengalami impotensi, padahal tidak.
Sesungguhnya, kehilangan nafsu seks tidak berarti juga kehilangan cinta dan rasa sayang juga terhadap pasangan.
Menurunnya gairah seksua; normal adanya, dan dapat terjadi kepada pasangan manapun sewaktu-waktu.
Biasanya berbeda alasan dan faktor penyebabnya, tergantung pasangan mana yang kehilangan nafsu seks, pria ataukah wanita.
Apa saja penyebab yang paling sering terjadi?
Biasanya Anda akan mengalami hal ini ketika sedang tidak menginginkan negosiasi seksual dengan pasangan.
Hal ini sering terjadi pada pria, yang lebih memilih merangsang dirinya sendiri lalu bermasturbasi untuk memuaskan hasrat birahinya.
Bagi orang yang melakukan hal tersebut, mereka biasanya berpikir bahwa cara ini cepat dan efisien untuk memuaskan nafsu, bahkan Anda tak harus capek-capek memuaskan orang lain.
Jadi akan ada kata “terserah dan suka-suka”, bagaimana mereka menggunakan tubuhnya untuk kepuasan pribadi.
Memuaskan diri sendiri, tidak harus memerlukan orang lain, begitu anggapan mereka.
Tak jarang ini membuat pasangan menyimpulkan bahwa Anda telah kehilangan nafsu seksual terhadap dirinya.
Hormon dalam tubuh memiliki peranan dan kuncian penting terhadap sehari-hari, khususnya seks. Pada wanita, semakin bertambah usia, semakin berubah nafsu seksnya. Mungkin akan menggebu-gebu di usia subur dan matang, tetapi menjelang masa menopause? Bisa sama sekali tidak nafsu melakukan seks dengan pasangannya.
Terlebih jika Anda sedang merasakan lelah pada perubahan tubuh.
Biasanya sehabis hamil dan melahirkan beberapa kali, tidak jarang nafsu bercinta pun akan hilang. Anda pun akan lebih memilih tidur atau melakukan hal lain.
Di masa ini, para wanita lebih memilih tidur dan mengistirahatkan tubuhnya daripada berhubungan seks.
Beberapa penelitian telah menemukan, bahwa dorongan seks bisa hilang dan dialami seseorang yang memiliki hubungan jangka panjang.
Anda atau pasangan memang masih saling mencintai dan masih ingin bersama, tapi tubuh Anda tidak membawa ke arah keintiman satu sama lain.
Jangan khawatir, itu normal, dan bisa diperbaiki jika Anda dan pasangan terus berusaha menemukan gairah keintiman seksual kembali.
Jika masalahnya adalah karena Anda lebih suka bermasturbasi, tanamkan kepada diri Anda bahwa sebuah hubungan, khususnya pernikahan, diperlukan adanya hubungan dan gairah seks di dalamnya untuk menjadi bahagia.
Kalau Anda lebih suka bermasturbasi sendirian, apa yang akan dicapai? Kebahagiaan sendiri dan kecewaan lain pihak?
Kalau Anda masih menginginkan pernikahan yang bahagia, coba hentikan kebiasaan tersebut. Sepakati berdua dalam cara memperoleh frekuensi keintiman yang bisa bikin berdua bahagia.
Kalau penyebabnya adalah karena Anda jenuh akibat hubungan yang sudah berjalan lama, ubah pola pikir kalau seks cuma jadi penyalur birahi saja.
Seks adalah kewajiban bagi pasangan yang masih sama-sama sehat dan berencana bahagia selamanya.
Mungkin, jika ditelisik kebelakang, nafsu seks yang hilang pada diri Anda hanyalah jenuh belaka.
Bicarakan baik-baik dengan pasangan, mulai atur suasana baru, posisi baru, permainan atau gaya seks yang baru, agar seks tidak monoton dan berujung hilangnya nafsu pada pasangan